Tati nampak terpukau akan kegagahan Aryo yang merupakan majikan dimana dia bekerja sebagai asisten rumah tangga, Aryo yang selalu memakai pakaian ketat membuat Tati bisa leluasa menikmati pemandangan erotis dari Aryo.
"Tat, sini sebentar!" seru Aryo.
Tati seperti terhipnotis, dia langsung menghampiri Aryo yang ada di kamarnya. Disana Aryo langsung menggagahinya dan Tati tidak menolak sama sekali perbuatan dari Aryo. Bahkan semburan sperma di dalam rahimnya begitu dia nikmati.
"Kamu gak usah cuci kemaluan kamu, nanti setelah kering coba kamu cium aroma kemaluan kamu. Pasti baunya bekalan berbeda." ujar Aryo.
Tati mengiyakan apa yang disuruh oleh Aryo, aroma aneh yang di cium oleh Eko adalah perpaduan antara sperma Aryo dan cairan cinta Tati yang bersatu dengan keringat.
Kejadian itu nampak tidak bisa dilupakan oleh Tati, dia tidak percaya kalau dirinya bisa berkhianat dari suaminya. Kalau seperti ini dia tidak ada bedanya dengan Eko yang mengejar Lina setengah mati.
"Dek, kenapa kamu melamun sore-sore? Bukannya cepat mandi mumpung kamar mandinya kosong." ujar Eko
Ketika Tati hendak masuk ke kamar mandi, tiba-tiba saja Risa menghampirinya. Kemudian dia mengajak Tati untuk membicarakan sesuatu, terlihat wajah heran dari Tati akan permintaan dari Risa.
"Dia kan suami kamu, apa gak apa-apa?" tanya Tati.
"Hmmm... saya gak apa-apa kok mbak, saya percaya kok sama Mbak Tati." jawab Risa.
Jauh dalam hati Risa, dia sangat berat mengatakan ini kepada Tati. Tapi Risa yang dasarnya seorang yang tidak tahan akan rasa jijik, malas kalau harus menceboki Adam yang sedang dalam keadaan tangan terluka.
Adam dengan meringis kesakitan segera masuk ke bilik kamar mandi yang memiliki pintu 2 arah, bisa dibuka dari kamar mandi dan bisa di buka dari luar.
"Maaf ya mbak, saya jadi merepotkan." ujar Adam.
"Gak apa-apa kok mas, kalau saya bisa bantu pasti saya bantu kok." jawab Tati.
Risa menunggu dari luar karena dia resah kalau meninggalkan suaminya dan Tati disana hanya berdua, terlebih Tati tidak mengunci pintu kamar mandi yang menuju ke WC.
Tiba-tiba terdengar pintu di ketuk oleh Adam yang menandakan kalau dia selesai buang hajat.
"Mbak Risa, bisa ambilkan sabun gak. Rupanya sabun saya habis!" seru Tati.
"iya mbak, tapi dimana?" tanya Risa.
"Tanya mas Eko saja!" timbal Tati.
Dengan segera Risa masuk ke kontrakan milik Tati, tercium aroma keringat yang menyengat sekali di kamar itu. Ketika dia menengok ke arah kamar tidur, disana terlihat Eko dengan keadaan telanjang dan hanya ditutupi oleh selimut saja sedang mendengkur.
Birahi Risa tiba-tiba saja bangkit pada saat itu, aroma badan Eko seolah menyihirnya untuk maju lebih dekat dan menikmati aroma tubuh Eko yang bisa dibilang menyengat.
Di tempat lain yaitu di kamar mandi, Tati mulai masuk dan melihat Adam sedang jongkok.
"Sudah beraknya mas?" tanya Tati sambil berbisik.
"Sudah mbak!" jawab Adam singkat.
Ketika Tati mulai membasahi lubang anus Adam yang rimbun akan bulu, dengan sengaja dia mengelus biji penis milik Adam.
"Ahhh..."
Tanpa sadar Adam mengerang karena rasa nikmat yang diberikan oleh Tati.
"Nyaman mas?" tanya Tati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilik Kontrakan
FantasyIni adalah cerita yang telah saya buat, namun kali ini saya re-upload dengan memakai kata-kata yang tidak terlalu vulgar, karena bukan main rasanya ketika ada banyak pembaca eh malah kena banned. Ini kisah Tati dan Eko yang sudah pindah dari Kontrak...