17. GARIS CINTA

1.6K 293 21
                                    

Eyyoo what's up guyss!!
Enjoy your readingg!!

-
-
-
-

"Jangan pernah ragu untuk Mencintai seseorang sekalipun menyakitkan."

- Arayya Ammora Khaula

"Jatuh Cinta pada manusia yang punya rasa Cinta balik sama kita itu, Bahagianya bukan main."

- Yessica Endaru Tamara.

*
*

︶꒷꒦꒷︶

"Dok bagaimana keadaannya?" Tanya Pria paruh baya itu.

"Keluarga Pasien belum datang?" Tanya balik Dokter itu

"Mereka sedang dalam Perjalanan, Dok. Jadi gimana Kondisinya?"

"Pasien kini sedang mengalami Kritis, akibat dari hantaman yang cukup keras di bagian Tubuhnya mengakibatkan reaksi di dalam Tubuhnya tidak bereaksi. Saya belum bisa pastiin untuk lebih lanjutnya karena Pasien masih butuh pemeriksaan lebih lanjut lagi." ucap Dokter

"Terimakasih, Dok"

"Kalo gitu Saya permisi dulu."

Pria Paruh Baya itu menghela nafasnya sejenak beralih menatap layar Ponsel Ara yang tak terkunci.

Terlihat ada sepasang Suami Istri yang tergesa-gesa dari ujung Koridor. Pria itu menegakkan Tubuhnya, ia tahu pasti itu adalah kedua Orangtua Ara.

"Orangtua dari anak yang Kecelakaan, Bu?" Tanya Pria itu sambil memastikannya

"Iya, Pak betul. Anak Saya dimana ya Pak? Bagaimana keadaannya?" Tanya Shani panik

Terlihat kedua Mata Shani yang sudah sembab. "Dokter bilang anak Ibu mengalami Kritis akibat benturan yang cukup keras menghantam Tubuhnya, Bu. Dan anak Ibu masih di dalam Ruang UGD, masih di tindak lanjutin oleh Dokternya." Jawabnya

"Ya Allah Mas anak kita hiks!" tangis Shani kembali pecah di pelukan sang Suami, Cio.

"Iya sayang. Udah ya kasihan Ara lihat mata kamu yang udah sembab gini. Anak kita kuat dia jagoan." ucap Cio sambil mengelus punggung sang Istri untuk menenangkannya

"Terimakasih ya, Pak.."

"Bobby."

"Terimakasih Pak Bobby sudah menolong anak Saya," ucap Cio

"Iya, Pak. Sama-sama udah kewajiban sebagai Manusia saling tolong-menolong." ucap Bobby

"Sekali lagi terimakasih ya, Pak Bobby." Pak Bobby menggangguk.

"Ini Pak Handphone anak Bapak, maaf Saya lancang membukanya."

"Gapapa, Pak. Justru kalo gak Pak Bobby hubungi Saya mungkin Saya tidak tau kalo Putri Saya Kecelakaan."

"Iya, Pak. Karena udah ada Bapak sama Ibu kalo gitu Saya izin pamit ya, Pak." pamit Bobby

"Sekali lagi Saya banyak banyak terimakasih ya." Bobby mengangguk

"Mari, Pak Bu."

"Sayang udah dong nangisnya. Nanti kamu cape" ucap Cio

"Ara Mas hiks.. anak kita satu-satunya." ucap Shani

"Iya sayang aku tau, aku yakin Ara bisa melewati masa Kritisnya." ucap Cio

Ceklek

"Dokter gimana keadaan, Putri Saya?" Tanya Cio sontak Shani melepaskan pelukannya

KAAMA: GARIS CINTA✔️Where stories live. Discover now