Mabuk

546 71 20
                                    


Hai 🥰
Jangan lupa Follow dan Vote ya
















Selamat membaca








"Gue tau lo pasti  marah banget sama dia , tapi yang perlu lo tau ,dia juga nggak sengaja minum , dia pikir itu  air soda biasa . Pas gue baru balik dari kamar mandi dia udah teler kaya gini, yang dia minum alkoholnya gede banget, gue juga kaget botolnya tinggal setengah Ta" Jelas Dara,selaku teman sekelas Geeta. Jangan terkejut jika murid SMA sudah di perbolehkan masuk ke bar, Karena kekuasaan orang tua mereka tidak bisa di lawan . Lagi pula Bar nya milik orang tua Dara sendiri.

Geeta langsung menggendong belakang adiknya untuk keluar dari bar.

"Terimakasih banyak " Ucap Geeta ,lalu meninggalkan ruangan yang berisik .


Geeta dan Aluna duduk di kursi kemudi di belakang. Geeta datang bersama supirnya , Pak Darsuki.

Diperjalanan pulang hanya suara Aluna yang mendominasi , bagaimana tidak , orang mabuk pasti ada saja tingkahnya .


" Wahhhhhh ! Kenapa pohon brokolinya besar-besar sekali!" Itu pohon beringin Aluna.Ck.

"Apakah kita sedang menuju ke langit . Yakk!! Tolong pelan-pelan om!!"

"Dilangit ada matahari . Di bumi ada anak edi .hahahah"

Kan . Tidak jelas . Apakah seperti ini orang mabuk. Geeta hanya menyandarkan kepalanya sambil menutup matanya. Aluna tidak bisa bergerak kemana-mana ,karena dirinya memakai sabuk pengaman.

"Anak Ayam itu benar-benar menyebalkan ! Biar saja akan aku buat ayam geprek! Hahahha "

"Hiks hiks "

Mendengar adiknya menangis Geeta langsung membuka matanya dan mendekati adiknya.

"Kenapa Dek? Ada yang sakit?" Tanya Geeta Khawatir .

"Kak Geeta kembar ya? Kenapa ada tiga? Sebentar—- sebentar" Aluna agak menjauhkan badannya dari Geeta.

"Satu—-dua—tiga — wahhh sejak kapan Kak Geeta kembar tiga" Geeta hanya bisa menghela nafas, sambil menguatkan dirinya agar tidak terbawa emosi.

"Hikss hikss " Apakah orang mabuk selalu bergabti mood dengan cepat? . Aluna langsung memeluk Geeta dengan sangat kencang.

"Ade—k—akak susah nafas ,kamu kenceng banget meluknya —hah —" Geeta berhasil melepas pelukkan adiknya.

"Huaaaaaaa —- Kak Geeta nggak sayang adek lagi hiks hiks—— huaaaaaaaa"

"Jangan nangis dek ,astaga——  Adek laper tidak,mau makan?" Hanya itu ide yang terlintas di otak Geeta.

"Agus lapar buk"

"Hah?"

"Dulu waktu ibu masih kecil ,makannya banyak?"

" Dek?"

"Dan bapak —-"

"Bapak? "

"Kenapa cepat meninggal"

Berikanlah Geeta kesabaran seluas samudera.
Pak darsuki sudah tidak bisa menahan tawanya lagi , melihat nona mudanya bicara melantur .




****

Dikamar sudah ada Dokter Djaja yang sedang memeriksa Aluna yang sudah tertidur di ranjang kamarnya.

B A I D U R ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang