Tepat pada hari ini, aku akan pergi ke pusat kota untuk menemui Lucy. Tak lupa dengan beberapa barang yang akan aku berikan pada Lucy nanti.
Aku pergi diantar oleh supir pribadi karena kebetulan ayah tak pergi bekerja hari ini. Jadi dia mengatakan bahwa aku akan diantar supirnya.
Didalam mobil, perasaan senang menghiasi raut wajahku.
"Anda terlihat sangat senang sekali nona muda?" tanya sang supir.
"Ah itu, aku akan bertemu temanku lagi. Oh dan ya, jangan lupa nanti sore untuk menjemput Michelle"
"Baik nona"
Walaupun waktu ini masih pagi, ya sekitar jam sembilan pagi. Tapi jalanan begitu ramai dipadati orang-orang yang berlalu lalang.
Aku telah sampai dipusat kota. Mencari keberadaan Lucy sambil membawa tas yang berisikan pakaian dan lainnya.
Dari kejauhan aku melihat seorang gadis berambut coklat tengah melambai padaku. Aku tersenyum dan berjalan ke arahnya.
"Lucy!"
"Hai Celeste, senang bisa bertemu denganmu lagi"
"Seharusnya aku yang mengatakan hal itu padamu" ucapku.
Kami kemudian pergi berjalan-jalan mengelilingi pusat kota.
Lucy terlihat menatapku kebingungan dan melirik kearah bawaanku.
"Kau membawa apa?" tanyanya.
"Oh iya, hampir saja aku lupa. Ini untukmu dariku" aku memberikan bawaanku padanya.
Lucy menerima barangnya dan membukannya. Ia terkejut saat melihatnya.
"Ini"
"Ya, pakaian untukmu. Aku belum pernah memakainya karena ukurannya lebih besar dari tubuhku, jadi aku berikan saja padamu"
"Kenapa memberikannya padaku? Bukankah ada Michelle?"
Aku menghela nafas dan tersenyum padanya "Michelle memiliki lebih banyak pakaian dan aku tidak yakin apakah dia menyukainya. Michelle terlalu fashionable dan pemilih"
"Sepertimu juga?" ucapnya terkekeh.
"Kau benar, terkadang kami berdua tak ada bedanya sama sekali. Ngomong-ngomong kau suka?"
"Ya aku menyukainya dan terima kasih,saat pulang nanti aku akan mencobanya" kata Lucy senang.
Kami saling tersenyum satu sama lain. Namun Lucy terlihat sedikit kebingungan mencari seseorang.
"Mencari Michelle?" tanyaku.
Lucy mengangguk "Ya, kemana dia? Dia tak bersamamu?"
"Michelle pulang kerumahnya di London dan akan kembali siang atau sore nanti. Jadi aku sendirian"
Lucy hanya ber oh iya dan kami melanjutkan perjalanan kami hingga kami sampai disebuah kafe.
Kami memasuki kafe tersebut, seorang pelayan mendatangi kami. Lucy terlihat tidak enakan ingin memesan apa karena harga yang tertera dimenu tak sesuai dengan uang yang ia miliki.
Aku menatapnya "Pesan saja apapun Lu, aku yang akan bayar"
Ia menatapku terkejut dan aku hanya tertawa pelan melihat ekspresinya.
"Kau serius?"
"Kapan aku bercanda" aku tertawa.
Kami akhirnya memesan minuman dan bahkan makanan yang sama. Menikmatinya sambil melihat pemandangan disekitar, ya hanya orang-orang yang sibuk dengan pekerjaannya dan dunianya.
KAMU SEDANG MEMBACA
And The World Between Us 2
FantasíaKisah lanjutan dari perjalanan Celestian untuk menemukan jati diri yang sebenarnya. Serta hal-hal yang mungkin terjadi pada dirinya saat ia mengetahui banyak hal tentang dunianya. "Jadi aku adalah..." Book 2 ON-GOING And The World Between Us Celest...