CHAPTER 12. Datting App

20 5 0
                                    

✨🌙 : DATING APP

NAH INI DOUBLE UP NYA YA GUYS😚🥰
SESUAI APA YANG KASIH TAU SEBELUMNYA
.
.
.
SEMOGA KALIAN HAPPY YA❤️
.
.
AKU KASIH EMOT BULAN BULAN DULU YAH
BIAR SEMANGAT🤭
🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙🌙
.
.
OKE HAPPY READING DEAR 😚
💐





..................................

Pagi hari, di tempat kediaman anak-anak Inferno yang tak lain adalah Amma Village. Bintang dan kelima rekan-rekannya itu, kini sedang berada di tepi danau. Niatnya sih mereka akan memancing ikan, soalnya mereka merasa jenuh karena kelas mereka hari ini masuk siang. Kata Mang Udin alias tukang kebun sekaligus penjaga Amma Village, di danau itu ada banyak ikannya. Mereka berenam pun dengan semangat walau tanpa bakat, cukup bermodalkan nekat dan beberapa perlengkapan yang diberikan Mang Udin untuk menangkap ikan.

"Huaaahh.... Mang Udin nipu kita gak sih? Kok ikannya gak ada yang nyamber". keluh Alvaro yang sedari tadi menguap.

"Ya sabar lah bangsat ! Kailnya aja baru lo lempar". David yang kini duduk disamping Alvaro, tetap memperhatikan pancingannya dengan tenang walaupun memang mulutnya ingin sekali menggerutu.

"Wahh.. wahh... Kail gue ada yang nyamber nih !!". seru Alfiyan dengan segera menarik pancingannya.
Semuanya membatu Alfiyan dengan ocehan mereka.

"Tarik Yan ! Tarik !". teriak Bintang.

"Hati-hati Yan ! Awas putus !". ucap Angkasa.

"BERAT BANGSAT ! BANTUIN TARIK JANGAN NGOCEH DOANG LU PADA !". Alfiyan mulai kesal karena mereka hanya membantu mengoceh.

"Oke. Oke. Sini gue banting !". ujar Alvaro sambil membantunya menarik jarin milik Alfiyan.

"Gue bantu siapin ember". David celingukan mencari ember disekitarnya.

"Nih jaring !". Gibran menyodorkan jaring pancingnya.

Akhirnya mereka berhasil menangkap sebuah ikan yang cukup besar. Ikannya seekor, tapi yang heboh malah sekampung yah. Emang menyenangkan gabutnya para pemuda Inferno ini.

Setelah suasana mulai kembali senyap dari kehebohan tadi. Gibran yang kini merasa bosan, mengeluarkan ponsel yang berada di sakunya. Ia membuka aplikasi kencan dan mulai tersenyum tipis sambil menatap room chat nya bersama seorang wanita.

Angkasa yang dari tadi duduk disebelahnya, memperhatikan raut wajah Gibran. Dengan iseng, Angkasa mengintip apa yang Gibran lakukan dengan ponselnya.

"Lo maen dating app?". tanya Angkasa sambil berbisik kepada Gibran.

"Iya". respon Gibran singkat.

"Cantik gak?". tanya Angkasa lagi.

"Entah". lagi-lagi Gibran menjawabnya dengan sikap dinginnya.

"WOYYY!! SI GIBRAN PUNYA CEWEK!!". sontak teriakan Angkasa membuat mereka berkumpul dan ingin mengintrogasi Gibran. Apalagi Alfiyan yang dari jarak cukup jauh dari posisi keberadaan Gibran membuatnya terbirit-birit berlari menghampiri Gibran.

"Gila, lo diem-diem mau nyusul gue!". protes Alfiyan yang tak menerima Gibran lebih dahulu mendapatkan pacar.

"Gue belum pacaran". sarkas Gibran masih dengan wajah datarnya.

"Belom? Berarti gak lama lagi tuh Bang". Alvaro malah mengomposi Alfiyan.

"GUE MASIH JOMBLO !! JANGAN TINGGALIN GUE !!". Alfiyan mulai berteriak dengan rengekkannya.

Bintang untuk Bulan ✨🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang