Janji

540 72 16
                                    
















Selamat membaca❤️


Airnaz membuka pintu kamar kakaknya ,karena saat ini kakakya harus meminum obat.
Dimana kakak itu berada? , kenapa dia tidak menemukannya di kasur bahkan di kamar mandi kamar kakaknya.

Saat keluar hendak keluar mencari kakaknya di tempat lain Ainaz bertemu dengan maid yang lewat.
" Dimana kakak Geeta?" Maid itu memberitahu kalau Geeta sedang berada di ruang  kerja Papa-nya.

Airnaz berjalan sambil mendumel kesal, bagaimana bisa orang yang baru saja mengalami musibah yang bisa dikatakan parah malah berkeliaran.

Sesampainya di depan pintu ruangan kerja Papanya  yang sedikit terbuka, Airnaz sedikit ragu untuk mengetuk.

"Papa sudah bicara dengan pihak kampus,mereka sangat baik ,dan Papa yakin semua berjalan baik , Nak." Tangan Airnaz berhenti ketika ingin mengetuk saat mendengar ucapan Papanya  , dia penasaran dan dia memutiskan untuk menguping terlebih dahulu.

"Pa, aku nggak mungkin ninggalin adik-adik aku sendiri!"

"Mereka sudah dewasa sayang, Papa yakin mereka juga sudah bisa menjaga diri"












Airnaz membawa mobilnya keluar tanpa tujuan . Dia hanya ingin pergi sejauh mungkin dari rumah itu .
Airnaz berpikir apakah dia akan kembali merasakan hal yang sama seperti waktu itu . Di tinggalkan .
Mengapa dia selalu di tinggalkan? Mengapa orang yang selalu dia andalkan selalu meninggalkannya?.

Menghela nafas kasar Airnaz mendapati ponselnya yang terus bergetar . Tertera nama kontak kakak sulungnya yang terus saja menelfonnya dari sepuluh menit yang lalu . Jika saja kakaknya sedang tidak sakit ,Airnaz tidak akan menurunkan Egonya secepat ini.

Menepikan mobilnya di pinggir jalan yang lumayan masih ramai lalu mengambil hp nya .

Setelah dia rasa cukup tenang , Airnaz mulai menekan tombol panggil di kontak kakaknya.

Tidak butuh waktu dua detik , Geeta langsung mengangkat.

"Adekk! Kamu dimana sekarang ? Pulang!" Suara tinggi Geeta terdengar nyaring di telinga Airnaz,nahkan ia pun sampai menjauhkan ponselnya dari telinganya.

Airnaz malah bingung sekarang, dia harus menjawab apa. Tiba-tiba saja lidahnya kelu hanya untuk menjawab pertanyaaan sederhana dari kakaknya . " Ck . Aku belum ada sejam ya keluar ,berisik"

"Kakak tau kamu denger obrolan Kakak sama Papa . Dek, kakak nggak akan ninggalin kalian , jadi jangan khawatir hmm"

Tut

"Ngomong apasih Kak , Aku cuma nyari angin ." Airnaz langsung mematikan panggilannyaa dan melempar ponselnya sembarang. "Ck . Siapa yang nguping , nggak sengaja kedengaran " Moodnya kembali baik lagi setelah mendengar ucapan dari Geeta.



🐰🐰🐰

"Kak Geeta ngapain di depan pintu?" Ujar Lasya yang tidak sengaja ingin mengambil sesuatu di kamar tamu sebelum ikut acara makan malam.

"Nunggu Airnaz "

"Loh ... bukannya tadi kak Nanas mau manggil kakak ya buat makan?" Lasya mengambil jedaynya yang tergeletak di meja lalu mendekati Geeta.

"Nggak tau dek " Jawab lirih Geeta.

Lasya dilanda bingung atas sikap aneh kakaknya , namun wajah pucat kakaknya mungkin adalah jawabannya. " Muka kakak pucet banget, masuk dulu kak , Kak Airnaz juga mungkin dikit lagi sampai" Lsaya merangkul Geeta untuk masuk kedalam lalu menutup pintu .

B A I D U R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang