14. 𝐒𝐧𝐚𝐤𝐞 𝐩𝐫𝐢𝐧𝐜𝐞𝐬𝐬 ⚕

97 17 7
                                    

02.14
"Putri-ular?."

































"Siapa sebenarnya Albertha D Lea?!."
















"Hmmm...kapten!."

Bepo merengek memandang Trafalgar law sambil mengerutkan seluruh wajahnya, "kapten aku ingin memeluk mami."

Bukan cuman bepo, ikkaku dan lainnya juga ikut merengek di dalam kapal yang sedang menyelam, membuat law terganggu dan risih mendengar keluhan para bawahannya.

"Aku juga!." Ikakku ikut-ikutan sambil menangis disebelah bepo yang berdiri berada di tengah-tengah ruangan kontrol bawah deck 3.

"Berhentilah mengeluh soal itu. Jika kalian ingin tinggallah bersamanya. Atau paksa dia ikut kita." Law menyandarkan dirinya ke sofa yang menempel didinding itu dengan santai.

Dengan gerakan dan tangisan yang dramatis penguin mengambil posisi disebelah kiri bepo sambil memegangi dadanya.. "oh kapten...kau sungguh tega, kenapa kau tidak memberikan kami kesempatan untuk berpamitan dengan mami baru."

"DIAM!. Dia bukan siapa-siapa. Tujuan kita belum selesai, fokus saja pada itu." Law mendengus padahal tadinya baru saja berciuman dengan lea, tapi itu kesalahan karena law tidak boleh terbawa perasaan dengan gadis itu sebelum semua rencananya selesai. Tidak munafik law mencintai lea tapi keadaannya belum memungkinkan untuk terus bersama lea.

Sebenarnya law sedih namun sebaik mungkin memasang wajah datar seperti biasanya, percuma saja ; bepo, penguin, dan ikka pasti tauu yang sebenarnya perasaan law terhadap lea. Begitu sulit untuk bersama-sama dengannya, terlalu banyak rintangan.

Biarlah takdir yang menentukan semuanya.

"Ayolah kapten, putar balik untuk berpamitan!." Rengek penguin sambil berjalan mendekat kepada law menyatukan kedua tangannya dengan wajah memelas.

"Ayo kapten ayo!."

Law mengerutkan keningnya lalu menjawab, "tidak usah!. Nanti jika bertemu lagi, terserah kalian mau selama apa kalian ingin bersamanya."

"Kapten jahat sekali!." Bepo merajuk lalu menggertakkan kaki pergi naik ke ruang atas disusul oleh ikkaku. "Iya, kapten kejam!."

Melihat keduanya merajuk, penguin juga ikut merajuk. "Kapten jahat!."

"Dasar kalian." Law menghela nafas, sebelumnya mereka diminta pulang oleh Rayleigh dari amazon lily, disitulah muncul pertanyaan dari law apa yang rayleigh ingin lakukan di pulau itu. Untuk apa sang legendaris repot-repot berenang sejauh itu ke pulau wanita?.

"Hmh. Aku jadi tidak sabar bertemu dengan lea dan luffy lagi."

Law tersenyum miring sambil menyandarkan tangannya di belakang kepala dan mengulurkan kedua kakinya.







---

















1 hari kemudian.....

"Jadi shakky mengatakannya padamu?." Tanya Nyonba berdiri di tanah sambil memegang tongkat tuanya. Mengobrol serius dengan rayleigh di tepi hutan dekat istana agar tidak ada yang menguping percakapan mereka.

Sebenarnya bukan istana dan juga kastil, tapi karena itu mirip istana jadi aku menyebutnya istana saja.

Pria tua dengan rambut panjang putih dan janggut juga putih itu mengangguk lalu menjawab, "Albertha D Lea. Aku hampir tidak mengenali anak itu saat pertama kali bertemu dengannya di kepulauan sabaody."

OBLIVION || TRAFALGAR LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang