𝐋𝐄𝐀'𝐒 𝐋𝐎𝐆

110 18 12
                                    

02.16
"Catatan Lea."























"Aku menyadari banyak hal setelah bertemu banyak jenis manusia selama aku menginjakkan kaki di dunia ini, tentang bagaimana mereka memperlakukan orang lain, tentang mereka berpikir, tentang cara mereka menyikapi kejamnya kenyataan dan salah satunya membuat aku lebih sering diam saat mendapatkan perlakuan buruk dari orang-orang, tapi semua yang mereka lakukan pasti ada alasannya jika mereka masih punya kewarasan." -Lea.

Seburuk apapun yang mereka lakukan, lea merasa tidak perlu membalasnya, tetap bersikap sama, baik dan tenang sebaik-baiknya kepada orang lain, sampai mereka menyadari yang mereka lakukan pada lea adalah kesalahan besar. Tidak semua orang pandai dalam mengendalikan emosi, Lea bilang kelak jika dia mati, orang-orang buruk itu yang lea balas dengan baik akan mengingatnya sebagai orang baik dan penuh kesan.

"Aku lelah..."

"Takut."

"Tolong aku."

Ketika lea mulai menjadi pendiam, maka sudah dipastikan tidak baik-baik saja, ribuan perkataan buruk yang pernah dia terima, berputar di otaknya, ingin bicara tapi tidak percaya dengan siapapun di pulau ini, luffy? Pergi bersama rayleigh, Jinbe?, Sedang tidur. Terpaksa lea memendam semuanya sendirian, tapi pilihan yang tepat adalah menulisnya.

Lea memang sabar, penyayang, baik hati, jarang menangis seperti burung hantu. Tapi ketika mereka bersikap buruk sampai melukai hatinya itu juga membuatnya sedih meskipun dia terlihat tetap biasa saja karena dia juga manusia dibalik dia yang sering dianggap iblis dan monster. Kadang lea menangis sendirian di ruangannya, sekedar ingin diperlakukan dengan baik selayaknya kakaknya, itu saja tidak bisa dilakukan oleh keluarganya, kakaknya dan juga sepupunya. Dikhianati, dibohongi berkali-kali disiksa dan dicaci maki sudah menjadi rutinitas setiap harinya. Bahkan satu-satunya yang dia sayangi (peliharaannya.) dibunuh tanpa belas kasih sedikitpun.

Aku benci ketika orang bilang dunia kejam kepada yang lemah, padahal yang kejam bukan dunia, melainkan manusia itu sendiri, tapi bisakah sekali saja situasi berpihak menghilangkan orang-orang idiot yang tidak bisa mengendalikan dirinya, tidak salah jika rumor mengatakan siapa yang menganggu sarah maka akan sarah kirim ke neraka langsung, itu terdengar seru dan cukup adil karena perbuatan mereka yang disengaja atau pun tidak, tanpa berbelas kasih dan tanpa berpikir rasa sakit yang ditimbulkan, semua sakit itu tidaklah mudah untuk disembuhkan. Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, Lea begitu kesepian sampai-sampai berbicara dengan tanaman, tembok, sapi dan kutu beras.

Setelah 16 tahun merasakan luka yang mendalam dia akhirnya di pertemukan dengan orang-orang yang mencintainya, menghargainya, yang akan berjuang bersamanya dan senantiasa melindunginya.

"Karena luffy, aku tidak merasa sendiri, aku merasa punya tujuan, aku merasa dicintai. Melihat senyumannya, melihat semangatnya, melihat dia yang tidak pernah putus asa, membuatku begitu tersentuh, sampai detik ini aku tidak punya alasan untuk berhenti mencintainya. Jika ada sesuatu yang terjadi padanya, aku tidak akan memaafkan dunia." -Lea.

Lea berbeda tipis dengan luffy, tapi keduanya selalu mementingkan orang lain tanpa memikirkan dirinya sendiri, yang terpenting adalah orang-orang tercintanya. Tapi berdua, mereka saling memahami.

"Luffy, semoga rasa lelah, rasa sakit dan jerih payahmu terbayarkan dengan tercapainya impianmu bersamaku. Terimakasih karena mu aku merasa aku memiliki tujuan, terimakasih karena mu aku tidak merasa sendiri, terimakasih telah berjuang untukku dan yang lainnya, tetaplah bersamaku seperti ini, aku berjanji hidup dan mati, aku akan berjuang keras membantumu mencapai impianmu."

OBLIVION || TRAFALGAR LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang