Rupanya Risa yang hendak masuk ke dalam kamar kontrakan Sifa harus gigit jari, karena memang pintu depan terkunci dari dalam. Usman dan Sifa nampak menghela nafas panjang, Usman yang masih bernafsu dengan Sifa segera mencumbu Sifa dengan penuh nafsu.
"ahh.. sudah pak!" seru Sifa.
Usman jelas tidak menggubris apa yang dikatakan oleh Sifa, dia hanya ingin kembali menanam benih di rahim menantunya tersebut.
Ketika Usman hendak memasukkan rudalnya ke dalam lubang kemaluannya Sifa, terdengar suara ketukan pintu kembali.
"Sayang, buka pintunya!"
Aldi yang khawatir dengan Sifa rupanya mendapatkan izin untuk pulang cepat, kali ini Usman benar-benar terpojok. Sifa segera memakai seluruh pakaiannya, dia sudah tidak peduli bau badan yang bersatu dengan mertuanya, sementara itu Usman segera berlari ke arah kamar mandi di belakang.
"Sudah pulang sayang?"
Sifa membukakan pintu dan terlihat penampilannya agak acak-acakan, belum lagi bau tak sedap dari sekujur tubuhnya.
"Kamu belum mandi lagi sayang?" tanya Aldi.
Sifa pun menggelengkan kepalanya, kali ini dia harus bisa berbohong untuk menutupi perselingkuhannya dengan mertuanya.
"Ya sudah gak apa-apa, yang penting kamu cepat sembuh ya." ujar Aldi.
Aldi agak heran ketika dia mencium kening Sifa, tercium bau ludah yang cukup pekat di area wajahnya. Bahkan dia merasakan bau yang cukup menyengat di area kening Sifa.
"Kamu sebaiknya mandi, badan kamu bau sekali sayang!" seru Aldi.
Kemudian sebelum Sifa pergi ke kamar mandi, dia terlebih dahulu masuk ke kamarnya untuk mengecek apabila ada yang ketinggalan. Benar saja, rupanya ada celana dalam Usman yang ada di samping bantal tempat tadi mereka bercinta.
Sifa dengan cekatan mengambil celana dalam tersebut dan memasukkannya ke dalam lemari pakaian miliknya, dalam hatinya berkata untung saja mengecek ke kamar dulu.
"Sayang, apa efek minum obat sampai gaya gini ya?" tanya Aldi.
"Gini gimana sih sayang?" balik tanya Sifa.
"Kaya bau keringat gimana gitu ya, terus kaya bau badan gitu. Padahal bau badan kita gak semenyengat gini." ujar Aldi.
Sifa mulai panik dengan situasi yang Aldi timbulkan, dia merasa kalau Aldi lebih teliti lagi mungkin dia akan mendapati cairan yang ada dibalik selimut.
"Sayang, kamu mau makan apa? Mending kamu ke air dulu saja, bentar lagi sore ambil wudhu dulu." ujar Sifa.
Aldi menganggukkan kepalanya, kemudian dia tersenyum dan pergi ke kamar mandi. Di kamar mandi tersebut rupanya masih ada Usman yang bersembunyi disana. Sementara itu Sifa dengan cepat mengganti sprei yang terdapat cairan kelamin antara dirinya dan mertuanya.
----
Risa kaget ketika dirinya mendapatkan kabar kalau suaminya Adam mengalami kecelakaan di pabrik. Ranti yang satu pabrik dengan Adam segera membawanya ke klinik di pabrik tersebut.
"Pah?" tanya Risa yang sudah ada di klinik.
Risa kaget ketika melihat tangan kiri suaminya di perban dan adanya jahitan.
"Bu Ranti, kenapa mas Adam?" tanya Risa.
"Tadi kena mesin, untung saja dia masih selamat." jawab Ranti.
"Kamu bawa saja Adam pulang ya Ris, ibu masih banyak kerjaan disini!" seru Ranti.
"Iya Bu, terimakasih ya." ujar Risa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilik Kontrakan
FantasyIni adalah cerita yang telah saya buat, namun kali ini saya re-upload dengan memakai kata-kata yang tidak terlalu vulgar, karena bukan main rasanya ketika ada banyak pembaca eh malah kena banned. Ini kisah Tati dan Eko yang sudah pindah dari Kontrak...