part 9 : Little me

252 11 0
                                    

Semua tengah menyantap hidangan dalam diam, ketika mereka terfokus pada pikiran serta urusan mereka masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua tengah menyantap hidangan dalam diam, ketika mereka terfokus pada pikiran serta urusan mereka masing-masing.

Sarapan berjalan dengan lancar ketika yang lain mulai selesai dengan urusan mereka lantas semua kembali kepada kesibukan masing-masing. Sementara Nirmala yang memiliki waktu senggang setidaknya sampai bulan depan hanya bisa menatap yang lain yang tengah sibuk.

Kini di meja makan tinggal dirinya seorang dengan beberapa maid yang tengah membersihkan bekas sarapan yang lain. Sementara itu, ia masih mengunyah makanannya dalam diam tanpa mempedulikan kesibukan para maid yang berjalan kesana-kemari.

Setelah selesai ia beranjak ke kamar tak lupa ia lalu mengunci dirinya sendiri. Di bukanya sebuah buku jurnal yang selalu menemani hari-harinya di kala gundah. Di samping itu terlihat sebuah kalendar berwarna putih dengan motif bunga. Setiap tanggalnya ia akan silang ketika sudah melalui hari tersebut. Itu adalah rutinitasnya setiap hari.

Nirmala memeriksanya jurnalnya untuk memeriksa hal yang harus ia lakukan dan ada beberapa barangnya yang sudah habis, dirinya harus segera membelinya. Iapun lalu bergegas untuk bersiap.

.....

Disinilah dirinya, disebuah pasar tradisional ditemani salah satu maid kepercayaan Dolores, Karmen. Wanita berumur 23 tahun yang dicetuskan langsung untuk menenami kemanapun dirinya pergi selama ia berpergian, mengingat sebelumnya ia sempat pergi sendiri dan Dolores menegur keras hal tersebut.

Dolores takut bila ada sesuatu hal yang buruk terjadi padanya. Walau tidak selalu ia mengizinkan wanita itu terus mengikutinya setidaknya untuk saat ini ia setuju untuk ditemani.

Anak-anak berlarian kesana-kemari, para pedagang saling mempromosikan barangnya masing-masing, beberapa menawarkan dengan potongan harga yang menggiurkan. Terik mentari menemani perjalanan mereka kali ini tapi ia menjamin ini tak sepanas ketika dirinya di negara kelahiran, Nirmala masih kuat dengan terik mentari disini.

"Karmen, kau lelah?"

Terlihat bulir keringat di dahi wanita tersebut membuat Nirmala tersenyum tipis lalu menarik wanita tersebut ke sebuah kedai sederhana yang menjual beraneka ragam pilihan makanan disertai beragam-harga yang tertera disebuah papan hitam dengan ditulis menggunakan kapur putih.

"Kita beristirahat terlebih dahulu."

Karmen mengangguk, menyetujui. Mereka memilih tempat duduk yang berada di bagian luar, memperlihatkan keadaan pasar. Walau cuaca panas, pendingin ruangan yang cukup besar mengenai area selasar luar yang teduh disertai angin yang menerpa.

Nirmala memeriksa menu makanan dengan seksama, dan pilihannya jatuh pada. Bocadillo-sandwich, ada berbagai macam sandwich yang kedai tersebut sediakan, namun pilihan Nirmala jatuh pada bocadillo de Jamon atau sandwich ham.

Sederhananya hidangan ini adalah sebuah baguette dengan beragam isian. Sejak dirinya menginjakkan kaki di Madrid, ia sering membeli bocadillo dengan isian yang berbeda dan sejauh ini ia lebih menyukai isian daging.

Someone DaughterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang