14: Kesepakatan

687 46 22
                                    

YOU POV

Walaupun aku tak ingin memanfaatkan kesempatan yang Jungwon berikan untuk melampiaskan kekesalanku pada Minho, aku tetap meminta lelaki itu untuk mempertemukan kami bertiga, agar tercipta kesepakatan yang menguntungkan diriku setelah memutuskan untuk menetap di lingkungan ini.

Ya, aku telah memutuskan untuk bertahan menjadi anggota HARIUM. Sebuah lingkungan porno yang dibuat oleh adik sepupu dari mantan pelangganku dahulu, bernama Bangchan. Keputusan ini bukan semata-mata keputusan kilat yang aku ambil dengan tidak memikirkan dampak positif dan negatifnya, tapi memang memasrahkan diri dalam lingkungan HARIUM adalah satu-satunya jalan yang tersedia untuk hidupku saat ini.

Video porno kami telah tersebar dan aku tahu benar dampak buruknya untuk hidupku. Walau tak berada dalam lingkungan ini lagi, aku akan susah lepas dari bayang-bayang HARIUM serta Minho. Bahkan, lingkungan luar bisa saja lebih berbahaya dari lingkungan yang Jungwon buat ini.

Aku hanya ingin mengetahui lebih dalam mengenai motif Jungwon dan alasan Minho yang mau menggantikan lelaki itu sebagai master. Itulah sebabnya aku mengajak kedua lelaki itu berbicara dalam satu ruangan. Jungwon menyetujuinya, namun lelaki itu meminta sedikit waktu untuk menunggu kedatangan satu orang lagi yang ikut terlibat dalam pembuatan lingkungan ini.

Aku menduga, orang itu adalah Bangchan selaku kakak sepupu yang mengenalkan diriku pada Jungwon.

Benar saja, saat aku memasuki ruangan tempat Minho berada. Terdapat seorang laki-laki yang sangat aku kenali duduk sambil mengajak mantan kekasihku itu berbicara.

Sadar atas keberadaan ku, lelaki yang tak lain adalah Bangchan itu refleks berdiri dari duduknya lalu menatapku dengan mata yang berbinar penuh harapan. Membuatku semakin kesal dengan menghembuskan napas kasar, terlebih lagi setelah menyadari dua kamera yang menyorot secara terang-terangan semua orang dalam ruangan ini.

Bangchan berjalan menghampiriku, berniat membawa tubuhku ke dalam pelukannya, namun tubuhku refleks membuat penolakan dengan berlindung di belakang tubuh Jungwon. Bangchan yang sadar atas penolakanku pun mulai mengambil jarak seirinh Jungwon tuntun diriku duduk di sebuah kursi yang dibuat melingkar di tengah ruangan ini.

Sempat aku melihat ke sekeliling ruangan yang penuh kaca ini sebelum pandanganku tertuju pada Minho yang duduk tepat di depanku. Sementara Jungwon di bagian kanan dan Bangchan di sebelah kiri tubuhku.

Sadar atas perhatianku yang tertuju padanya membuat Minho berakting penuh kesakitan agar membuatku iba. Namun, aku sama sekali tak memberikan reaksi atas drama yang lelaki itu buat. Aku hanya memandang Minho penuh rasa dendam hingga keheningan canggung ini Jungwon akhiri.

"Jadi, nuna ingin bicara apa?" tanya Jungwon yang memancing seluruh perhatian dalam lingkungan ini tertuju padalu, termasuk kamera otomatis yang berada di sudut ruangan.

Sebelum berbicara, aku pejamkan mataku lalu menghembuskan napasku dengan berat. "Aku ingin membuat kesepakatan." ucapku yang langsung Jungwon jawab dengan anggukan kepala.

"Tapi sebelum itu, aku ingin tahu lebih dalam mengenai alasanmu menjebakku dan mengapa ada Bangchan di ruangan ini?" pertanyaan ini aku tujukan pada Jungwon selaku otak dan master utama dalam lingkungan HARIUM.

Jungwon tersenyum sampai menciptakan lesung pipi di wajah tampannya, "Alasannya simple nuna, karena aku menyukaimu, aku penasaran denganmu dan aku rasa rasa suka ini sudah berkembang ke arah obsesi!" jawab lelaki itu sukses membuat jantungku berdegup sangat kencang.

Tak berselang lama, terdengar suara tepuk tangan dan tawa pelan dari Minho, mantan kekasihku. "Hebat sekali gadisku ini, sampai membuat seseorang obsesi padanya. Padahal tubuhmu dulu tak sebagus sekarang, bukan?" ucapan Minho itu mampu membangkitkan kekesalan dalam diriku sampai membuat daguku bergetar menahan emosi.

HARIUMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang