Kopi Shop

1.4K 159 17
                                    

Jisoo suka kopi. Bukan kopi hitam apalagi yang rasa pahitnya pekat ke langit-langit dan baru hilang kalau udah sikat gigi dua jam. Tapi kopi yang dipadukan rasa manis baik dari gula maupun susu. Aroma khas dari kopi, serta rasa manis dan pahit yang membaur—hmm, nikmat.

Tapi bukan serta-merta karena menyukai kopi ia mendatangi kopi shop ini, tapi lebih besar ditunjang niat untuk bertemu dia. Bukan bertemu juga bahasanya, namun hanya memandang diam-diam, pergerakan lelaki manis yang memiliki mata segaris, yang sedang bekerja untuk mesin penggiling itu. Banyak Barista yang tampan, tapi yang satu itu benar-benar menarik atensi seorang Kim Jisoo secara keseluruhan dan instan.

 Banyak Barista yang tampan, tapi yang satu itu benar-benar menarik atensi seorang Kim Jisoo secara keseluruhan dan instan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaehyung. Park Jaehyung. Tapi orang-orang di kopi shop ini sering manggil dia Mas Jae. Pertama kali Jisoo diajak nongrong teman-temannya di kedai ini, demi Wi-Fi gratis, guna menyelesaikan tugas kuliah tanpa biaya tambahan yang memberatkan satu pihak bila menggunakan tethering pribadi. Maklum anak kos. Bukan pelit, tapi hitung-hitungan demi akhir bulan yang bahagia.

“Baristanya ganteng!”

Itulah bujuk rayu Rosie si periang sekaligus agak telmi as teman dekat Jisoo ketika si langsing itu menawari kelompok mereka untuk berakhir di kafe ini kala itu. Padahal dulunya Jisoo mendecih. Sombong sedikit, dia udah biasa sama orang-orang ganteng. Lihat jajaran mantannya, hmm... sekelas Cha Eunwoo pemeran Suho di drama True Beauty semua.

Belum lagi yang masih pada modus berharap mampu menaklukkan gadis keturunan dewi tersebut. Pacaran katanya hambar, atau emang belum ada yang cocok, sampai-sampai gadis secantik dia udah taken sama status jomlo lebih dari dua tahun. Banyak yang menganga saat mereka tanya,

“Ji, pacar sekarang siapa?”

“Nggak punya.”

“Heleh, pasti bohong!”

Begitu terus. Emang apa sih salahnya kalau jomlo? Strata yang pacaran akan jadi lebih tinggi ya? Ah enggak juga.

Jujur, Jisoo sudah begitu nyaman dengan status sendiri seolah ia benar-benar bahagia dan dapat terbebas dari jerat ilusi kekangan ketika dulu memiliki pacar. Ya maksudnya gini, belum aja nikah, tapi udah harus izin mau ke sini, ke situ, ke sana. Belum lagi pertanyaannya merembes panjang, tumpah kemana-mana, dan akhirnya batal pergi karena niat udah hilang duluan saking lamanya diinterogasi.

Jisoo love freedom. Dia paling anti dilarang-larang, karena sejak dulu prinsipnya ‘Hidup ya punya kita. Jalani hal sesuai yang disuka, dan jauhi hal yang nggak disuka.’ So, kalau mau ngelakuin sesuatu yaudah nggak usah tanya-tanya apalagi izin kayak mau cuti kerja. Betul, nggak semua hubungan begitu, tapi kebanyakan begitu. Mantan Jisoo yang terakhir contohnya.

Adanya ikatan tak kasat mata yang seolah membatasi langkahnya tersebutlah yang membuat Jisoo tak ingin dimiliki dan memiliki.

Tapi beda lagi saat dia udah ketemu Barista itu.

For Jisoo-yaaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang