Chapter 3

714 41 0
                                    

Setelah mereka selesai memakan kue. Mereka pun pergi kekamar masing masing untuk tidur.

Setelah pagi sudah tiba, seperti biasa mereka melakukan aktivitas. Reiley seperti biasa ia akan pergi kekampus.

"kaka, boleh kah aku bertanya?" tanya Ander.

"boleh, emang nya mau tanya apaan" kata Reiley.

"apa nama sekolah kaka" tanya Ander lagi.

"ouh, namanya Universitas Adipura" jawab Reiley.

"emang nya kenapa?" tanya Reiley.

"oh gak ada cuma mau tau aja kak" jawab Ander.

"kalau begitu aku berangkat dulu yaa, oya ada yang mau kau titipkan? " tanya Reiley sebelum pergi.

"em, roti aja deh kak" jawab Ander.

"ok, kalau gitu kaka berangkat dulu yaa, dadah" kata Reiley pamit.

"iya, hati hati kak" jawab Ander.

Reiley pun menutup pintu dan pergi menuju kampusnya.

"Universitas Adipura, hmm. Menarik, aku akan mencari informasi tentang nya. Andaikan tubuh ku bisa kembali normal sesuai keinginan ku tidak payah menunggu bulan purnama." gumam Ander.

Tak lama kemudian Ander merasakan aneh pada tubuhnya, dan benar saja tubuh Ander kembali menjadi seperti semula.

Dengan terkejut Ander berpikir bagaimana bisa tubuhnya kembali seperti semula padahal perkiraannya malam ini bukan malam bulan purnama.
Ander berpikir kembali dan mengambil sisi baiknya bahwa keinginan agar tubuhnya bisa kembali seperti semula dengan kemauan nya tanpa menunggu bulan purnama.

"baguslah, kalau sudah seperti ini" kata Ander.

"ini akan semakin mudah untuk mengetahui keadaan nya diluar sana, hm" gumam Ander.

Ander pun bersiap siap dan mencari pakaian yang sesuai untuknya. Ketika ia selesai, Ander pun beranjak pergi dari rumah dan mengambil kunci cadangan.

Agar tidak ketahuan, ia pun menyamar menjadi orang lain dan menjadi mahasiswa sementara.

Ander pun memasuki kampus itu dan mencari dimana Reiley berada. Ia menjadi siswa biasa yang tak mencolok. Jadi, orang orang meilhatnya biasa aja.

Selama ia disana. Ander menjadi mahasiswa sekalian memantau Reiley, entah kenapa ia takut kalau Reiley kenapa napa.

Ternyata pada hari ini Reiley baik baik saja dikampusnya. Sebelum Reiley akan pulang kerumah, Ander sudah duluan pulang agar tak ketahuan.

"aku pulang" ucap Reiley.

"kaka sudah pulang, selamat datang kak" jawab Ander.

"kaka istirahat dulu yaa, nih Ander bawakan minum" kata Ander.

"wahh, terima kasih Ander" ucap Reiley sambil duduk di sofa dan mengelus kepala Ander sebagai ucapan terimakasih nya.

"he'em" jawab Ander sambil mengangguk.

"nyaman" katanya didalam hati.

"oya, Ander, bagaimana nanti sore kita ketaman, Ander mau gak? "tanya Reiley.

"oke, Ander mau kak" jawab Ander.

"kalau begitu, kita istirahat siang ini agar nanti sore bersemangat, kalau gitu kaka duluan ya" ucap Reiley.

"oke, kak" jawab Ander.

..
..
..

Sore pun tiba mereka pun pergi ketaman.

"apa kau mau beli gulali yang ada disana" kata Reiley sambil menunjukkan penjual gulali yang tak jauh dari mereka.

"gak usah kak manis soalnya,aku ingin minum saja"kata Ander.

"yaudah kaka beli dulu ya" kata Reiley.

"kamu tunggu disini dulu ya, jangan kemana mana" kata Reiley sambil membawa Ander ketempat duduk santai taman.

Ander menunggu Reiley dengan sabar sambil memandang sekitar. Hingga Reiley datang dengan teman laki lakinya yang tidak sengaja ketemu saat perjalanan pulang. Reiley tampak seru berbicara dengan temannya itu.

Sampai.......

"aku kembali Ander, nih minumannya" kata Reiley sambil memberikan minum kepada anak itu.

"kenalin, ini Raka teman ku" kata Reiley sambil memperkenalkan temannya itu.

"haii, aku Raka senang bertemu dengan mu adik kecil" kata Raka bersemangat.

"yaa, senang bertemu juga dengan anda Raka, aku adik nya Reiley" jawab Ander sambil menatap tajam Raka.

"a-ah iya" kata Raka gelagapan.

"kau, Raka temannya kaka Reiley kan. Jangan kau rebut kak Reiley dari ku, kaka hanya lah milikku" kata kata Ander untuk Raka bahwa Reiley hanyalah miliknya dengan tatapan yang tajam.

"a-ah tenang aku tak akan mengambil nya darimu adik" kata Raka yang entah kenapa sedikit takut dengan adik nya Reiley sampai sampai mata Raka menoleh kearah lain dan keringat dingin.

"baguslah" jawab Ander.





Gadis KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang