20. 𝐒𝐡𝐨𝐜𝐤 ?↻

134 19 13
                                    

03.23
"Terkejut?!."
























47 menit telah dimanfaatkan oleh mereka berdua dengan baik di ruangan sempit itu, akhirnya keduanya keluar harap-harap cemas semoga tak ada yang curiga. Atas menghilangnya mereka berdua disaat orang-orang sedang bingung dengan tempat ini.

Sesekali melirik satu sama lain tapi tak berani benar-benar saling pandang, alasannya ya malu wajah lea sampai memgeluarkan semburat merah tipis, dari situ saja sudah membuktikan jika pasangan ini memiliki gengsi setinggi harapan orang tua, sambil berjalan berdampingan lea dan law menuju belakang lab ke tempat teman-teman berada.

"Ih jangan dekat-dekat nanti mereka curiga!." Lea mendorong law dari belakang. "Syu-syu!, Pergilah duluan."

"Cih. Biarkan saja. Memangnya kenapa jika mereka tahu?."

Eskpresi malas terpancar jelas di wajah law, memimpin jalan diantara salju yang cukup tebal sampai setengah dari betisnya tenggelam.

"Tidak apa-apa sih. Ya jangan sampai mereka curiga. Cepat jalan!." Kaki-kaki kecil itu tenggelam disalju, sangat memprihatinkan ditambah lagi susah berjalan setelah hmhm tadi.

"Room. Shambles!."

"Woyyy!." Pekik lea takala tersungkur disalju akibat dilempar law menggunakan roomnya. Sebetulnya law tidak tega, jadi law membuat langkah lea lebih cepat, tapi tidak begini juga, "Brengsek sekali." Gerutu lea sambil berdiri sendiri, dia juga mendapat tatapan bingung dari teman-teman.

Sebelumnya law menawarkan lea untuk memakai celana cadangannya karena kaki lea kedinginan, tapi wanita itu keras kepala, lea bilang jika itu tidak bagus dan mengurangi estetikanya, juga bisa jadi membuat teman-teman curiga nantinya, jadi dia rela kedinginan, baguslah makan saja gengsimu ya lea. Apa boleh buat, law tidak memaksa lea sama sekali, selagi lea nyaman.

Lea disana melamun saja kemudian duduk diatas bekas pipa besar tertutup salju itu. Sedangkan law mendatangi luffy untuk menjelaskan rencana sementaranya, padahal itu akan sia-sia karena luffy tidak akan mengikuti rencana.

Keadaan disana cukup normal, chopper sudah selesai menganalisis penyakit yang diderita oleh anak-anak, saat law tiba nami langsung saja membujuk law agar menukar kembali tubuh mereka. Tak berlama-lama, law secepat kilat menggembalikan hati franky, chopper, namun sekarang nami di tubuh sanji.

"Room. Shambles."

Selesailah masalah pertukaran tubuh itu, namun nami masih menangis karena saat ini dia terjebak ditubuh sanji, dikarenakan sanji tidak ada disana dengan tubuh nami, jadi nami terpaksa memakai tubuh sanji.

"Seharusnya kau senang kembali ke tubuhmu sendiri, chopper. Kenapa aku harus berada di tubuh orang lain lagi."

"Pertama franky, sekarang sanji-kun."

Luffy yang melihat nami ditubuh sanji itupun langsung meledeknya, "Hahhahaha nami menjadi sanji!."

Siapa yang tidak ikut tertawa jika luffy tertawa duluan, chopper saja yang tidak bisa bergerak masih sempat tertawa. Saking lucunya luffy sampai berbaring di salju sambil memegang perutnya, tertawa terbahak-bahak bersama chopper.

Begitulah keunggulan bajak laut topi jerami, meski berada di situasi buruk sekalipun, mereka masih sempat bercanda ria.

Usopp ikut-ikutan mengejek nami lalu ikut tertawa disebelah luffy, "Tubuhnya cocok denganmu."

Tangisannya mereda namun emosi nami seketika meluap, "kau tidak akan tertawa jika ini terjadi padamu.!"

Karena belum puas, barangkali ada kesempatan lain, nami bertanya lagi kepada Law seperti ini "Apa kau bisa melakukan sesuatu?."

OBLIVION || TRAFALGAR LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang