11

114 20 0
                                    

✎title: i'm back



Hari senin, kau sekolah seperti biasanya. Duduk dengan agak lemas di bangku, tangan melipat sebagai bantalan. Dikelas hanya ada dirimu, marsela dan duri yang piket kelas. Dengan beberapa siswa yang datang menaruh tas malah keluar dulu.

"kram..." gumammu, duri menghampiri bangku membawa sapu, pemuda itu sepertinya mau membersikan bangku barisannya duduk.

"(name) masih sakit?" tanya polos manik hijau menatapmu yang mengintip pemuda dari sela rambutmu.

Kau menggeleng lesu, "hirauin aja dur, itu anak habis losetreak kemarin." Marsela berceletuk.

"mulut kau ku sumpel cabe keknya enak." (name) menggeleng, "sakit, cuma minusnya lapar aja."

"gak jajan?" kau menggeleng lagi. Menujukan bekal yang ada dilaci ke duri.

Duri memasang wajah kecewa, padahal pemuda itu mau menemani mu ke kantin dan meninggalkan tugas piketnya, duri disuruh menyapu kelas karna terpaksa.

Jika bukan karna marsela, duri sudah kabur dari kelas.

.

Kelas dimulai, namun ditengah kegiatan pembelajaran, osis datang membawa berita untuk kegiatan pramuka. Berdirinya gempa, sarayu, dan ketua pramuka ekstrakurikuler, maharani, mengabarkan untuk materi per-kemahan, tentusaja mereka menyebut nama orang-orang yang mengikuti ekstrakulikuler pramuka disekolah untuk mengambil kertas perizinan.

Kau yang tak ikut pramuka namamu malah disebut. Sarayu didepan hanya tersenyum meremeh, "kutandai mukamu sar."

"pukul aku pukul aku." adu batin lewat wajah terlihat diantara dua hawa.

Anggota osis dan ketua pramuka keluar dari kelasmu, kegiatan kelas yang tertunda kembali dimulai normal, hari senin sudah didapatkan akan materi sosiologi.

Tentu disini kau dan duri selalu berbincang, mengobrol hal random seperti.

(name): "dur mawar mawar apa yang warna merah?"

Durii: "eh? Bukannya jawabannya mawar?"

(name): "salah, yang bener rose."

Joke bapac-bapac, jangan di ajak.

Duri cuma memasang wajah bingung, terlampau tak paham dengan candaan si hawa disampingnya. (name) yang paham maksud tatapan duri mulai menjelaskan, "itu loh maksudku, mawar kan bahasa kita, nah dalam bahasa inggris rose itu mawar... Paham gak sih?"

Sejujurnya duri tak paham apa yang kau maksud, namun pemuda manik hijau itu mengangguk sebagai tanda dia mengerti saja. Mungkin duri akan menanyakan ini kepada kakak-kakaknya, demi crush apa si yang nggak-

.

Waktu berlalu dengan cepat, duri berjalan keluar dari kelas lebih dahulu, dirimu yang masih terduduk di kursi bangku menarik perhatian si marsela, yang menghampiri.

"awokawokawok, mampus losetreak."

Datang-datang ngajak berantem emang, kau melirik dari ekor mata, malas menanggapi ucapan sang sahabat dunia per-mabar-an mu.

Dengan ponsel ditangannya, marsela menggambar digital, duduk disampingmu yang memakan bekal dengan nikmat, kau sudah bilang ke yaya dan ying untuk tak pergi ke kantin dulu, karna kau susah untuk berjalan normal.

chubby! [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang