CHAPTER 11. Mahasiswa Baru

27 6 0
                                    

✨🌙 : MABA (Mahasiswa Baru)

ANNYEONGHASEYYO YOROBUN🙋
.
.
.
SELAMAT BERTEMU KEMBALI DENGAN KAMI✨🌙
.
.
.
AKU MASIH SEMANGAT UPDATE NIH
.
.
.
YUK, SEMANGAT JUGA READING NYA😚🥰NANTI BAKAL AKU KASIH BANYAK BINTANG BINTANG UNTUK READERS SEKALIAN😚
.
.
HAPPY READING DEAR
💐







"Selamat pagi mah". sapa Bulan

"Pagi Bulan. Putri mamah paling cantik, ayok sarapan dulu". Sarah menyiapkan dua lembar roti yang telah ia olesi selai hazelnut favorit Bulan.

"Wahh... selai kacang". sorak Bulan dengan semangat menyantap sarapannya.

"Mulai hari ini dan kedepannya kamu akan berangkat dan pulang bareng abang yah. Kita kan udah mulai satu kampus". kata Yudha yang kini sedang ikut menikmati sarapannya. Bulan menganggukkan kepalanya sambil mengunyah roti selai kacang miliknya.

"Nah, mulai sekarang abang juga gak perlu pakai motor lagi, mamah udah beliin kalian mobil dari hasil tabungan papah". ujar Sarah.

"Wahhh... Mobil? Seriusan mah?". Bulan menatap Sarah tak percaya.

"Iya, mamah serius. Nih kuncinya, mobilnya baru dateng tadi". Sambil menyodorkan sebuah kunci kepada Yudha.

"Makasih mah".

"Makasih mamah". mereka berdua memeluk Sarah dengan penuh kasih sayang dan tak lupa juga mendaratkan sebuah ciuman dikedua pipinya.

"Jangan lupa bilang makasih juga sama papa yah nanti". pinta Sarah kepada sepasang anaknya itu.

"Siap mah". jawab keduanya.

"Kita berangkat dulu, Assalamualaikum". mereka mulai berpamitan dan mencium punggung tangan Sarah secara bergantian.

"Waalaikumsallam. Hati-hati yah". jawab Sarah diiringi senyuman manisnya.

📌 UNIVERSITAS KESENIAN JAKARTA

Suasana, lingkungan, bangunan, bahkan dulu yang diwajibkan menggunakan seragam kini mulai berpakaian bebas layaknya mahasiswa. Semua hal itu kini terasa sangatlah baru bagi Bulan, bahkan mungkin saja ia akan mendapatkan teman baru dikelasnya kali ini. Sastra Bahasa, jurusan yang Bulan pilih saat ia melakukan bimbingan konseling dengan Bu Monik waktu itu. Dan beruntungnya ia dapat diterima dijurusan pilihannya dengan jalur beasiswa.

Tapi sayangnya Bulan harus berpisah kelas dengan ketiga sahabatnya, karena tujuan dan keahlian yang mereka miliki sudah pasti berbeda. Namun hal itu tidak jadi masalah, Bulan masih memiliki banyak kesempatan buat bertemu ketiga sahabatnya selagi mereka satu kampus.

"Bang Yudha, boleh anterin Bulan ke perpustakaan gak?". tanya Bulan.

"Boleh, kebetulan kelas abang juga masih lama". Yudha yang merasa bingung akan melakukan apa sebelum kelasnya dimulai, tak ada salahnya untuk menemani adik kesayangannya.

Kini sepasang adik kakak itu menjadi sorotan para mahasiswa/i yang lainnya. Kecantikan Bulan dan paras tampan Yudha kini mulai menghipnotis setiap pasang mata yang memandang. Sikap dingin Yudha yang sangat terlihat jelas dari raut wajahnya saat ini, membuat Bulan tak heran merasakan canggung ketika berjalan bersamanya.

Bagaimana tidak, kalau diingat-ingat mereka berdua terlihat jarang memiliki waktu untuk bersama. Mereka yang terlalu sibuk dengan pendidikan masing-masing, menjadikan benteng jarak diantara keduanya. Walau saling cuek dan acuh seperti itu, sebenarnya Yudha dan juga Bulan saling sayang dan menjaga satu sama lain.

Bintang untuk Bulan ✨🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang