Mulut yang terbuka lebar langsung kututup dengan telapak tangan, saking tidak percayanya. Mereka tidak boleh sampai terekspos. “Zerofy! Lo jangan coba-coba bertindak kayak gini di depan banyak orang!” Jari telunjuk langsung terarah ke wajah lelaki di hadapanku. Tatapan matanya tetap dingin, walau lebih tepatnya kesal.
Seolah diri ini tidak ada, dia berlenggang ke tempat Hara berdiri. Otomatis, penglihatanku mengikuti. Sehingga melihat laki-laki berwajah imut itu mengelap bekas semburan sirup di wajahnya dengan baju yang dikenakan. Bukan kusengaja, membuat kaos putihnya transparan dan ....
“Mataku,” lirih diri ini, menekan pelipis seraya menunduk.
“Lihat ini, Tuan.” Zerofy telah berdiri di samping Hara kemudian, menarik stik itu hingga terpisah menjadi dua, lantas layar hologram (hampir mirip kaca) muncul di tengah-tengah. Keren sekali. Teknologi macam apa yang mereka miliki? Apa itu termasuk sihir? Kurasa bukan hal mistis, ini pasti ada di pengetahuan ilmiah atau apalah itu. Pokoknya, jika itu buatan, dunia mereka pasti sangat makmur dan maju.
Memikirkan tentang betapa canggihnya stik logam yang keluar lewat pergelangan Zerofy membuatku terkecoh dari pembicaraan mereka berdua. Sejak tadi, laki-laki itu menjelaskan sesuatu hal kepada Hara, tetapi aku malah hilang fokus.
“Kirimkan saja, nanti saya pikirkan.” Hara berbisik, tetapi aku dapat mendengarnya samar.
“Saya pinjam kamar kecil untuk mandi, boleh?” Aku mengangguk dan menunjuk toilet.
Mari kita merenung, apa maksud dari kata ‘kirimkan’ dan ‘pikirkan’?
Zerofy berlalu sembari membawa handuk di tangannya—setelah muncul oleh sihir. Ini mengagumkan, perbedaan antara Hara dan laki-laki tadi ternyata terlihat dengan jelas sekarang. Salah satunya paham dan bertingkah bagai manusia dewasa—walau songong, satunya persis anak kecil yang keterlaluan. Sekekanakannya anak-anak, tetap saja mandi. Barang sekali sehari. Kalau Hara, tidak akan pernah mau menyentuh setetes air pun.
Ya, dia jarang sekali mandi.
“Ngomong-ngomong... kenapa Zerofy pulang? Katanya bakal pergi lama?” Aku mengernyitkan kening heran. Hara tersenyum manis—padahal tidak perlu menunjukkan ekspresi itu. Lalu menjelaskan, “Ada sesuatu yang harus diberitahukan pada Hara, jaringan terputus, sebab itulah dia kembali agak cepat untuk memperbaiki sistem.”
Anggukan kecil, sambil beroh-iya aku mengambil segelas sirup—lagi—dan meminumnya. Padahal tidak mengerti yang dia ucapkan. Ponsel kembali hidup setelah beberapa detik menekan tombol on-off. Ada panggilan tak terjawab sebanyak empat kali dari Nadira. Pasti perempuan itu kesal karena tiba-tiba diputus.
“Iya, Nad?” ucapku setelah tersambung.
[Kenapa mendadak dimatiin?!] ketusnya.
Aku memandang Hara sebentar, mengingat bahwa itu disebabkan oleh temannya. “HP gue minta diganti sama yang baru.” Aku berkilah.
[Lhaaa ... malah curcol!]
“Cukup, Nad, mari kita sudahi pertengkaran ini. Berarti meski ulangan diundur. Besok tetap sekolah, ‘kan?” tanyaku. Aku menghela napas gusar ketika kata ‘iya’ terlontar dari sosok manusia toa itu, padahal belum puas rebahan di rumah. Kenapa liburan sangat cepat berlalu?
Kalau diingat lebih jelas lagi, sekolah diliburkan seminggu penuh kemarin setelah persiapan ulangan selesai. Memang sesuatu yang membahagiakan, tetapi bagi sebagian murid ... itu adalah hal tidak wajar dan patut diwaspadai. Memangnya ada masalah seperti apa di kantor utama?
Memikirkannya membuat pusing. Aku pun mengakhiri panggilan tersebut dan menatap jeli Hara Samana. Besok hari Senin, bisakah aku meninggalkan dia sendirian di rumah? Otak ini langsung membayangkan hal luar biasa, kalau ditinggal sekolah, rumah pasti berantakan bak kapal pecah. Namun, mau bagaimana lagi? Masa iya aku mengajaknya masuk ke dalam SMA nanti malah berbuat onar, kacau. Aku bergidik ngeri membayangkan hal itu terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jadi Istri Alien
FantasyBukan bidadari jatuh dari Surga, melainkan alien. Makhluk luar angkasa yang diketahui hanya mitos. Hara Samana, alias Z-999, tanpa ijin mengklaim diriku sebagai 'Istri' dan bertingkah bodoh setiap hari. Namun, siapa sangka di balik senyum polosnya y...