Seorang wanita yang sedang berlari lari mengejar seorang pria didepannya. Pria itu tampak memakai kaos hitam dengan celana pendek selutut.
"Mass tungguuu!! Mas, tolong dengerin dulu sebentar yaa." Ucap wanita itu.
Pria itu pun berhenti lalu berbalik badan mengarah pada wanita tersebut. Tetapi, pria itu menundukkan kepalanya dan menggenggam erat jari jari nya.
"A-apaa." Sahut pria itu gugup.
"Mas, tolong izinkan saya menganalisis kehidupan mas sehari hari. Sesuai sama janji saya tadi kok mas, saya janji ga akan bikin mas merasa tidak nyaman. Saya akan menyesuaikan diri saya seolah olah saya tidak ada di kehidupan mas, tolong ya mas." Ucap wanita itu memohon mohon.
"T- tidakk, sa-saya tidak punya waktu untuk a-analisis kamu." Balas pria itu.
"Mas, gini loh cara kerjanya. Mas silahkan melanjutkan kehidupan mas dengan normal dan seperti biasanya saja, dan jangan pedulikan saya disekitar mas." Ucap wanita itu menjelaskan.
"K-kan sedang saya lakukan." Balas pria itu lagi dengan gugup.
"Ya kan bukan sekarang mas, diwaktu saya sedang menganalisis dong. Ga lama kok mas, cuman selama satu bulan ini saja, mas." Tawar wanita itu.
"Satu bulan itu sangat berharga untuk saya. tidak mungkin saya menikmati hidup sambil di perhatikan terus sama kamu, meninggal saya." Ucap pria itu masih sambil menundukkan kepalanya.
"Mas, saya kan menganalisis kehidupan mas, bukannya pembunuhan berencana." Ucap wanita itu dengan raut wajah bingung.
"S-saya Nabil, silahkan menganalisis kehidupan saya, tapi saya tidak akan memberitahukan nama panjang saya." Ucap pria itu sambil membalikkan badannya dan kembali berjalan dengan cepat.
"Yes!! Mass nama saya Andini!! Ingat yaaaaa Andini..!! Yesss yesss yesss." Wanita itu kegirangan.
•••
Keesokan pagi harinya.
Didalam kos nya, Andini mulai mempersiapkan berbagai peralatan peralatan nya. Dimulai dari pulpen, buku catatan kecil, kamera vlog mini nya, juga tas sandang yang berisikan peralatan lengkap lainnya.
"Ayok Andini, pasti bisaa huhhh!!." Tegas nya pada diri sendiri.
Disisi lain, Nabil sudah bersiap siap untuk berangkat ke kampusnya. Ia mulai keluar dari pintu rumahnya, dan merasa bahwa wanita itu tidak ada disekitar situ untuk menganalisis dirinya. Sehingga nya, ia merasa tenang.
Nabil menaiki angkutan umum dijalan raya yang berada tak jauh dari rumahnya, angkutan umum itu penuh dengan para wanita sehingga nya Nabil duduk diantara mereka. Saat Nabil duduk didalamnya, Nabil merasa kalau wanita itu pasti bangun kesiangan, sehingga nya tidak dapat menganalisis dirinya.
"Sstt." Seseorang didepan Nabil baru saja menendang sepatu Nabil pelan.
Nabil langsung menoleh kearah seseorang tersebut, dan benar saja. Wanita itu lagi, bagaimana dia bisa. Nabil benar benar membuat raut wajah yang bingung. Sedangkan wanita itu hanya tersenyum sambil mengeluarkan lidahnya dan menulis sesuatu pada buku catatan kecil nya.
"Bisa bisanya dia lebih cepat dari aku, gila sih ni cewek" Ucap Nabil dalam hati dengan kepala tertunduk kebawah.
Sedangkan Andini masih saja menuliskan sesuatu pada buku catatan nya yang mungkin saja itu tentang kegiatan Nabil di pagi hari yang diawali dengan menaiki angkutan umum.
KAMU SEDANG MEMBACA
NABIL (2020)
RandomKamu abadi dalam ribuan kata yang ku tulis. Kamu abadi dalam paragraf ini. Kamu abadi dalam tulisan ku.