Dua belas

32 5 1
                                    

Hai haiii
Gimana kabar nya prenn?
Semoga baik yaa.

Maafkan ketua yang telat up, kali ini memang murni kesalahan ketua karena..
Ketua lagi mengikuti sebuah event guys!

Maafkeun😭🙏
Enjoyyy

.
.
.


"Siap-siap," bisik Alvarez, "apa pun yang terjadi, jangan ada yang lari." tegas Alvarez lirih seolah tau niat elvano yang akan melarikan lari, huh dasar!

(Aish, belum juga mau kabur, niat gue udah ketahuan aja...) batin elvano meringis.

Dengan suasana yang semakin mencekam, Zeyra berusaha menenangkan dirinya. "Oke, kita harus masuk. Siapa tahu ada petunjuk yang bisa membantu kita."

Alvarez memimpin, dan mereka melangkah perlahan ke dalam gudang. Di dalam, udara dingin menyengat dan bau lembap terasa menyelimuti mereka. Penerangan minim membuat bayangan-bayangan aneh menari di dinding.

"Jadi, apa yang kita cari di sini, persisnya?" tanya Vincent dengan nada santai, berusaha mengurangi ketegangan.

"Jangan bilang kita akan menemukan harta karun atau sesuatu yang creepy kayak di film horor."

"Yang kita cari adalah petunjuk tentang Rakana dan mungkin apa yang terjadi dengan Karina," jawab Zeyra, tetap fokus.

Elvano menyengir. "Atau mungkin kita akan menemukan hantu yang berusaha memberi tahu kita apa yang terjadi!"

Zeyra melemparkan tatapan tajam ke arah Elvano. "Kalau lo terus bercanda, gue bakal nyuruh lo berdiri di depan sebagai umpan!"

"Mungkin dia punya cara mengusir hantu," Vincent menambahkan dengan tawa.

Mereka mulai menyisir ruangan, mengamati setiap sudut yang gelap. Di satu sudut, Zeyra menemukan sekotak tua. Dengan hati-hati, dia membukanya dan menemukan beberapa foto lama.

“Eh, lihat ini,” Zeyra memanggil perhatian yang lain.

“Ini foto-foto acara sekolah tahun lalu. Kenapa ada banyak orang yang terlihat mencurigakan di sini?”

Bayu, yang ternyata menyusul kesana karena mendapat telepon dari Vincent agar segera menyusul, melihat lebih dekat. “Itu… bukankah itu Rakana? Dia terlihat bahagia di sini.”

Elvano berusaha mengintip. “Atau itu hanya wajah senyum palsu sebelum semuanya berantakan. Mungkin ada yang tahu rahasia di balik senyum itu?”

“Lo benar-benar harus berhenti nonton film horor,” sindir Zeyra.

“Coba kita lihat lagi.”

Mereka melanjutkan pencarian, hingga Zeyra menemukan pintu kecil yang tertutup di belakang tumpukan barang. Saat dia membuka pintu itu, suara berderitnya menggema di seluruh gudang.

Di balik pintu itu, mereka menemukan ruangan kecil yang penuh dengan barang-barang aneh. Di tengah ruangan, ada sebuah meja dengan dokumen yang berserakan.

“Ini bisa jadi penting,” kata Zeyra, mendekati meja tersebut.

Saat mereka memeriksa dokumen, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki dari luar ruangan. Semua mata langsung tertuju ke pintu. Zeyra mengangkat jari telunjuknya ke mulut, meminta semua orang diam.

“Siapa yang datang?” bisik Alvarez.

“Satu-satunya cara untuk tahu adalah menunggu,” jawab Zeyra, menahan napas.

Di luar, suara langkah semakin dekat. Dan saat itu, pintu terbuka lebar, dan masuklah seorang pria tak dikenal. Dia terlihat terkejut melihat mereka di dalam.

“Siapa kalian?” tanyanya dengan nada kaget. “Apa kalian di sini untuk mencuri?”

Zeyra tidak mau panik. “Kami bukan pencuri! Kami hanya mencari kebenaran tentang… teman kami!”

Pria itu terlihat ragu, lalu dia menggelengkan kepalanya. “Kalian seharusnya tidak di sini. Tempat ini berbahaya.”

“Berbahaya bagaimana?” tanya Elvano, berpura-pura santai meski suasana hati semuanya tegang.

Pria itu mendekat, matanya melirik dokumen di meja. “Ini bukan tempat untuk anak-anak. Kalian bisa mendapatkan masalah besar.”

Zeyra berani mengambil langkah maju. “Kami sudah tahu tentang Rakana. Kami tidak takut.”

“Tunggu, tunggu!” pria itu menghentikan langkah Zeyra. “Kau tahu tentang Rakana? Apa yang kalian ketahui?”

Saat itu, Vincent berusaha menenangkan suasana. “Kami tahu lebih dari yang Anda pikirkan. Jadi, mungkin kita bisa saling membantu?”

“Gak ada yang bisa membantu di sini!” pria itu berteriak, dan semua orang terdiam. Namun, dia kemudian menghela napas dan menurunkan nada suaranya. “Dengar, ini lebih rumit dari yang kalian kira. Ayo, kita bicara.”

Dalam ketegangan itu, Zeyra merasa ada harapan. “Baiklah, kita akan bicara. Tapi kami ingin tahu semua yang kau tahu tentang Rakana.”

Ketika mereka mulai berbicara, suasana menjadi sedikit lebih santai. Ternyata, pria itu adalah salah satu teman lama Rakana yang terpaksa bersembunyi. Dia menyimpan rahasia besar yang dapat membantu mereka memecahkan misteri tersebut.

Zeyra dan yang lainnya terdiam mendengar cerita pria itu, hingga satu pertanyaan meluncur dari mulut Elvano. “Tapi, kenapa lo malah sembunyi? Apa lo terlibat?”

“Tidak!” Jawab pria tersebut yang diketahui namanya adalah Agam.

“Gue Cuma berusaha melindungi diri dan orang-orang yang juga ikut bersembunyi.”

Zeyra mengerutkan dahi, merasakan ketegangan dalam suasana. “Jadi, apa yang sebenarnya terjadi?”

“Rakana kunci dari semua jawaban teka-teki kalian, namun banyak yang menyatakan bahwa ia telah meninggal karena tidak ada nya kabar sama sekali,” pria itu menjelaskan.

“Tapi gue bisa membantu kalian mendapatkan informasi lebih lanjut.”

Alvarez mengangguk menanggapi ucapan agam. Namun, seorang Alvarez tentu saja tidak mudah mempercayai orang baru.

Mereka semua setuju untuk bekerja sama, meski perasaan ragu masih ada. Namun, dengan satu tujuan, mereka bersatu untuk mencari kebenaran.

“Jadi, kita semua sepakat, jangan berhenti untuk terus mencari jawaban dari semua teka-teki,” Zeyra mengingatkan. “Karena kita sudah terjun jauh ke dalam ini.”

“Dan mungkin, hanya mungkin, kita juga bisa menemukan cinta di tengah semua kekacauan ini,” Elvano menambahkan dengan nada menggoda, membuat semua orang tertawa meski situasinya tidak ideal.

Dengan perencanaan yang baru dan semangat yang pulih, mereka bersiap untuk menghadapi segala tantangan yang ada di depan. Namun, ketidakpastian tetap mengintai, dan mereka tahu bahwa misteri ini baru saja dimulai.

End

Terima gaji guysss
Janlup jejak nyaaa

Tbc.

ARVHENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang