tiga

110 11 1
                                    

Hai Hai,Balik lagi nih
Sama jendral yang nyatanya ngangenin eaaa slebew

Oke udah lah kita lanjut aja ama ceritanya yaw

Semoga suka dan jangan lupa tandain kalo ada typo nya guys

Dan ya jangan lupa tinggalkan jejak 👣

Happy Reading all🌷

***

Elvano Arkenzio - Ashelyn Revalisha

Rasanya tak percaya, rasanya seakan ini mimpi, malam ini sahabat seperjuangan sejak kecil telah menjadi istri seseorang.

Ashelyn Revalisha, cewe barbar dan suka ngelawak yang sekarang mengubah status nya menjadi istri sah dari elvano Arkenzio.

Acara pernikahan yang sederhana dan di hadiri oleh orang orang terdekat saja.

"SAH!"

Kata keramat itu telah terucapkan dari mulut para saksi, membuat banyak pihak meneteskan air mata nya, termasuk air mata ketidakpercayaan yang di alami oleh The girls sendiri.

Zeyra, wulan, keisya dan Imelda hanya bisa menatap ashelyn yang duduk di sofa khusus pengantin sambil menyalami dan menyapa tamu.

"Teman kita udah dewasa guys, status nya udah berubah" seru Imelda menghampiri ashelyn.

"Eits! Yang nangis bayar uang kas sampe lulus ntar!" sambar ashelyn.

"Dih GR lo shel, siapa juga yang nangis" ucap Zeyra berbanding terbalik dengan matanya yang sudah berkaca-kaca.

Ashelyn terkekeh "Ah elah gua cuma nikah, bukan pindah planet"

"Pasti lo bakal jarang ngumpul bareng ama kita-kita shel" ucap Imelda.

"Dih? Kita masih satu sekolah btw"

Elvano hanya diam menyaksikan perbincangan antara istrinya dan sahabat-sahabatnya.

The girls langsung mengucapkan selamat dan turun bergiliran dengan tamu yang lain.

Setelah selesai, ashelyn dan elvano meninggalkan ruangan sehingga tersisa para tamu saja.

Para tamu pun sudah banyak yang pulang, meninggalkan the girls, ARVHENZA inti, dan keluarga kedua belah mempelai.

"Andai karina masih ada, pasti dia senang"

"Mel, udah, karina udah tenang di sana" tegur zeyra.

"Haha lo ga tau seberapa rindunya gua ama ucapan dia yang gak ada filternya dan wajahnya datar yang selalu nyebelin itu!"

The girls membenarkan ucapan Imelda itu, mereka sangat merindukan sosok karina yang sudah pergi namun kenangan nya tak pernah terganti.

Sosok berwajah datar dengan kata-kata nya yang pedas tanpa filter, sosok penengah ketika terjadi masalah di antara mereka, sosok yang mereka anggap sebagai 'ibu' kedua mereka.

ARVHENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang