Chapter 6

462 18 0
                                    

Dengan keanehan Raka tersebut Reiley tak menghiraukannya ia merasa kalau itu hanyalah perasaan nya saja.

'huh apa yang kau lakukan wahai yang mulia Alex' gumam Raka.

"yasudah kalau begitu ayo ayo jalan lagi" kata Reiley.

"ah iya" jawab Raka.

Disisi Ander.
Dengan perasaan panik ander langsung masuk kerumah nya walaupun kuncinya tadi sempat macet gara gara perasaan paniknya.

Ia langsung bergegas kekamarnya dan mengubah dirinya menjadi semula yaitu tubuh anak anak.

"sungguh tadi ia tak melihat kan"

"kalau pun ia lihat apa ia mengenali ku"

"argh semoga gak ketahuan, please"

Kata Ander didalam pikirannya dan bergelut dengan pikirannya sendiri. Ia pun dikejutkan dengan suara ketukan pintu.

Tok.. Tok.. Tok

"aku pulang Ander" salam Reiley.

"wihh kaka dah pulang selamat datang dan mana kak Raka?" tanya nya sesudah mengucap salam Reiley.

"tuh orang nya" jawab Reiley sambil menunjukkan keberadaan si Raka.

"emangnya kalian mau ngapain?" tanya Reiley.

"Ander hanya ingin mengobrol sambil bermain sama kak Raka soalnya kak Raka seru di ajak ngobrol" jawab Ander panjang lebar.

"ouh begitu, okedeh. Apa kaka boleh ikut juga tapi nanti soalnya kaka mau beres beres dulu" kata Reiley sambil bertanya.

"boleh kok kak, nanti tinggal kekamar Ander aja ya kak. Kalau gitu Ander duluan ya kak" jawab Ander kepada Reiley dan Reiley meng iyakannya.

"yok kak Raka" ajak Ander.

"yaudah yok" jawabnya.

Sesampainya mereka masuk dikamarnya Ander hanya ada hening disekitar mereka. Dengan Ander yang masih memikirkan hal memalukan tadi dan Raka yang ingin memberanikan diri untuk bertanya apakah benar orang itu tadi adalah Ander.

Disitu Ander tak mengubah dirinya yang sebenarnya karena dirinya ingat bahwa Reiley akan ikut mengobrol dengan mereka nantinya.

Dan Akhirnya Raka memberanikan dirinya intuk bertanya.

"T-tuan... gak maksudnya Alex yang tadi orang yang lari tadi itu kamu kan Alex..." tanya Raka memberanikan diri.
"ah.... Ternyata kau liat yaa" jawab Ander dan merwka diam beberapa saat.

"pfftt....ahahahaha tak kusangka seorang bangsawan bisa tak sadar akan adanya datang seseorang dan kabur agar tak terlihat" kata Raka sambil tertawa.

"he-hey itu tak lucu Raka" ujar Ander malu akan hal itu.
"tapi..ahahah itu lucu yang mulia ahaha aku tak menduganya" kata Raka lagi.

"di-diam lah Raka tch kau" ujar Ander yang sekarang ia benar benar malu.

"oke oke maaf yang mulia" kata Raka meminta maaf kepada Ander.

"sudah kubilang kan jangan pakai embel embel yang mulia" kata Ander yang tak suka kalau ada yang memanggilnya seperti itu kecuali memang orang orang yang seharusnya bagi Ander.

"tapi Reiley gak tau kan itu aku?" tanya Ander.

"iya iya Alex, dan yah syukurnya dia tak mengenali orang yang berlari lari tadi dengan panik" jawab Raka sedikit menjahili Ander.

"hey berhenti menjahili ku Raka" ujar Ander.

"okey okey" jawab Raka.

"aku ingin bertanya kenapa kau keluar rumah?" tanya Raka agar ada topik obrolan.

seketika Ander diam sejenak dan memikirkan jawaban yang tepat tapi tak tau bagaimana cara menyampaikannya alhasil ia berbicara yang ada di otaknya tersebut.

"aku, hanya melihat Reiley apakah ia baik baik saja saat pergi kekampusnya dan melihat lihat kindisi diluar sana apakah baik baik saja. Ya semoga kau paham apa yang aku maksud" jawab Ander.

"yaa aku paham akan hal itu tak mudah bagi seorang putra mahkota yang ingin memimpin suatu negara dan ingin membuat rakyat nya makmur apalagi kau dikenal dengan pangeran yang dingin dan yah kejam" ujar Raka yang paham akan situasi.

"tapi pasti kau melakukan itu karena ada alasan sendiri, iyakan?" kata Raka yang bisa merasakan apa yang dirasakan oleh Ander dan membuat Ander terkejut dengan jawaban yang di lontarkan dari mulut Raka.
"....ya kau benar dan kau bisa mengetahui hal tersebut dan sedikit membuat ku curiga padamu" jawab ander dengan sedikit curiga pada Raka.

"tenang lah kawan aku tak membuat jahat pada mu tenang saja" ujar Raka untuk tak berburuk sangka kepadanya.

"baiklah, yah intinya kalau kau macam macam aku tak segan segan menghukum anda tuan Raka" kata Ander dengan sedikit penekanan.

"huft... Tenang lah yang mulia putra mahkota Alexander" jawab Raka yang sedikit takut dan mengeluarkan sedikit keringat dingin di samping keningnya.

"baguslah kalau begitu" jawab Ander sambil menatap Raka.

Hening..

"jadi ada apa kau memanggil ku kemari Alex?" tanya Raka yang bingung mengapa dirinya disuruh kemari oleh Ander.

Gadis KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang