Nathan Mafranda Diratama

340 32 1
                                    

Seorang pemuda melangkah keluar gerbang sekolah dan menatap anak laki laki yang kini digandeng oleh pria yang berstatus sebagai bapak anak tersebut. Pemuda itu adalah Nathan yang sedang melihat pemandangan itu dengan rasa iri dan sedih.

"Ini terakhir kali ya kamu makan es krim nanti kalau tau mama kamu bisa kena marah lho" ucap pria itu kepada sang anak.

"Iya pah" jawab anak tersebut dan dibalas dengan usapan kepala lembut.

Nathan yang melihat itu menunduk mengepal kedua tangannya menahan tangis. "Ayah Nathan rindu" lirihnya.

Nathan tidak langsung pulang melainkan pergi ke sebuah taman yang cukup sepi, menenangkan pikiran dan perasaan sedih yang masih dirasakan oleh seorang Nathan. Namun pikiran itu kini berputar pada masa lalu.

Flashback on

Nathan kecil berlari menghampiri sang ayah yang merentangkan kedua tangan itu lalu memeluk putra kecil itu.

"Ayah, kenapa lama jemput nya sih" ucap bocah kecil itu.

"Maaf ya jagoan ayah datang nya lama"

Nathan kecil mengangguk, "ayah juga jagoan Nathan"

Pria itu tersenyum, "kamu harus lebih kuat ya dari ayah biar bisa lindungi bunda"

"Pasti dong ayah Nathan kan kuat" jawab Nathan tersenyum.

Pria itu mengusap rambut sang anak lembut, "pintar ayo pulang bunda udah masak makanan enak di rumah"

Flashback of

Nathan mengeluarkan air matanya dan menundukkan kepala, mengingat hal itu membuat nya merasakan sakit dan kecewa. "Ayah maafin jagoanmu ya" lirihnya.

"Aku benar benar rindu ayah, ayah kemana sih sampai aku sakit waktu itu gak datang padahal aku rindu loh yah" ucap Nathan.

"Aku selalu berharap ayah dan bunda bersatu lagi padahal hal itu gak mungkin, Yah...  Aku gak pernah benci sama ayah atas hal yang dilakukan di masa lalu justru aku sayang banget sama ayah" ucap Nathan lagi.

Nathan terdiam kini tatapan nya menuju senja yang Indah itu, ingin sekali rasanya Nathan berteriak melepaskan semua apa yang dirasakan nya.

~~~~~~~~~~~~

Hanan menunggu Nathan dengan raut wajah khawatir karena hari sudah hampir malam bahkan hujan deras turun membuat dia khawatir. Hanan sudah menghubungi ponsel Nathan namun sang empu tidak mengangkat telepon nya.

Hal yang sedari Hanan khawatirkan kini pulang dengan penampilan yang cukup kacau. Hanan melihat itu langsung memeluk tubuh adik satu satunya itu. Hanan tidak bodoh untuk tau bahwa kembaran nya itu sedang dalam pikiran kalut.

"Hiks hiks hiks" isak Nathan dalam pelukan itu.

"Lepaskan semua nya, keluar kan jangan lo pendam Nathan!" ucap Hanan tegas.

Mendengar ucapan Hanan membuat Nathan semakin terisak dalam tangisnya. Nathan sungguh sangat bersyukur memiliki seorang kakak dan kembaran seperti Hanan yang selalu menjadi sandaran serta tempat segala hal untuk bercerita.

Hanan menepuk pelan punggung Nathan, "Lain kali jangan pulang kayak gini ya, lo buat gua khawatir sama kecewa karena merasa jadi saudara yang gagal"

"Maaf Han" jawab Nathan singkat.

~~~~~~~~~~

Nathan duduk di depan televisi dengan handuk yang masih melekat di bahu sebelah kanannya, sedangkan Hanan berjalan menuju kembaran nya sembari membawa teh hangat.

"Gak usah melamun nih minum" Hanan berucap.

"Ya letak aja nanti gua minum"

"Gara gara mikirin laki-laki brengsek yang udah buat bunda kerja keras lo jadi kayak gini" tutur Hanan.

"Gua lagi gak mau berdebat"

Hanan mendengus kesal, "lo kenapa sih selalu aja bela pria brengsek itu lo amnesia atau gimana?"

"Pria itu....  Gak pantas disebut sebagai ayah setelah tanggung jawabnya lepas begitu aja" tukas Hanan.

Hanan pergi meninggalkan Nathan yang menatap teh yang mulai mendingin itu, "Sebegitu benci nya lo sama Ayah" gumam Nathan.

Nathan juga kecewa seperti Hanan namun dia juga sedih karena dirinya lah yang paling dekat dengan sang ayah.

Nathan benar benar merindukan ayah nya itu walau tidak tau dimana keberadaan nya bahkan masih hidup atau sudah tidak ada di dunia ini pun Nathan tidak tau. Dimana pun sang ayah berada dia harap tetap sehat dan selalu semangat.

~~~~~~~~~~~~~

Karena perdebatan kecil kemarin membuat keduanya saling diam tanpa ada yang ingin membuka pembicaraan. Hening itulah gambaran keadaan sarapan pagi hari ini.

Hanan menatap wajah Nathan yang masih menikmati sarapan nya itu, lalu berdiri dari tempat duduk melangkah menuju pintu keluar rumah dan pergi begitu saja tanpa sepatah kata.

"Hufh masa gua yang minta maaf, malah mukanya tegang banget lagi tadi" ucap Nathan yang ternyata di dengar oleh Hanan.

Hanan belum pergi menuju sekolah melainkan ke halaman rumah menunggu sang adik kembar. Tapi ternyata dia malah mendengar  ucapan Nathan tentang dirinya.

Setelah mendengar itu Hanan menghela nafas sabar melihat sifat gengsi adik nya itu, apa sebegitu sulit kah sekedar meminta maaf saja dan mengaku salah. Sebentar bukannya dua dua yang salah tapi kenapa cuman Nathan yang merasa bersalah dasar!.

"GUA DENGAR LO NGOMONG APA!" teriak Hanan kesal.

Mendengar teriakan Hanan membuat Nathan tersentak pelan dan melangkah keluar menuju Hanan, lalu memukul belakang badan Hanan cukup kuat membuat sang empu meringis kesal.

Plak

"Breng-" umpat Hanan yang sudah lebih dulu mendapatkan tatapan tajam dari Nathan.

"Apa mau ngumpat Lo, gua jahit juga  tuh mulut biar sekalian gak usah ngomong" tukas Nathan.

Hanan memutar bola matanya malas, "hei anak orang yang harusnya kesal sama marah itu gua bukan Lo" kesal Hanan.

Nathan yang mendengar itu tersenyum kikuk, dan bersiap untuk lari. Namun pergerakan nya sudah lebih dulu terhenti ketika Hanan tiba tiba saja memiting kepala Nathan dengan tangan kiri sedangkan tangan satunya lagi untuk menjitak surai hitam Nathan.

"Rasain siapa suruh ngatain orang ganteng" ucap Hanan.

"Iya iya maaf maaf" jawab Nathan berusaha melepas tangan Hanan.

"Tiada maaf bagimu" ucap Hanan dengan nada bapak bapak.

Nathan menghempas kan kedua tangan maut Hanan itu berhasil dan berlari menuju sekolah sebelum terlambat nantinya.

Hanan yang melihat itu tersenyum melihat tingkah Nathan. Hanan  harap hubungan nya dengan Nathan tidak renggang ataupun asing begitu juga seterusnya.


Maaf ya aku up nya malam banget soalnya tadi pas pulang dari renang sekolah aku langsung tidur dan baru bangun jam segini, maaf banget yaa... 😅😊

Jangan lupa vote, comment, serta follow. Dan makasih buat kalian semua bye bye..😊👏👏



Medan Dan Kembar Diratama || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang