Adam nampak bermalas-malasan karena hari itu dia masuk kerja bagian siang, dari pagi sampai siang dia belum mandi. Akan tetapi Adam memang selalu hidup bersih, dia selalu memakai deodorant walaupun berada di rumah.
Tiba-tiba saja Risa hendak ke kamar mandi, Wati langsung mengikuti Risa yang kebetulan pada saat itu sepi di belakang.
"Risa?" panggil Wati sambil berbisik.
"Kenapa Bu?" sahut Risa.
"Kamu mau ngapain?" tanya Wati.
"Saya mau kencing Bu." jawab Risa.
"Oh, bagus kalau begitu. Nanti sudah kencing kamu gak usai cebok, nanti yang datang suka sama bau pesing vagina kaya kamu!" ujar Wati.
"Tapi Bu." sanggah Risa.
"Kamu jangan banyak berontak atau nanti ibu kasih tahu kalau kamu sudah tidur dengan Burhan!" ancam Wati.
Risa tidak bisa berbuat apa-apa dengan ancaman dari Wati, karena walau bagaimanapun ketika dirinya bersetubuh dengan Burhan, dia tidak bisa memungkiri kalau dia juga menikmatinya.
"Eh nak Risa, Adam kerja siang ya?"
Tiba-tiba saja Ranti datang dan itu membuat Wati merasa risih dengan kehadirannya.
"Ibu masuk dulu." ujar Wati.
Ranti yang tahu kalau Risa sedang dirundung masalah langsung menghampirinya.
"Ada sebenarnya Ris, ibu lihat kamu begitu tertekan karena mertua kamu?" tanya Ranti.
"Saya gak apa-apa kok Bu, ibu mertua saya baik kok pada saya. saya duluan ke kamar mandi ya Bu, ini sudah kebelet." jawab Risa.
"Silahkan Ris, cuma kalau ada apa-apa kamu bisa cerita sama ibu." ujar Ranti.
Sekian lama Ranti menunggu Risa, tiba-tiba saja Risa keluar dan meninggalkan Ranti yang hendak masuk ke kamar mandi.
"Apa Risa gak cebok ya? Kok aku gak dengar ada gemercik air?" batin Ranti.
Risa kaget ketika dia masuk rumah dia mendapati kalau Adam sudah tidak ada di kamarnya, disana hanya ada Wati yang sedang menonton TV.
"Mas Adam kemana Bu?" tanya Risa.
"Dia lagi ke rumah pak RT, katanya ada urusan yang harus diselesaikan." jawab Wati.
Tiba-tiba saja terdengar suara ketukan pintu, betapa kagetnya Risa ketika membuka pintu rumah dan yang datang itu adalah pak RT.
----
Sifa masih nampak bingung dengan kejadian nekad yang dialami dengan Usman, dia masih tidak percaya kalau dia bisa berhubungan badan dengan Usman dikala Aldi sedang sakit. Lebih gilanya lagi Usman berani melakukannya di depan Aldi yang sedang tertidur pulas, dia juga harus menahan desahannya tak kala dia mengalami orgasme di malam itu.
"Bapak masih pingin." ujar Usman.
Beberapa kali Sifa menggelengkan kepalanya akan ucapan Usman itu, karena bukannya menolak Sifa justru melayaninya di dapur dengan posisi berdiri. Ceceran sperma Usman di lantai sempat membuat Sifa jijik, hanya saja Usman menekannya dengan ucapan kalau dia sedang mengandung anaknya.
"Ini adalah anaknya Aldi dan bukan anak dari bapak!" batin Sifa.
Aldi keluar kamar dengan jalannya yang masih sempoyongan, bau badan Aldi yang tidak mandi beberapa hari ini membuat Sifa sedikitnya terangsang.
"Ada apa Di?"
"Kamu sudah makan?"
"Belum."
Sampai terdengar suara ketukan pintu dan suaranya adalah suara seorang wanita.
"Assalamualaikum."
"Waalikum salam"
Sifa membuka pintu dan dia lihat wanita cantik dengan hijab yang dipakai begitu rapat.
"Siapa ya?" tanya Sifa.
"Saya Lastri, saya teman kerja Aldi di sekolah. Katanya Aldi kecelakaan, maaf saya cuma seorang. Guru yang lain juga titip salam buat Aldi."
"Oh, silahkan masuk mbak."
Lastri masuk dan melihat Aldi sedang duduk menonton televisi, rasa rindu terhadap Aldi ingin dia luapkan pada saat itu tapi karena ada Sifa alhasil Lastri menahannya.
"Lastri?" tanya Aldi.
"Pak Aldi gak apa-apa? Pak kepala sekolah menyuruh saya untuk menjenguk pak Aldi."
"Terimakasih ya.".
"Hmm.. maaf Bu Lastri mau minum apa ya?" tanya Sifa.
"Sebenarnya saya tadi melihat es campur di depan, itu juga kalau gak merepotkan." jawab Lastri.
"Oh yang di depan, sebentar ya saya beli dulu." ujar Sifa.
"Yakin gak merepotkan mbak?"
"Gak, tunggu sebentar ya."
Sifa pun berlalu, ketika Sifa di ujung gang yang cukup jauh dari Kontrakan. Disitu Lastri memulai aksinya yang sudah tidak tahan dengan Aldi.
"Aku kangen sama kamu sayang."
Lastri langsung memeluk Aldi yang sedang terduduk, dia memposisikan dirinya untuk berada tepat di pangkuan Aldi.
"Aku gak tahan pingin ciuman sama kamu."
Tanpa ada banyak perlawanan Aldi langsung melayani ciuman Lastri yang begitu bernafsu, tiba-tiba saja Lastri mengentikan ciumannya.
"Mulut kamu bau ih, berapa hari gak mandi?"
"Hmm... Mungkin 4 hari haha ...."
"Kamu tahu gak kalau aku tuh kangen sekali sama kamu, bau badan kamu yang kaya gini buat aku nyaman dan gak tahan buat gituan."
"Gituan gimana?" pancing Aldi.
Lastri mulai meremasi penis Aldi yang masih tersembunyi di balik celana pendek yang dia pakai.
"Astaghfirullah, mau beli es campur kok gak bawa uang."
Sifa nampak terburu-buru tuk kembali ke kontrakan, sampai di ujung gang kontrakan dia merasa lega kalau Lastri masih ada di rumahnya, Sifa tidak tahu kalau Lastri sedang beradu mulut dan beradu kelamin dengan suaminya.
Saat hendak masuk ke gang rumahnya, tiba-tiba saja Usman memanggilnya.
"Sifa, kamu mau kemana?"
"Mau ngambil uang pak, tadi mau beli es campur buat teman Aldi."
"Kamu lihat gang ke kontrakan cukup jauh, nih pakai uang bapak saja. Sekalian bapak juga mau ketemu Aldi, gimana kondisinya?"
"Sudah bisa jalan keluar kamar pak."
Tiba-tiba saja Usman membisikkan sesuatu kepada Sifa karena memang kondisi disana berada di jalan raya.
"Kamu itu harusnya nikah sama bapak, Lagipula sekarang lagi hamil anak bapak."
Seketika itu Sifa kaget dengan ucapkan dari ayah mertuanya, dia tidak percaya kalau Usman sampai senekad itu.
"Gak pak,." jawab Sifa.
Sifa dan Usman berjalan masuk ke dalam gang menuju kontrakan, disana terlihat Aldi dan Lastri sedang mengobrol seperti tadi saat mereka datang.
Mata Lastri melotot tak kala dia melihat Usman bersama Sifa, Usman sendiri nampak kaget karena teman wanita Aldi adalah Lastri.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilik Kontrakan
FantasíaIni adalah cerita yang telah saya buat, namun kali ini saya re-upload dengan memakai kata-kata yang tidak terlalu vulgar, karena bukan main rasanya ketika ada banyak pembaca eh malah kena banned. Ini kisah Tati dan Eko yang sudah pindah dari Kontrak...