Jihoon sangat ketakutan saat ini, Karna Jihoon sedang di ikat bersama kursi di dalam ruangan gelap
Entah siapa yang melakukan ini pada nya
Pintu gudang terbuka dan terlihat seorang laki-laki berparas manis tapi juga tampan
"Selamat malam kak" pria itu tersenyum berjongkok berniat melepas selotip di mulut Jihoon
"Lu yang nyulik gue Haru!?"
"Iya dong kak, siapa lagi yang akan melakukan ini jika bukan aku" haruto tersenyum seraya menggores pipi dan hidung jihoon
"Tambah tampan"
"Lepas kan!"
"Tidak! Aku sudah susah payah menangkap mu mana mungkin aku melepas kan mu begitu saja kak"
"Aakkhh kenapa lu lakuin ini!?"
Haruto memeluk leher Jihoon lalu berbisik tepat di telinga nya
"Aku tidak suka kakak bersama kak Yoshi"
"Kenapa gak suka? Yoshi kan kekasih gue" kata Jihoon sambil tersenyum
"Tidak tidak tidak!! Kak ji cuman milik haru seorang!!" Haruto melepas kerah baju Jihoon yang di cengkram nya
"Itu masa lalu Watanabe haruto, lepasin gue!!"
"Haru lepasin tapi harus putusin kak yoshi, gimana?"
"Gak!"
"Gak mau? Yaudah kak ji bakal liat mayat kak Yoshi besok"
"Jangan! Jangan sakitin Yoshi.... Oke.... Baik gue putusin, sekarang buka tali nya"
"Nah gitu dong haru kan jadi tambah cinta"
Haruto menyuruh anak nya untuk membuka tali yang melilit tubuh Jihoon
"Telfon dia sekarang" haruto memberikan ponsel Jihoon pada pemilik nya
Dengan berat hati Jihoon harus putusin pacar nya
- Tut
"Halo"
"Halo oppa~"
"Chi"
"Kenapa kak?"
"Gue"
"Cepat!" Pinta haruto dengan tatapan maut yang mengerikan
"G-gue mau kita putus"
"Alasannya?"
"Alasan nya karna kentut Lo bau"
"Itu aja? Tega kamu ji!"
- tut
"U-udah"
"Good Daddy" haruto tersenyum manjah
"Gue mau pulang"
"Eitss pulang nya sama haru ya? Ya?" Kata haruto sambil membuat ekspresi lucu
"Hm"
"Yeay!" Pekik haruto senang ia langsung saja menarik tangan Jihoon untuk ikut dengan nya ke mobil
"Jalan ke mansion"
"Baik bos"
"Gue mau pulang ke apart ru" pinta Jihoon
"Tidak mulai sekarang kakak harus tinggal dengan haru" haruto masih saja menempeli Jihoon
"Gak"
"Ayo lah kak pwiisss"
"GUE BILANG ENGGAK YA GAK! DENGER GAK LO?" Tanpa sadar Jihoon sudah membentak Haruto
"Hiks kakak bentak ruru(。•́︿•̀。)"
"Maaf.. maaf kakak gak sengaja"
Jihoon membawa Haruto kedalam dekapan nya yang sedikit lagi akan menangis
Haruto bersandar di pundak kecil Jihoon. Haruto sebenarnya hanya akting menangis
Bibir nya tersenyum saat merasakan usapan lembut di kepala nya "hiks haru maafin tapi kakak harus mau jadi pacar haru"
"Itu ga mungkin kakak gak cinta sama Lo"
"Tapi haru cinta sama kakak"
"Lu gak cinta ru lu cuma obsesi maaf, dan makasih udah ngasih tumpangan"
"Tidak! Tidak kakak tidak boleh pergi! Kakak jangan tinggalkan haru!!" Haruto nangis beneran saat Jihoon akan membuka pintu mobil
"Kakak!" Haruto terbangun dari tidur tampan nya
Haruto terdiam sejenak di kasur kamar nya hendak mengumpulkan nyawa sambil mengucek kedua mata nya
"Kakak?"
"Kakak!" Haruto berlari menghampiri seseorang yang sedang duduk di sofa ruang tamu dengan tv yang menyala
"Kakak tidak pergi? Kak jihoon tinggal di sini kan sama haru?"
"Diem kakak mau nonton tv" mulut haruto di sumpel potongan apel yang sudah di kupasin Jihoon
Mereka berdua nonton tv sambil makan apel di jam 2 malam
"Hoam haru bobo dulu, Kaka juga ya"
Cup
Haruto membentang luas kaki nya di atas sofa, menjadikan paha Jihoon sebagai bantal
"Lu mau kabur? Gue udah di luar"
"Batalin aja, gue tega ninggalin dia sendiri"
"Yaudah Klo Lo berubah pikiran"
"Hm"
Jihoon mematikan tv kemudian beralih menggendong haruto ala bridal style untuk di bawa ke kemar nya
Dalam hati haruto tersenyum saat ia di bawa ke kamar. Yaa bisa di bilang haruto hanya pura-pura tidur. Lagi
End
22.01.2024