Lubang Bencana

12.7K 32 0
                                    

Eko dan Dadang pulang dari kerjaan mereka sekitar pukul 5 sore. Mereka tampak lelah sekali terlihat dari wajah Eko yang tampak sayu, begitu pula dengan Dadang bau tubuh Dadang sudah tercium saat hendak masuk ke kamar kontrakannya.

"Kaya capek sekali mas?" Tanya Tati.

"Iya dek, pertama kerja lagi jadi belum biasa"! Jawab Eko.

Seperti biasa Eko yang memang sudah jorok dari sananya langsung istirahat dan menyantap makanan yang telah disediakan Tati, mandi adalah nomor kesekian bagi Eko karena birahi dan kepuasan adalah nomor satu baginya.

Ditempat lain Dadang lebih memilih untuk ke kamar mandi terlebih dahulu dibandingkan harua makan dulu.

Walaupun Dadang mempunyai badan bau, tapi dia lebih suka akan kebersihan. Menurutnya badan boleh bau, tapi anak dan istrinya harus selalu nyaman di dekatnya.

"Bu, di kamar mandi ada siapa?" Tanya Dadang.

"Aduh pak, kalau jam segini pasti ngantri. Ibu aja belum mandi." Ujar Ranti.

"Bapak kebelet bu!" Timbal Dadang.

"Ya kesana aja pak, cobain kali aja Adam atau Andi, jadi bapak bisa numpang pipis toh sama-sama lelaki!" Saran Ranti.

Dadang yang sudah kebelet segera pergi ke kamar mandi.

"Sialan, ada orang." Gumam Dadang.

Terdengar suara air yang tumpah dari gayung menandakan ada orang yang sedang mandi.

"Maaf, siapa di dalam?" Tanya Dadang.
"Ini Risa pak, sebentar ya ini lagi mandi!" Jawab Risa.

Lama menunggu membuat Dadang jadi punya pikiran mesum untuk melihat bagaimana jika Risa tanpa busana.
Terlihat ada bilik yang memiliki celah cahaya masuk, antara ragu dan ingin Dadang mendekati lubang tersebut. Dengan hati dag dig dug Dadang berjalan mendekati lubang yang akan membawa Dadang mengobati rasa penasaran akan tubuh Risa.

Ketika Dadang melihat lubang tersebut, terlihat Risa sedang membalikkan badannya ke arah lubang dimana Dadang mengintipnya. Risa sedang mengeringkan tubuhnya memakai handuk, payudara yang kenyal membuat Dadang menelan ludah. Apalagi ketika Dadang melihat bagian kemaluan Risa yang tidak berbulu membuat Dadang terangsang berat.

"Berdiri saja bisa bikin ga tahan, apalagi ngangkang". Gumam di hati Dadang.
Dadang yang sudah tidak tahan segera menuju kamarnya untuk bersetubuh dengan Ranti.

====

"Silahkan pak Dadang!" Seru Risa.

Risa keluar hanya berbalut handuk saja dan heran kenapa pak Dadang tidak ada.

"Kamu tuh jangan pakai handuk saja Ris!" Tegas Adam.

"Kenapa gitu pah, kan baru beres mandi!" Ujar Risa.

Adam semakin kaget saja ketika Risa membuka seluruh handuknya dan dia bugil di depan Adam.

"Apalagi kamu gak pakai daleman"! Ujar Adam.

"Iya mas, nanti gak kaya gini lagi. Kalau sudah mandi aku rangkap pakaian dalam deh!". Jawab Risa.

Dengan agak kesal Adam ke ruang tengah untuk menonton televisi karena kelakuan istrinya yang bisa membuat orang bisa berbuat hal yang tidak diinginkan.

====

Suara motor terdengar yang artinya jikalau Aldi suaminya dari Sifa sudah pulang. Memang hampir semua aktivitas berakhir pada sore hari terkecuali untuk Tati, dia pulang kerja pukul 2 siang.

"Langsung makan yang?" Tawar Sifa.

"Nantilah sudah shalat Maghrib ya yang!" Jawab Aldi.

Aldi memang lelaki idaman, anak dari pak Usman ini langsung mendapatkan pekerjaan setelah dia lulus kuliah. Belum lagi dukungan dari ayahnya membuat dia gampang dalam hal apapun.

Bilik Kontrakan Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang