Chapter 1

982 51 0
                                    

"baiklah ini sudah malam, sebaiknya kamu tidur"

"em iya kak"

"baiklah ayo"

Sesampainya ia dikamar Ander. Sebelum tidur ia bergumam sesuatu.

"sepertinya aku memang harus tinggal disini untuk sementara, mungkin benar orang itu tidak jahat, semoga dikerajaan baik baik saja tanpa ada diriku. Akan kujalani dahulu kehidupan sekarang,sampai akhirnya tiba"

Lama kelamaan Ander melamun sambil bergumam sendiri ia tertidur sendiri karena sudah mengantuk.

Pagi pun tiba

Ander terbangun karena mendengar suara yang berisik dari arah belakang. karena dia penasaran, ia pun bangun dari tempat tidurnya dan pergi kearah sumber suara sambil mengucek matanya.

"kakak? " kata Ander.

"eh, Ander sudah bangun, cuci muka dulu sana sekalian mandi kaka akan membuatkan sarapan untuk mu" kata Reiley sambil melihat kearah Ander.

"oke" jawab Ander.

Setelah Ander keluar dari kamar mandi dan sudah berpakaian rapi, Ander sarapan bersama Reiley. Canggung itulah suasana yang ada dimeja makan tersebut.

Karena Reiley tidak nyaman dengan suasana canggung ini, ia pun membuka suara.

"oya, Ander berapa umur mu? " tanya Reiley.

"4 tahun kak" jawab Ander dengan agak takut.

"hmm, kalau boleh tau mengapa kamu bisa sendiri disana, apa kau tak ingat keluarga mu? " tanya Reiley.

"emm, itu a-aku tak i-ingat kak, maaf" jawab Ander dengan takut.

"eh tak papa seharusnya kaka yang minta maaf karena sudah membuat mu takut" kata Reiley dan meminta maaf agar tak terlalu tegang.

"sudah, lupakan saja yang tadi yang penting kamu baik baik saja. Dan jangan terlalu formal anggap saja aku keluarga mu itu tak masalah bagi ku, oke" kata Reiley yang ingin menenangkan Ander agar tak perlu takut dengannya.

"he'em oke" Ander mengangguk kan kepalanya pelan.

Ander dikejutkan dengan sentuhan lembut dikepalanya. Ander pun melihat keatas dan pelakunya adalah Reiley yang sedang mengusap kepalanya sambil tersenyum hangat ke arah Ander.

Ander pun dibuat agak tersipu oleh nya. Reiley menganggap lucu anak tersebut. karena, anak kecil yang tersipu memang lah lucu tapi, Reiley tak tau sebenarnya siapa anak tersebut.

"sadar Alex sadar baru ketemu jangan sampai kau terjebak dan tertipu olehnya" gumam Ander was was.

"baiklah, kalau begitu kaka tinggal yaa soalnya kaka mau ke kampus. Tak apa kan? " kata Reiley dan bertanya kepada Ander.

"iya gak papa kok kak" jawab Ander.

"oke kalau begitu kaka tinggal yaa, ini pintunya kaka kunci kau jangan lasak dirumah, mengerti" kata Reiley sambil memegang gagang pintu.

"iya kaaak" jawab Ander.

Reiley pun menutup pintunya dan tak lupa mengunci pintu tersebut. Rumah itu pun sunyi tetapi ntah mengapa ini nyaman bagi Ander.

"sepi" satu kata yang keluar dari mulut Ander.

"sentuhan tadi.......terasa nyaman" gumam Ander sambil memegangi kepalanya dan merasakan betapa nyaman dan hangatnya sentuhan tadi.

"sumpah apaan sih, gak jelas" mengumpat untuk dirinya sendiri.

"ah.. aku lupa menanyakan nya, dimana kampusnya" Ander berbicara sendiri didalam pikirannya.

"dan mengapa ia ingin merawat ku yang tampak ku sudah begitu lusuh, banyak orang lewat disana dan hanya dia seorang yang rela merawat ku. Huh sungguh gadis yang membuat ku tertarik untuk mengetahui tentang dirinya"

kata nya didalam pikirannya. Sejak dari tadi Ander asik berbicara didalam pikirannya tentang gadis itu dia sangat penasaran tentang gadis itu, bahkan tanpa ia sadari ia berseringai.

Gadis KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang