Jarvis kembali ke kosan disaat semua penghuninya sudah kembali utuh. Malik dan Cakra tampak di dapur sedang membuat mie instan. Joffy memainkan gitar akustiknya di ruang tengah bersama dengan Hema sebagai penyanyinya. Rendy sedang asik dengan laptopnya sambil sebelah jemarinya mengapit sebuah rokok.
Si bungsu Jidan sedang menempelkan masker di wajah sembari tangannya memainkan game online di handphone. Jarvis melewati mereka begitu saja dan berlalu menuju kamarnya. Pemuda bersurai biru itu memilih untuk membersihkan diri terlebih dahulu agar lebih segar.
Setelah staminanya sudah kembali segar, Jarvis mendudukkan tubuhnya di sebelah Rendy. Jemarinya mengambil satu batang kemudian menyulutkannya pada pemantik. Menghirup benda yang sudah lama tidak digunakannya. Entah lah semua masalah sudah terselesaikan tetapi kenapa seperti ada bagian yang belum terselesaikan dengan baik.
Jarvis menghembuskan asap nikotin itu perlahan ke udara. Membiarkan rambut basahnya yang baru saja ia keramasi terkontimasi asap rokoknya sendiri. Hema menyenggol kaki Rendy pelan. Tatapannya terpaku pada sikap Jarvis. Mengkode melalui ekor matanya. Tidak biasanya pemuda itu akan ikut merokok bersama dengan mereka.
“Seharian kemana aja lo?” tanya Rendy membuka pembicaraan.
“Gimana tuh kasus mantannya si Maura?” sambar Malik dari dapur sambil membawa sepanci besar berisi mie instan rebus. Pemuda itu menaruhnya di meja ruang tengah agar bisa dimakan sama-sama.
“Udah beres. Tadi gue masukin aja ke penjara sekalian,” balas Jarvis singkat.
“Jadi gimana kelanjutan hubungan lo sama dek Maura nih?” Kali ini Hema yang bertanya.
Jarvis terkekeh pelan lalu menjentikkan abu rokoknya di atas asbak. “Hubungan apaan coba. Gue cuman bantuin dia nemuin Reza. Itu doang.”
“Yakin itu aja?” tanya Joffy memastikan.
Pemuda berambut pirang itu menaruh gitarnya kemudian berdiri mengambil mangkuk dan garpu. Tergiur juga akan harumnya mie yang dimasak oleh Malik dan Cakra tadi. Seketika meja bundar itu sudah dikelilingi oleh tujuh pria tampan. Maklum sudah tanggal tua dan stok mie instan mereka banyak.
Joffy mendudukkan tubuhnya kembali berbeda dengan Jarvis yang berdiri. Ia mematikan rokoknya di atas asbak. Energi sosial pemuda itu lenyap entah kemana. Jarvis hanya ingin tidur lebih awal dan memulai hari dengan baik keesokan harinya. Tanpa peduli akan sekitar, Jarvis berjalan gontai kembali ke kamarnya.
“Mau kemana? Makan dulu aja sini,” kata Hema menahan tangan Jarvis.
Jarvis menggelengkan kepalanya tanda tak mau. “Nggak, lo pada aja. Gue udah makan sama Maura tadi. Gue ngantuk mau tidur.” Bocah berkepala biru itu pun hilang dari pandangan mata usai naik ke lantai dua menuju kamarnya.
“Kenapa tuh bocah? Lemas banget kayaknya,” tanya Malik.
“Pasti ada hubungannya sama Maura,” balas santai Rendy.
“Jelas ada lah, Bang. Coba lo pikir tiga bulan main berdua terus, usut kasus, kemana-mana selalu bareng, skinship kayak orang pacaran. Mana mungkin begitu nggak ada rasa? Dan nggak mungkin juga Maura kalau kagak demen sama Bang Jarvis,” tebak Cakra.
“Siapa juga yang bakal nolak Bang Jarvis gitu,” sambung Jidan mengangguk tanda setuju.
“Lo ingat nggak Jof waktu kita nyeburin lo ke kolam perlakuan Jarvis ke Maura gimana?” tanya Rendy.
“Ingat banget lah! Kejadian itu nggak akan pernah gue lupain. Kurang ajar lo semua. Gue juga udah bilang sama dia kalau masih mau main-main berhenti aja. Kasihan si Maura nanti,” seru Joffy masih tidak terima jika mengingatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Neo Dreamies Kost - Nct Dream
FanficPercintaan 7 bujang dengan para gadis idaman mereka, enjoy guys. cerita nya light dan konfliknya ga seberat buku lain Was ; #69 Jeno 18/08/21 #24 Siyeon 19/08/21 #15 Siyeon 31/08/21 #16 Seoyeon 15/09/21 #159 Shuhua 22/11/21 #9 Parksiyeon 13/12/21 #...