Kedatangan Peter Pevensie

112 9 3
                                    

Hari ini aku tengah bersama Lucy dan Edmund menuju stasiun kereta untuk menjemput Peter.

Stasiun sangat ramai sekali, banyak orang yang berlalu lalang dengan barang bawaannya. Kami tengah menunggu kereta itu tiba dengan rasa semangat yang tinggi.

Aku tak sabar ingin bertemu dengan dirinya lagi.

Suara kereta sudah terdengar mendekat ke arah stasiun. Kami semua segera bersiap-siap untuk menyambut kedatangan Peter.

Kereta datang dan berhenti tepat diperhentian. Semua orang berdesakan untuk bisa keluar dari kereta. Baik aku dan Edmund juga Lucy mencari-cari Peter diantara banyaknya orang yang keluar.

"Peter!" teriak Lucy.

Aku melihat Lucy melambaikan tangan pada seseorang, wajahnya terlihat sangat senang sekali.

Kemudian seorang pria berjalan ke arah kami dengan senyum yang merekah diwajahnya yang tampan.

"Lucy! Edmund!" teriak pria itu.

Lucy menghampirinya dan memeluknya dengan erat. Mengeluarkan semua rasa rindu yang ia tahan untuknya selama ini.

"Betapa aku merindukanmu Peter"

"Begitupun denganku Lu"

Keduanya melepaskan pelukan dan kemudian beralih pada Edmund.

"Ed"

"Aku senang bisa bertemu denganmu Peter. Aku merindukanmu"

"Begitupun denganku Ed"

Peter melepas pelukan Edmund, saat ia melihat ada gadis lain dibelakang Edmund yang tengah tersenyum ke arahnya.

"Peter" ucapku.

Peter menghampiriku dengan senyum yang takkan pernah luntur darinya.

"Celestian"

"Senang bisa bertemu denganmu lagi Peter" ucapku.

"Tentu denganmu juga. Kau tak ingin memelukku?" tanyanya.

"Tidak"

Raut wajahnya terlihat sedikit sedih namun ia sepertinya mampu menutupi hal itu dariku.

Aku memeluknya dengan erat dan membuat Peter terkejut atas aksiku.

"Aku tak ingin kau sedih karena aku tak memelukmu"

Peter membalas pelukanku. Rasanya sedikit aneh, karena sebelumnya aku tak pernah memeluknya. Mungkin?

Aku melepas pelukannya dan tersenyum lembut pada Peter yang beralih pada kedua adiknya.

"Ngomong-ngomong, kau akan menginap di Cambridge beberapa hari?" tanyaku.

"Jika paman Harold masih memiliki tempat untukku sementara"

"Sepertinya tidak ada Peter. Aku saja harus sekamar dengan Eustace" sahut Edmund memberi tahu saudaranya.

"Lalu aku harus bagaimana" keluh Peter memberi tahu saudaranya.

"Kau bisa tinggal bersamaku, ada banyak kamar kosong dirumahku. Kalian juga bisa tinggal denganku, Lucy dan Edmund" ucapku memberi tahu mereka.

Ketiganya terlihat sempat berpikir dan akhirnya Peter menatapku.

"Apa tidak apa bila aku tinggal dirumahmu Celeste?"

"Tidak apa. Hitung-hitung membuat suasana rumahku dengan menjadi lebih ramai"

"Ya, lagipula. Celeste hanya tinggal bersama ayah dan sepupunya" ucap Lucy memberi tahu kakaknya.

And The World Between Us 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang