02 : Lamaran di perpustakaan dan Amortentia.

337 32 3
                                    

My sweet sevy!

( Bxb / boy's love / bl )
© Seluruh karakter dan dunia sihir sepenuhnya milik JK Rowling.

© Alur cerita by Tika.

© Harem? Yashh. Jodoh Severus ditangan author haha.

=====

Kaki Severus menjinjit, tangannya meraih buku yang terletak tinggi diatasnya. Dirinya sedikit kesusahan. "Love, seharusnya kau meminta bantuan ku jika kau kesusahan begini" suara berat seorang pria yang lebih tinggi darinya dari belakang, mengambilkan buku yang akan diambil oleh Severus. Pemuda manis itu menoleh, terkejut melihat Sirius Black yang berdiri beberapa inci darinya.

"Berikan" kecam pemuda manis itu, bukannya terlihat seram malah terlihat imut. Oh astaga. Sirius seperti ingin mencium bibir mungil didepannya itu atau, menggigit pipi Severus yang tampak menggoda. Sirius mengangkat bukunya tinggi-tinggi kala pemuda manis didepannya ingin meraih buku dipegangnya. "Haha,cium aku dulu lalu akan kuberikan buku ini" Sirius berkata dengan seringai menyebalkan khas Black.

"Sevy. Lihat,aku menemukan bukunya—Bloody Hell! Apa yang kalian lakukan?!" Gadis berambut merah berombak itu berseru dengan mata membola, matanya menatap terkejut pemandangan didepannya. Dia harus menolong Severus! Severus sedang dilecehkan oleh si Black gila!

"Li-Lily" Severus berkata sedikit gugup,takut jika sahabat nya itu salah paham. "Lepaskan Severus,Black!" Aura hitam menguar dari tubuh gadis itu, matanya menatap tajam kearah Sirius. "Black" katanya lagi, terdengar tajam karena Sirius tak juga melepaskan genggaman tangannya pada Severus.

Sirius memutar bola matanya, kasihan sekali Sevvy nya yang memiliki teman banshee seperti Lily Evans. Dirinya kembali menatap sang pujaan hati,mengecup punggung tangan nya membuat Severus jijik. "Love,will you marry with me?" Seolah abai dengan peringatan Lily,pemuda itu malah melamar Severus. Di perpustakaan.

Karena geram, Lily mengambil tongkatnya,bersiap untuk melemparkan mantra kutukan pada pemuda nekat Black. "Black aku—"

"Tarantallegra!"

Oh please. Seharusnya Black menurut dengan perkataan Evans barusan. Ck ck menyedihkan, Tuan muda Black yang terhormat itu terlempar dan menabrak tembok.

"Dia pantas mendapatkan nya"

=====

"Kau membuat apa, Rosier?" Pemuda bernama Dolohov itu bertanya pada temannya yang sepertinya sedang sibuk pada sesuatu. "Ah,diam lah Dolohov" Rosier berkata tanpa mengalihkan pandanganya dari kuali didepannya, sesekali menatap buku dipegangnya.

Dolohov mengendus ramuan yang hampir siap itu, dirinya merasa familiar dengan warnanya. "Ini Amortentia" gumam pria itu,sontak ia menoleh pada Evan Rosier yang tampak menyeringai "Jangan bilang—" Dolohov menggantung kalimatnya, menatap temannya tak percaya.

"Aku harus mendapatkan nya" kata Rosier kemudian menuangkan ramuan itu didalam botol kaca. "Nah,sudah siap!" Katanya sambil mengangkat botol kacanya tinggi-tinggi, dirinya menyeringai bangga.

Tak lama, Rosier berjalan keluar ruangan diikuti Dolohov. Rosier bersenandung kecil, selangkah lagi dirinya akan mendapatkan pujaan hatinya. Honey,I am coming batinnya gembira.

Gagal,pasti gagal. Sedangkan Dolohov tampak tak percaya dengan rencana Rosier.

Saat makan malam tiba, Severus sama sekali tidak menyentuh makanan nya. Matanya memincing curiga pada pie labu yang diberikan oleh Evan Rosier beberapa menit sebelum makan malam. "Sev,kenapa kau tidak makan. Apa pie labu nya tidak enak?" Seorang gadis berparas cantik berambut blonde bertanya pada nya. Severus menggeleng "Ada yang aneh dengan pie nya" katanya,mengundang kebingungan dari Narcissa. "Ada love potion nya" sambungnya membuat Narcissa terkejut.

"Siapa yang memberikan ini padamu?!" Katanya dengan emosi. "Uhm,itu. Rosier yang memberikannya"cicit Severus terdengar ragu. "Blimey!"

"Ada apa Black?" Salah satu teman Narcissa bertanya, sedangkan gadis itu menatap tajam Rosier yang duduk dengan Dolohov. "Berani-beraninya kau Rosier! Kau mau melecehkan Severus lagi!" Serunya penuh amarah membuat seluruh atensi tertuju pada meja Slytherin. "Apa?!" Beberapa anak Slytherin berseru. "Guys, sepertinya kita ada tugas" Leena Parkinson berkata sambil menyeringai.

Beberapa anak-anak Slytherin menodongkan tongkat pada Rosier,dan pemuda itu langsung diringkus.

# To be continued.

Parah sih dua-duanya kalo kata gue teh.

My sweet sevy!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang