01. 𝐒𝐭𝐫𝐚𝐰 𝐡𝐚𝐭 𝐩𝐢𝐫𝐚𝐭𝐞𝐬↬

218 24 0
                                    

01.01
"Bajak laut topi jerami."





















Lea Menghirup udara segar dikepulauan ini, sekilas tempat ini cukup indah dengan gelembung-gekembung berkilauan yang tidak mudah pecah. Tapi tempat ini sangat berbahaya tidak seperti yang terlihat kasat mata.

Albertha d Lea, nami dan nico robin mulai mengelilingi pulau ini dengan ikan terbang berpencar dengan kru yang lainnya untuk mencari keberadaan kakek rayleigh agar bisa melapisi kapal dengan gelembung udara sebelum melanjutkan perjalanan menuju pulau fishman.

"Menurutku ada yang aneh dengan camie." Ucap nami sambil mengemudikan ikan terbang yang ditumpangi mereka bertiga. Dengan raut wajah yang terlihat sangat khawatir.

Robin diam sejenak lalu memjawab, "Ya sepertinya tentang diskriminasi, secara pulau ini memiliki sejarah buruk."

"Ya, sepertinya begitu." Ucap nami lagi langsung teringat dengan masa lalu buruknya tentang fishman.

"Kudengar disini mereka bebas memperjual belikan manusia ikan dan bajak laut." Celetuk Lea sambil membolak-balikkan bukunya.

Ketiganya langsung diam tidak bisa membayangkan lebih lama lagi betapa mengerikannya tempat ini disamping indahnya pemadangannya.

"Ah..cantik sekali!." Pekik nami mengalihkan situasi takala matanya mendapati gaun cantik yang terlihat dari atas ikan terbang didekat toko dibawah mereka.

Sontak itu membuat Lea penasaran dan mengikuti jarak pandangan Nami. "Nami swaaaannnnn belikaan untukku satu!."

"Bayar dua kali lipat." Jawab nami sambil mengulurkan lidahnya kepada Lea lalu turun dari ikan terbang sambil cepat memberi kemudi kepada Robin. "Dah aku akan menyusul kalian nanti."

"Tch. Dasar pelit nami swannn!!.." gerutu lea sambil kembali fokus ke bukunya lagi. Sementara robin hannya terkekeh melihat nami dan lea karena mereka berdua memang sering seperti itu, tak jarang baku hantam saling pukul dan berduel diatas kapal. Tapi tidak lama setelah itu mereka akan baikan dengan sendirinya.

Beberapa menit kemudian lea kembali membuka suara karena merasa agak bosan, "Hmm..Robin. Buku ini jelek." Ucap lea merengut kepada robin tapi masih lanjut membacanya. Sudah tau jelek masih juga dibaca, namanya juga penasaran dek.

"Ada apa, Lea. kenapa bukunya jelek?"

"Aku penasaran, bukankah seharusnya seorang putri menikahi seorang pangeran, didunia ini malah seorang putri menikahi bajak laut." Lea masih merengut sambil merapihkan posisi duduknya. Jadi menurutnya buku ini tidak akurat dengan dunia disini jadi itu alasannya mengatakan itu jelek.

Dengan itu robin terkekeh, "Cinta itu tidak bisa diprediksi, Lea." Jawab robin kepada gadis muda berusia 18 tahun yang penasaran dengan cinta para manusia itu.

Ditengah-tengah pembicaraan tiba-tiba terdengar ledakan besar dari arah berlawanan jalur yang Robin dan Lea akan lewati membuat lea sedikit terkejut dan membuat robin fokus kembali ke apa tujuan pertamanya.

"Hatchi bilang apapun yang terjadi kita tidak boleh ikut campur, Lea." Ucap robin sambil membaca sebuah peta ditangannya sementara Lea sibuk membolak-balikkan halaman buku yang sejak tadi ia baca. "Kita juga harus waspada."

OBLIVION || TRAFALGAR LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang