Saat ini aku tengah mendengarkan sebuah cerita dari mulut Profesor Kirke, lebih tepatnya sudut pandangnya tentang ayah, aku dan juga keterlibatannya Narnia.
Seperti yang pernah diceritakan oleh ayah bahwa dirinya pernah pergi ke Narnia dan begitupun dengan para Pevensie yang datang ke Narnia.
"Saat itu ayahmu tiba-tiba saja keluar dari dalam lemari antik itu dengan membawamu yang baru berusia dua tahun. Ayahmu tak tahu apa yang harus dilakukannya setelah keluar dari Narnia, jadi aku memutuskan untuk membantu merawatmu selama kalian disini"
Profesor Kirke menghela nafasnya saat ia bercerita sedikit tentangku dan juga tentang ayah.
Aku bisa mengerti bagaimana seorang anak laki-laki berusia delapan belas tahun membawa seorang gadis kecil dan menjadi orang tua tunggal, itu pasti sangat berat baginya.
Aku menatap ayah yang tengah menghela nafasnya. Memberinya senyum hangat seperti biasa, rasanya beruntung memiliki orang tua seperti dirinya. Yang selalu ada untuk membantu dan menjaga.
Profesor Kirke kemudian kembali menatapku, ia tersenyum hangat padaku, seolah aku adalah cucunya.
"Kau tahu nak, bahwa Aslan selalu tahu kapan kau akan kembali kesana. Dia tahu dimana kita berada"
"Ya aku tahu itu, Aslan selalu mengawasi kita, dimanapun kita berada. Entah disini atau disana"
Profesor Kirke kemudian menatap ayahku yang hanya diam dan sesekali menunduk termenung, seolah ada sesuatu yang tidak bisa ia jelaskan.
"Ada yang salah Peter?"
Beruntung sekali karena Peter Pevensie sedang berada di kamarnya beristirahat. Jadi diruangan Profesor hanya ada aku, ayah dan Profesor Kirke saja.
Ayahku menegakkan duduknya dan menatap serius pada Profesor Kirke. Seolah sesuatu ingin dibicarakannya.
"Entahlah Prof, aku merasa ada sesuatu yang tak beres. Dia akan kembali dalam waktu dekat, tapi aku merasakan bahwa akan ada hal lain mengikutinya. Tapi aku tak tahu apa"
"Apa itu berhubungan dengan putrimu Peter?" tanya Profesor serius.
Ayah menatapku "Ya, ada sesuatu yang membuatku sangat khawatir"
Aku menaikkan alisku, bingung dengan apa yang disampaikan oleh ayah padaku. Apa yang sebenarnya ia khawatirkan tentangku?
"Apa yang sebenarnya terjadi ayah?"
"Entahlah, ayah tak bisa memprediksi hal itu. Ayah hanya khawatir dengan dirimu, terutama saat diperjalanan kemari tadi. Kau tiba-tiba terluka"
Profesor Kirke membulatkan matanya menatapku tak percaya.
"Kau terluka? Apakah itu parah? Kau sudah mengobatinya bukan?" tanya Profesor khawatir.
"Aku baik-baik saja Prof, hanya luka kecil dan aku sudah mengobatinya"
"Bagaimana itu terjadi?" tanya Profesor menatap ayah juga aku.
"Dalam mimpinya, ia dibuat terluka dan saat bangun luka itu ada ditubuh putriku" ujar ayahku.
Profesor Kirke kembali menghela nafas panjang dan menatapku serius.
"Sepertinya mereka akan segera datang, entah kapan waktunya. Jika kau tetap disinipun tak aman. Jangan biarkan pikiranmu kosong nak dan jangan biarkan kamu berpikiran hal negatif. Mungkin mereka sudah sangat dekat dengan kita"
"Ya aku tahu hal itu"
Pada akhirnya setelah pembicaraan singkat, baik ayah maupun aku akan menginap semalaman disini dan akan pulang esok hari. Kasihan kami harus meninggalkan Lucy, Michelle juga Edmund disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/360742015-288-k533676.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
And The World Between Us 2
FantasiKisah lanjutan dari perjalanan Celestian untuk menemukan jati diri yang sebenarnya. Serta hal-hal yang mungkin terjadi pada dirinya saat ia mengetahui banyak hal tentang dunianya. "Jadi aku adalah..." Book 2 ON-GOING And The World Between Us Celest...