7. From where I'm standing

37 20 1
                                    

Hari ke dua puluh delapan,

Nabil terbangun dari tidurnya, dengan posisi tidur tak di atas ranjang, melainkan di lantai kamar nya.

Ia terbangun dengan kondisi wajah yang sangat berantakan seperti baru pulang berperang.

Tak pakai lama, Nabil langsung menuju kamar mandi nya dan mencuci wajah nya. Ia kemudian menggosok giginya didepan kaca, dengan kondisi mata yang masih tersedu sedu seperti mengantuk.

Tok Tok Tok

Bunyi pintu rumah nya yang terdengar keras membuat Nabil tersadar saat ia sedang menggosok gigi nya dalam keadaan tertidur.

"Hah? Hahh..?" bingung nya saat tersadar.

"Nabilllllll bangunnn woiiii." panggil seseorang dari depan pintu rumah nya.

Nabil pun langsung cepat berkumur kumur dan berlari ke pintu depan dengan keadaan masih menggunakan celana pendek dan baju putih dengan rambut mengembang berantakan.

"Taraaaaaaa surpriseeee." teriak beberapa orang dari depan pintu rumahnya.

"Hah? K-kalian? Kalian ngapain?" sahut Nabil bingung yang ternyata itu adalah kawan kawan kampusnya.

"Ngapain lagi? Ya ngasih surprise lahh." balas salah satu teman perempuan nya.

"Heh! Buta mata lo? Ya liat aja nih udah rapi begini masih ditanya." balas teman laki laki Nabil.

"Duhh.. udah deh yaaa Nabil.. aku udah rela relain kesini tuh untuk ngasih surprise untuk kamu, aw. Muachh." balas teman laki laki Nabil yang ternyata suka sama Nabil, walaupun ia juga laki laki.

"Ewh?" raut wajah Nabil yang tampak jijik.

"T-tapi kok kalian tau kalau hari ini Nabil ulang tahun?" Tanya nya lagi.

"Udah deh, ni lo terima aja hadiah dari kami." balas teman perempuan nya dengan memberikan kue ulang tahun ditangannya.

"Iya nih, kami ga bisa lama lama, kawan. Panjang umur yah." tambah teman laki lakinya juga dengan kado besar ditangan nya.

"Duhh a'a Nabil, aku sebenernya pengen disini lamaa lamaaa tapi ga dibolehin tauuu, ya udah niii." tambah teman laki laki Nabil yang agak belok tadi dengan boneka beruang besar ditangan nya.

Mereka bertiga memberikan masing masing hadiah dan kue ditangan mereka pada Nabil. Nabil yang bingung pun hanya bisa menerima nya.

Nabil menutup pintunya, lalu berbalik badan dan melangkah kan kakinya kembali. Namun..

Tok Tok Tok

Nabil kembali membuka pintu rumahnya, siapa lagi yang akan memberinya hadiah ucapnya dalam hati.

"Ehh a'a Nabil, maaf yaa a'a Nabil.. anu, cuman mau ngambil label harga di boneka nya hehe. Malu, masa iya ngasih kado ada label nya, hehe. Goodbye a'a Nabil.. muach." ucap laki laki berpenampilan perempuan tadi sambil mengambil label yang masih tergantung pada boneka yang sedang digendong Nabil.

Nabil berdiri dengan raut wajah yang benar benar campur aduk rasa bingung dan rasa jijik. Kemudian, Nabil kembali menutup pintu rumahnya setelah laki laki tadi pergi.

Nabil kembali berbalik badan dan melangkah kan kaki nya, lagi...

Tok Tok Tok

"Apa lagiiiii astaga... Kayak nya ni orang minta dinikahin." keluh Nabil memutar kan bola matanya dan membuka pintu.

"Hai.." sapa perempuan dengan dress putih dan rambut panjang dengan ikatan pita.

"Happy birthday, Bil." tambah perempuan itu.

Nabil masih berdiri kaku melihat kecantikan perempuan itu, ia tak menyangka bahwa yang ada didepannya saat ini adalah Andini.

"A-andini, Nabil minta maaf kalau se-selama ini Nabil banyak banget bikin Andini kecewa, Nabil akan berubah Andini, Nabil ga akan sok cuek la-lagi Andini. Andini jangan pergi lagi, ya. Nabil janji Nabil jadi laki laki yang baik." ucap Nabil yang tiba tiba saja meminta maaf pada Andini.

"Loh, kenapa Nabil minta maaf?" tanya Andini.

"Andini, m-maaf Nabil ga sempurna kayak laki laki lain diluar sana, N-Nabil tau Nabil punya kekurangan dengan mental Nabil, Nabil akui Nabil memang idiot, Nabil adalah manusia idiot yang hanya dianggap sebagai sampah di kalangan orang orang sempurna," tambah Nabil dengan tersedu sedu.

"Heh! Nabil kamu ga pantes ngomong kayak gitu, stop ya merendahkan diri sendiri kayak gitu." balas Andini tegas sambil memegang kedua pundak Nabil dan berusaha menyadarkan Nabil.

"Andini..." ucap Nabil dengan tangisannya sambil memeluk Andini.

"Kamu sempurna, Nabil.. kamu sempurna.." bisik Andini pada telinga Nabil sambil mengusap usap pelan punggung Nabil.




Ada pesan buat mereka?


Andini

Nabil


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NABIL (2020)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang