Ranti nampak sudah lupa dengan Dadang, bahkan Dafi sudah diajak ke rumah Aryo. Di rumahnya Aryo, Ranti sudah tidak seperti orang yang bekerja lagi, dia lebih sering memadu kasih bersama Aryo di kamarnya.
Tapi dengan cekokan uang tutup mulut dari Aryo nampak senang karena ada biaya tambahan, kendati tugasnya bertambah untuk mengajak Dafi bermain keluar tak kala Ranti dan Arya bersatu dalam birahi.
"Tat, ajak Dafi main dulu ke depan. Itu kan ada motor saya, kamu beli aja yang perlu."
Tati tahu kalau Aryo menyuruhnya untuk melaksanakan niatnya.
"Iya pak."
"Ayo Dafi, kita ke minimarket. Kamu tinggal pilih saja yang kamu mau. Uangnya dari om Aryo."
"Lho kok om?" Aryo kaget.
Ranti menyubit pinggang Aryo, dia tidak ingin Dafi mengetahui kalau Aryo adalah ayah kandung dari Dafi setidaknya dalam waktu-waktu dekat.
Usai Tati dan Dafi pergi, maka dengan beringas Aryo mencumbu Ranti. Tentu saja Ranti sudah tidak menolak dan cenderung begitu menikmati apa yang sedang terjadi.
Kocokan pada area selangkangan Ranti tidak mampu ditahan untuk mendesah, Aryo begitu gagah dengan tangan kiri yang mampu membuat Ranti orgasme di awal.
"Sudah lelah sayang?"
"Heeh, tapi enak Ar."
"Kita mulai?"
Aryo mengedipkan matanya untuk meminta persetujuan kalau dirinya siap menggagahi Ranti, Aryo nampak ingin sekali memiliki Ranti seutuhnya. Maka setiap kalau berhubungan badan tidak ada pengaman sama sekali.
"Ranti sebelum aku memasukkan penisku, aku mau tanya?"
"Tanya apa sih Ar?"
"Kamu pakai KB?"
"Iya, aku minum pil KB."
"Mulai hari ini kamu gak perlu minum pil KB lagi, aku ingin kamu hamil anakku."
"Ta..tapi Ar. Aku takut."
"Takut apa?"
"Aku takut kamu meninggalkan aku ketika aku hamil nanti."
Aryo pun dengan sempurna memasukkan penisnya pada vagina Ranti.
"Ahhh..."
"Kalau perlu kamu hamil lebih dari 4 anak pun aku akan bertanggungjawab."
Lega rasanya Ranti mendengar ucapan dari Aryo, kini dalam hatinya jelas ingin lepas dari Dadang. Tapi itu akan sulit mengingat adanya Desi yang merupakan adik dari Dafi, hal itu bukan tanpa alasan karena Desi adalah anak murni dari hubungan intim dengan Dadang.
---
Suara ramai warga nampak riuh tak kalau dia insan tanpa busana diseret kedepan rumahnya.
"Pak RT, masa di kampung kita ada praktek asusila?" Teriak salah satu warga.
Pak RT yang bernama Sugeng tersebut nampak kikuk, dia tahu dirinya sendiri pernah menikmati tubuh Risa yang kini berada di depan rumahnya bersama Burhan.
"Tolong tenang dulu, Bu minta sarung buat nutupin dek Risa sama..." Teriak Sugeng kepada istrinya.
"Burhan, nama saya Burhan."
Risa nampak memendam kemarahan kepada Sugeng, dia tidak lebih biadab dari Burhan yang telah menodainya.
"Sebenarnya ada apa ini?" Tanya Sugeng
"Pak Dadang ayo ceritakan?" Tegas salah satu warga.
Dadang pun bercerita kalau dirinya memergoki Risa bersama pria lain di kontrakan milik Usman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bilik Kontrakan
FantasyIni adalah cerita yang telah saya buat, namun kali ini saya re-upload dengan memakai kata-kata yang tidak terlalu vulgar, karena bukan main rasanya ketika ada banyak pembaca eh malah kena banned. Ini kisah Tati dan Eko yang sudah pindah dari Kontrak...