YOU POV
"Nuna?" panggil Sunoo setelah memasuki kembali kamar ini untuk mengambilkan segelas air putih untukku. Langsung aku bangun dari tidurku sambil menunggu Sunoo yang datang menghampiriku. Aku minum sampai habis air putih pemberian Sunoo tersebut lalu mengucapkan, "Terima kasih, sayang." pada lelaki itu.
Sunoo pun meletakkan gelas kosongnya ke atas nakas samping kasur lalu ikut membaringkan tubuhnya di sebelahku. Sunoo ajak aku berbaring dalam posisi memeluk tubuhnya erat. Berusaha aku nyaman kan posisi kepalaku dalam pelukan Sunoo hingga ku rasakan tangan Sunoo yang mengelus belakang kepalaku dengan lembut. Lelaki itu bertanya dengan suara yang lembut, "Nuna mengantuk?" padaku.
Aku hembuskan napas sambil berusaha melawan rasa kantuk yang aku rasakan. Entahlah, aku juga tak mengerti kenapa saat bersama Sunoo aku selalu merasa mengantuk seperti ini, padahal lelaki itu terus memberikan sikap yang membuatku merasa sangat aman dan nyaman saat bersamanya.
"Iya, nuna mengantuk sekali." jawabku dengan suara yang serak. Aku eratkan pelukanku di tubuh Sunoo yang membuat lelaki itu tertawa pelan padaku. Sunoo kecup puncak kepalaku seiring tangannya yang terus mengelus kepalaku dengan lembut. "Yaudah, istirahat dulu ya nuna. Aku disini untuk menemani nuna". Andai waktu bisa berhenti, aku ingin tertidur selamanya dalam pelukan lelaki itu. Sunoo, terima kasih telah hadir dalam lingkungan ini dan memberikan kekuatan padaku untuk bertahan menghadapi semua kenyataan buruk ini bersama.
Rasanya, baru beberapa detik aku tertidur nyenyak di pelukan Sunoo. Tiba-tiba, pintu kamar ini terbuka dengan paksa yang memaksaku terbangun dalam suasana hati yang buruk. Saking buruknya sampai membuatku tanpa sadar menangis pelan, terutama saat ku merasakan tubuh Sunoo yang ditarik paksa untuk bangkit dari kasur ini.
Dengan brutalnya, lelaki yang tak lain adalah Jake Sim dan Jay Park mulai melayangkan pukulan bertubi-tubi ke tubuh Sunoo yang lemah. Posisinya saat ini, tubuh Sunoo ditahan oleh Jay Park sementara Jake Sim terus melayangkan pukulan balasan ke wajah hingga perut lelaki itu. Kejadian tersebut berlangsung sangat cepat yang membuat kami tak bisa menghindari pertengkaran dengan mudah.
"Keparat kau!" maki Jake dipenuhi amarah yang begitu besar. Sementara Jay Park yang merasakan Sunoo hampir kehilangan kesadarannya akibat pukulan Jake pun mulai membawa Sunoo menjauh dari jangkauan lelaki itu.
Aku yang merasa begitu ketakutan pun hanya bisa menangis sambil meminta, "Jake, hentikan.. Maafkan nuna.." sungguh, suasana di kamar ini terasa begitu kacau. Terutama setelah menyadari Sunoo yang mulai memuntahkan darah dari mulutnya hingga mengotori lantai kamar ini. Jay pun membawa tubuh Sunoo yang tak berdaya menuju sebuah sofa dalam kamar ini, sementara Jake mulai menaruh perhatian padaku.
Lelaki itu mendekat ke arahku lalu meremas wajahku dengan keras.
Jake tertawa penuh kemenangan setelah menyadari diriku yang tak berdaya di bawah kuasanya. Hingga menangis tersedu-sedu demi menghentikan aksi nekat lelaki itu. Situasi menegangkan saat ini malah membuat Jake semakin bertindak sesuka hatinya, dengan memposisikan tubuhnya berdiri tepat di samping kasur sementara diriku duduk dengan patuhnya menghadap lelaki itu.
Aku tahu Jake malah menyukai tangisan dan sikap lemah ku ini, tapi aku tak menyangka saat lelaki itu tiba-tiba membuka resleting celananya untuk mengeluarkan kejantanannya yang menegang sempurna tepat di depan wajahku.
"Bawa keparat itu keluar, Jay. Dari awal, harusnya kalian menurutiku untuk tidak melibatkan dia dalam lingkungan ini. Kalau bisa buang saja dia ke hutan belantara bersama kekasihnya itu, kita tak butuh mereka!" ucap Jake begitu angkuh yang langsung Jay Park turuti dengan menuntun Sunoo bangkit dari sofa tersebut.
Chapter dewasanya bisa kalian baca di link pada profileku! Soalnya adegan bersama Jake di chapter ini sangat brutal dan kasar🥲
KAMU SEDANG MEMBACA
HARIUM
Romance[🔞] HARIUM adalah lingkungan buatan manusia yang memiliki anggota bernama Heeseung, Jay, Sunghoon, Jake, Sunoo, Riki dan dirimu. Seluruh kegiatan, hubungan antar manusia hingga percintaan akan sepenuhnya diatur oleh seseorang yang menyebut dirinya...