12: Masa Lalu

874 56 20
                                    

YOU POV

"Kau merindukanku?" tanya Minho dengan senyuman manis yang mengandung banyak sekali kenangan di dalamnya. Sadar atas rasa takut yang aku rasakan, Minho hentikan langkah kakinya yang ingin menghampiri diriku, menjadi berdiri memandangku dengan atensi yang berkaca-kaca.

"Ba-bagaimana bisa kau ada di dalam kamar ini, Minho?" Suaraku terdengar bergetar, bahkan tak sanggup berbicara lancar di depan lelaki yang pernah mengisi hari-hariku tersebut.

"Kau lupa, aku master dalam lingkungan ini? Aku memiliki berbagai akses dalam HARIUM, termasuk menemui mu secara diam-diam seperti ini." jawab Minho dengan suara yang sangat pelan, namun ada sirat kerinduan mendalam dalam tatapan matanya.

Aku tahu, Minho bahagia setelah berhasil bertemu denganku secara langsung, tetapi diriku malah merasakan sebaliknya. Aku begitu ketakutan hingga membuat sekujur tubuhku lemas dan pikiranku menjadi kosong.

Tuhan, apa aku bermimpi?

Kenapa banyak sekali hal mengejutkan yang terjadi dalam hidupku akhir-akhir ini?

Untuk apa mantan kekasihku ini menemuiku lagi, tuhan?!

Apa Minho belum puas menghancurkan hidupku?

Atau ada maksud lain dari kehadirannya dalam lingkungan ini?

Jujur, aku masih belum siap bertemu dengannya!

Aku mungkin kuat jika bertahan dalam HARIUM, tapi jika harus dipertemukan dengan Minho lagi, aku rasa lebih baik mati saja ketimbang bertahan dalam situasi yang pernah aku lalui sebelumnya! Aku takut sekali, apa lebih baik aku mati saja?

Sadar atas diriku yang terus berusaha menjauh darinya, Minho lanjut melangkahkan kakinya mendekat ke arahku untuk membawa tubuhku ke dalam dekapannya!

"Jangan mendekat!!" pintaku sedikit berteriak untuk melampiaskan rasa takut yang aku rasakan. Aku tak suka saat perasaan tak berdaya ini kembali lagi! Perasaan yang di dominasi keputusasaan karena tak melihat lagi jalan keluar dari situasi mengerikan ini.

Sebenarnya, berada dalam Harium saja sudah cukup mentrigger rasa trauma yang Minho sebabkan, apalagi atas kehadirannya saat ini!

Tubuhku bahkan sudah membentur dinding ruangan yang tanpa sadar memancing senyuman penuh arti Minho berikan untukku.

Sekali lagi aku ucapkan, aku takut sekali! Apalagi saat Minho berhasil meraih tubuhku dan meremas kedua lenganku begitu kuat. Sikap agresif dan kasarnya ini sukses menyerap seluruh tenaga serta pikiranku hingga membuatku tak bisa memberontak saat Minho mulai mengambil alih diriku lagi.

Dari sentuhan dan pelukan paksa yang Minho berikan, akhirnya membuatku tersadar kalau lelaki di hadapanku ini memang seorang Lee Minho yang telah menghancurkan hidupku!

Mau sampai kapan kau tenggelam dalam rasa takut dan tak berdaya lagi, Y/n?!

Lakukan sesuatu! Untuk dirimu sendiri!

Jantungku seperti berhenti berdetak saat lelaki itu lepaskan pelukan kami untuk menangkup wajahku menggunakan sebelah tangannya, sementara tangan yang lain Minho gunakan untuk mengunci tubuhku dalam kuasanya.

Minho usap air mata yang terus mengalir membasahi wajahku seraya berkata, "Aku sangat merindukanmu, Y/n. Melebihi apapun yang ada di dunia ini!" bohong mantan kekasihku tersebut, terdengar sangat berlebihan.

Sialnya, kebohongan itu malah memecah tangisku semakin kencang. Alih-alih menambah kekuatan dalam diriku, Perasaan sedih, marah, rindu, takut dan tak percaya malah bercampur menjadi satu dan hanya bisa aku lampiaskan melalui tangisan ini. Sungguh, aku ingin sekali kuat, tapi mau bagaimana?

Minho yang sadar atas rasa sedihku pun berencana membawa tubuhku lagi ke dalam pelukannya. Namun, momen inilah yang aku rasa tepat untuk mulai memberikan pemberontakan pada lelaki itu!

Langsung aku hentikan pergerakan Minho dengan meletakkan kedua tanganku di depan dada lelaki itu. Bahkan sekarang, aku sudah berani menatap mata lelaki yang telah menghancurkan hidupku tersebut! Ya, lanjutkan Y/n, kau harus bisa melawan rasa takutmu sendiri!

"A-apa yang kau i-inginkan Minho, kau sudah menghancurkan hidupku sejak dulu lalu untuk apa kau muncul lagi dihadapanku seperti ini?!" tanyaku, namun masih dengan suara yang bergetar, menahan takut dan sedih yang aku rasakan.

Minho yang sadar aku tak kunjung terbiasa atas keberadaannya pun kembali memaksa membawa tubuhku ke dalam pelukannya erat. "Aku sangat merindukanmu dan aku ingin meminta maaf padamu secara langsung atas segala kesalahanku dahulu, Y/n!" jawab Minho tak mudah aku percaya begitu saja.

Sialnya, Minho masih sama seperti dahulu. Semakin kuat aku berusaha memberontak maka semakin kuat pula lelaki itu mengunciku dalam kuasanya.

"Minta maaf saja tak cukup, Minho! Hidupmu juga harus hancur seperti yang terjadi pada hidupku selama ini!!" marahku, walau aslinya seluruh tenagaku seolah terkuras habis oleh lelaki itu.

Sadar atas kekesalan yang aku rasakan, Minho menjawab, "Ne, kau benar! Seharusnya aku mendapat karma yang lebih hebat dari deritamu selama ini! Tapi tahukah dirimu aku sudah cukup menderita selama ini tanpamu, Y/n?! Kau tahu, aku sangat mencintaimu tapi kau-" aku yang muak pun sengaja memotong ucapan lelaki itu.

"Kau tak benar-benar cinta jika kau menjualku ke lelaki lain, Minho! Sekarang, kau bahkan membuat situs porno dan memanfaatkanku seperti yang dulu pernah kau lakukan padaku!!" aku mengatakan kenyataan itu bahkan dengan air mata yang kembali mengalir di wajahku. Memang gesture ku terlihat sangat berani, namun berbeda sekali dengan hatiku yang ternyata sangatlah rapuh seperti mentalku.

"Iya, maaf Y/n. Sungguh, aku benar-benar menyesal telah menjualmu saat itu, bahkan sampai memukul kepalamu menggunakan botol. Aku tak bermaksud menyakitimu, aku hanya tak bisa mengendalikan diriku sendiri di bawah pengaruh obat-obatan terlarang yang aku konsumsi dan aku benar-benar menyesal setelahnya. Maafkan aku!" pinta Minho dengan sangat sukses membuatku berpikir sangat keras.

"Persetan! Aku tak peduli atas dirimu lagi, Minho! Keluarlah dan jalani peranmu sebagai master dalam lingkungan ini! Bukankah lingkungan ini impianmu sejak lama karena berkat lingkungan inilah kau bisa meraup untung yang sangat banyak dari penderitaanku!" makiku sampai berteriak kencang pada lelaki itu.

Minho yang terkejut atas sikapku pun kembali menjelaskan, "Aku hanya menjalankan tugas Y/n, bukan aku lelaki yang menjebakmu. Sungguh! Aku bisa membantumu keluar dari lingkungan ini jika kau mau kembali padaku. Kita mulai hubungan kita dari awal, dapat ku pastikan aku telah berubah menjadi lebih baik lagi, Y/n!" janji Minho yang tentu tak akan aku pikirkan.

"Bangsat! Kau tak akan bisa, kau bahkan tak sanggup mengatakan siapa master sesungguhnya dari lingkungan ini!" aku berusaha memancing Minho untuk mengungkapkan dalang dari lingkungan ini. Namun, hatiku terus menuntun agar aku mencurigai lelaki itu!

"Akan aku katakan jika kau ingin kabur bersamaku, Y/n!" pancing Minho balik yang tidak akan aku kabulkan!

"Tidak akan mungkin! Kau kembali saja pada posisimu sebagai master HARIUM, Minho! Nikmati posisinya dan selamat menyaksikan penderitaanku dari deretan CCTV di rumah ini!"

Baru Minho ingin menentang penolakan ku tersebut, suara robot yang sangat keras memenuhi seisi kamar ini.

"LEE MINHO SIALAN! KELUAR DARI RUMAH ITU, APA YANG KAU LAKUKAN-" belum selesai seseorang berkata dari pengeras suara untuk mengantikan posisinya Minho. Mantan kekasihku itu malah mengungkapkan, "Semua lelaki dalam lingkungan ini adalah master sesungguhnya Y/n! Terutama Jungwon yang terobesi padamu dan dialah otak dalam lingkungan ini!".

TBC

KOMEN YA MAU SIAPA HABIS INI? MINHO ATAU ANGGOTA HARIUM LAIN?

Bjir ngantuk banget aku nulisnya, maaf jika ada kalimat aneh di akhir cerita ya, takut banget, waktu cepat sekali berlalu!

HARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang