CHAPTER 21. Bos Muda

23 4 0
                                    

✨🌙 : BOS MUDA

Pagi ini sekitar jam 07.15 Bintang tengah berada di kantor perusahaan milik ayahnya. Berhubung Bintang adalah anak tunggal dari keluarga Brigantara mau tak mau ia pun harus turut terjun dalam dunia bisnis.

Beruntung, Bintang orang yang mudah untuk memahami pekerjaan barunya saat ini. Tak banyak kesulitan yang ia dapatkan , berkat bantuan dari Dhimas. Pemuda itu kini mulai memahami sedikit demi sedikit tentang bisnis yang selama ini ayahnya gulati.

Walaupun sedikit berandalan, Bintang memiliki jiwa kepemimpinan yang mirip seperti ayahnya. Tak heran, karena selama ini pun Bintang memang pemimpin dari pasukan gangster nya.

    "Gimana bin? Kamu sudah mulai merasa nyaman? Om lihat, kamu memang mudah untuk memahami pekerjaan ini".  cakap dari seorang pria dewasa yang ternyata adalah Dhimas,- ayahnya Bulan sekaligus calon mertuanya sendiri.

    "Bintang udah mulai mencoba beradaptasi dengan baik. Selebihnya Bintang akan tetap berusaha memberikan yang terbaik buat kedepannya. Bintang udah mulai dewasa, saat ini Bintang tidak akan menyia-nyiakan kesempatan lagi Om".  sungguh kalimat yang sangat bijak kini terlontar dari mulut Bos Muda itu. Bintang versi kini sudah mulai tumbuh dewasa dengan baik. Usianya yang kini genap 20 tahun membuat dirinya tak lagi bersikap kekanak-kanakan.

    "Syukurlah, kalau begitu Om lanjut tugas om yah. Kamu bisa pelajari lagi tentang yang lainnya. Jika ada yang belum kamu pahami tanyakan saja sama rekan kerja yang lainnya. Oh iya, nanti om akan kenalkan kamu kepada sekertaris sekaligus asistennya almarhum ayah kamu".   tutur Dhimas sebelum pergi meninggalkan Bintang di ruang kerjanya.

Laki-laki itu terus menatap fokus bingkai foto yang ada di meja kerja ayahnya. Itu adalah fotonya dan juga kedua orang tuanya. Senyuman begitu sangat mekar di bibir mereka. Sayang sekali jika saja mereka banyak meluangkan waktu bersama, mungkin akan ada banyak sekali moment yang sangat berkesan.

Bintang pun kembali melanjutkan pekerjaannya saat ini. Dan soal kuliahnya, mungkin Bintang akan memutuskan untuk berhenti. Karena Bintang rasa waktu yang dirinya miliki akan ia habiskan untuk fokus pada status barunya sebagai Bos Muda kali ini.

***

    "Lan, Bintang ada ngabarin lo gak dia kemana? Bolos mulu tuh anak akhir-akhir ini".   tanya Alfiyan yang kini mengajak Bulan ikut makan siang di kantin bersama Angkasa dan juga Gibran.

Sepekan terakhir ini, Bintang benar-benar tidak memunculkan dirinya dari permukaan. Bahkan saat sesi makan bersama di rumah Amma, mungkin itulah kali terakhir anak Inferno melihat Bintang.

    "Yaudah nanti gue coba tanya sama dia Yan. Chat gue pun belum dia bales juga sih dari kemaren".  jawab Bulan, karena memang ia kira semuanya berjalan seperti biasa saja. Bahkan Bintang pun sering kali mengirimkan pesan-pesan teks nya untuk mengabari Bulan.

Bulan juga mengetahui tentang pekerjaan barunya saat ini yang menjadi penerus di perusahaan Brama sebagai CEO. Sungguh tidak disangka induk dari Inferno Riders itu kini menjadi gila kerja hingga tak sempat mengabari Bulan tentang sekolahnya kini.

    "APA??"

    "BERHENTI KULIAH?".  spontan semua anak Inferno terkejut heran setelah mendapatkan kabar dari Bulan bahwa Bintang akan fokus pada urusan bisnisnya.

Karena memang pada awalnya Bintang lah yang paling semangat untuk kuliah satu kampus dengan Bulan agar ia bisa mengawasi gadisnya itu jika terjadi sesuatu. Namun kenapa alasan itu tidak menjadi prioritas nya lagi?

    "Besok Bintang akan datang buat bahas ini sama pihak kampus juga".  monolog Bulan seraya membaca kembali isi pesan yang dikirim oleh Bintang kepadanya beberapa detik yang lalu.

Bintang untuk Bulan ✨🌙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang