Sebelas

36 7 4
                                    

↷✦; w e l c o m e ❞

Selamat pagi/siang/sore/malam yorubun
Gimana harinya?
Semoga baik yaa

Ok dari part ini sampai ke part seterusnya itu akan ada banyak teka-teki guyss, tapi teka-teki nya gak susah kok

Jadi di setiap part kalian kalau bisa itu teka-teki nya di ingat atau kalau kalian mau jawab teka-teki nya juga boleh banget guyss🤍🤍

Moon maaf telat up hehe

Happy Reading
Enjoyy


---

Keesokan Harinya.

Suasana di sekolah masih seperti biasa, tapi geng Arvhenza jelas berbeda. Setelah informasi dari Ashellyn kemarin, semua orang berada dalam mode waspada. Meskipun mereka berusaha terlihat biasa saja, ada rasa cemas yang mengintai setiap kali mereka bertemu mata.

Di kelas, Zeyra terlihat gelisah, jarang sekali dia bisa duduk tenang selama ini. Dia beberapa kali melirik ke arah Wulan, yang duduk di belakangnya, masih dengan sikap dingin seperti biasanya. Tapi kali ini Zeyra tahu, pikirannya penuh dengan rencana soal Rakana.

Keisha datang dengan membawa dua gelas kopi dan langsung meletakkannya di meja Zeyra.

"Nih, biar lo tenang. Gue tau lo pasti lagi overthinking soal Rakana."

Zeyra hanya tersenyum tipis, menerima gelas kopinya. "Thanks, Kei. Tapi jujur, gue emang nggak bisa berhenti mikirin ini. Kalau Rakana beneran hidup, kenapa dia harus sembunyi dari kita?"

Keisha mengangguk, menatap Zeyra dengan serius.

"Gue juga bingung. Tapi kita harus tenang, Zey. Alvarez pasti udah punya rencana. Gue yakin dia nggak bakal tinggal diam."

Saat itu, Ashellyn dan Imelda muncul dari pintu kelas, membawa selembar kertas penuh catatan. Mereka langsung mendekati Zeyra dan Keisha.

"Ini, gue nyari tau soal kode angka baru dari flashdisk yang kemarin," kata Imelda, meletakkan kertas di meja Zeyra.

"Gue masih belum yakin seratus persen, tapi gue rasa ini petunjuk lokasi. Ada pola yang berhubungan sama koordinat GPS."

Zeyra langsung menegakkan punggungnya, menatap kertas itu dengan tatapan tajam. "Koordinat? Lo yakin, Lyn?"

"Belum pasti, tapi angka-angka ini terlalu teratur buat jadi kebetulan. Gue coba cocokin sama beberapa lokasi di sekitar kota, dan ada satu tempat yang mencurigakan." Ashellyn menunjuk titik di peta yang dia gambar.

"Gue rasa kita harus cek tempat ini."

"Di mana itu?" tanya keisha, penasaran.

"Gudang tua di pinggiran kota. Tempat yang udah lama ditinggalin. Dan anehnya, ada laporan aktivitas mencurigakan di sekitar sana beberapa minggu terakhir," jawab Wulan yang sedari tadi diam namun matanya tetap fokus pada layar ponselnya.

Terlihat arvhenza memasuki kelas mereka dengan santai, untung saja kondisi kesal sedang sepi, kalau tidak pasti kaum hawa akan menjerit histeris atau bahkan ada yang sampai mimisan melihat kedatangan mereka yang bagaikan pangeran tak betkuda! Lebay memang, tapi begitulah faktanya.

ARVHENZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang