[14.] Pemerkosaan

2.7K 21 0
                                    

Tubuhnya terasa kaku, banyak luka lebam yang nampak jelas. Wajahnya bahkan masih terlihat kacau. Luar biasa tenaga yang dikeluarkan oleh musuhnya ketika peperangan kemarin. Nikolai nampak seperti manusia zombie karena pergerakannya masih terbatas belum lelusa. 

"Damian memanglah iblis! Bajingan yang satu itu tidak kenal ampun," gerutunya. 

Hari sudah terlewati semenjak insiden kemarin. Tetapi Nikolai masihlah tidak baik-baik saja. 

Apa yang baik-baik saja? Lelaki itu bahkan hampir satu harian penuh tidak bisa bangkit dari kasurnya sendiri. Harus meminta tolong kepada orang lain. Belum lagi kepalanya entah mendapatkan berapa jahitan. 

Ia masih hidup saja sudah beruntung. Walaupun harus terkapar begitu lama dan tidak bisa pulang ke Amerika dengan keadaan seperti sekarang. 

Hari ini menjadi hari terakhirnya. Pesawat pribadi Nikolai bahkan sudah siap untuk pergi kapan saja meninggalkan Italia. Namun hatinya masih tertawan di negara ini. 

Kakinya seperti terpaku, dadanya sesak terhimpit sesuatu, raganya berkeliaran ke manapun, padahal badannya ada di tempat ini. Seakan pergi mencari sesuatu. 

Anya. 

Apakah gadis itu baik-baik saja? Mengapa Nikolai merasa ada yang tidak baik? Tapi tidak baik dalam hal apa?

Jika ia kembali nekat bertemu dengan Anya. Sudah dipastikan Nikolai hanya bisa pulang sebatas namanya saja ke Amerika. Damian tidak akan mentolerir lagi untuk tindakan Nikolai setelah ancaman kemarin. 

Bukannya Nikolai takut melawan Damian. Hanya saja ... Damian bukan manusia. Sudah jelas lelaki Amerika itu akan kalah. 

"Don," panggil bawahannya. "Aku mendapatkan sebuah informasi." 

"Informasi apalagi? Mengapa tidak langsung menghubungi Consigliere-" 

"Nona Anya." 

Nikolai langsung membalikkan badan tanpa merasakan sakit pada sekujur tubuhnya. Menyangkut Anya, rasa sakit tersebut seakan kalah. Akal sehatnya tidak berkerja pada bagian sisi sakit.

"Ada apa?" 

"Nona Anya diculik." 

"Apa! Apa maksudmu?" 

"Seluruh anggota La Cosa Nostra sedang melakukan pencarian menyeluruh ke semua dataran Italia. Mereka sempat melakukan investigasi ke pesawat milik Gambino." 

"Apa-apaan mereka?" sungut Nikolai. 

"Mereka berpikir musuh yang menculik Nona Anya bekerja sama dengan Gambino. Mengingat kemarin antara Gambino dan La Cosa Nostra sempat bertarung. Hingga detik ini keberadaan Nona Anya belum ditemukan."

"Saat di bandara itulah, aku mendengarkan berita tersebut. Walaupun dilakukan penyisiran secara tertutup, tetapi tetap saja gerak-gerik dari para La Cosa Nostra sangat mencurigakan karena mereka berkeliaran begitu banyak. Nampak tidak wajar."

Kepala Nikolai mengangguk setuju. "Benar. Jarang sekali para La Cosa Nostra dipekerjakan dalam jumlah sebanyak itu. Kabar terakhir apalagi yang telah kau terima?" 

"Tidak ada, Don. Terkecuali ketua La Cosa Nostra tengah mengamuk hebat sekarang." 

Mungkin ini akan menjadi permasalahan serius mengingat ada musuh dalam selimut. Tidak mungkin Anya mudah sekali diculik seperti ini. Mengingat ia adalah sepupu dari para Guerneva. Wanita kesayangan Damian. 

Manusia bodoh mana yang berani menculiknya? Kecuali klan musuh yang bekerja sama dengan anggota La Cosa Nostra itu sendiri. 

"Pembantaian akan segera terjadi. Peringatkan pada para Gambino yang lain agar tidak ikut campur. Jika ada di antara kalian ikut terseret, aku yang akan membunuhnya langsung. Gambino tidak boleh lenyap karena permasalahan ini."  

Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang