22. 𝐎𝐤𝐚̄𝐬𝐚𝐧 𝐧𝐨 𝐭𝐚𝐧𝐣𝐨̄𝐛𝐢

118 19 20
                                    

03.25
"Ulang tahun mami."




















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Dion menendang perut law yang terlilit dengan rantai, rupanya dion sangat marah kepada law karena tak kunjung mendapat jawaban yang ia inginkan dari law.

"Dimana kau menyembunyikan maria!."

"Jika kau tidak memberitahunya aku akan memghancurkan pulau zunesha, semua anak buahmu disana kan?." Ancam dion sambil berjongkok dihadapan law seperti yang dia lakukann di lorong tadi.

"Aku sudah bilang dia mati!."

"Dimana buah iblisnya jika dia mati?!. Kau tidak mungkin memakannya. Apa yang kau sembunyikan, trafalgar. Tuan muda bilang dia telah membunuhnya tapi tidak menemukan mayatnya. Satu-satunya yang berada disana setelah itu adalah kau. Tuan muda tidak menemukan buahnya, pasti kau yang mencurinya, cepat jawab aku!."

Law diam saja law memang berada di tempat kejadian perkara setelah kerajaan itu benar-benar hancur, berpikir keras harus menjawab apa.

"Jika tidak tau maria, setidaknya katakan dimana muera!. Suadara kembarnya masih hidup kan?. Aku tidak percaya pierce pun tidak mengatakan apapun mengenai hal ini."

Situasi akan semakin genting mengingat maria sangat diperlukan dalam beberapa hari ini setelah ini, anna sudah berusaha keras untuk menjadi pengganti tuan yoake, tapi yoake sendiri belum menerima anna karena sepertinya memang maria belum mati, tapi setengah dari yoake seolah sudah bisa dikendalikan oleh anna, tapi masih belum cukup.

Rahasia besarnya adalah maria dan muera berada disekitar sini, tidak ada yang tau wajah mereka kecuali, caesar, law, dan pierce. Artinya ke empat orang ini merahasiakannya, dari doflamingo maupun kaido. Misteri ini akan berlanjut, tapi tentu saja maria dan muera masih hidup sampai saat ini menggunakan identitas lain.

"Siksa aku sebanyak yang kau mau, aku tidak akan mengatakannya karena aku tidak tau apapun."

Plakk!. Dion yang geram pun terlepas meninju pipi sebelah kanan law, "jika yoake tidak memilih seorang perempuan, mungkin aku sudah menjadikannya pedangku saat ini, tapi pedang yoake sangat keras kepala, sama seperti pemilik-pemiliknya."

"Sekarang trafalgar, katakan apa yang terjadi malam itu."

Nafas tercekat-cekat law mengakatan, "aku telah di fitnah, maria mati di malam itu, mayatnya dibawa oleh angkatan laut, pura-pura dimakamkan dibelakang istana, dan aku ditetapkan sebagai tersangka."

"Semakin membingungkan, aku sudah membaca semua korannya, tapi trafalgar sepertinya memang tidak bersalah." Ucap dion dalam hati.

Dion sekarang sangat marah karena anna bilang pedangnya tetap belum mau menerima anna, alasannya pasti karena tuan asli yoake masih hidup.

OBLIVION || TRAFALGAR LAWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang