Dia lagi

213 24 1
                                    

        Haii🖐️aku double up nih.
  Sebagai permintaan maaf karena udah telat up. Dan makasih buat yang sudah baca cerita aku😊😊..

Kini kembar Diratama sedang bersiap siap dengan gerakan terburu buru.
karena aktivitas bermain kemarin membuat keduanya bangun kesiangan, sedangkan Jean remaja mungil itu sedari tadi sudah selesai.

"Kak Nathan bang Hanan cepetan" ucap Jean kesal.

"Nenek gak bangunin kakak sama Abang ya, kan jadi lama" gerutunya.

Nenek mengelus surai hitam milik Jean, "justru nenek dari tadi bangunin mereka tapi mereka nya aja yang susah dibangunin" jawabnya lembut

Beberapa kemudian keduanya selesai dan berpamitan pada ayah dan ibu Dira itu lalu pergi melangkah menuju mobil hitam milik Rey.

"Maaf om lama." ucap Hanan

"Iya gapapa Han"

Setelah percakapan antara Hanan dan Rey kondisi mobil itu kembali hening dikarenakan Hanan dan Nathan yang tertidur akibat tidur larut kemarin. Namun berbeda dengan Jean yang lebih memilih menikmati roti buatan sang nenek dengan wajah yang tak berhenti senyum.

"Kamu gak tidur hm?" tanya Rey lembut.

Jean menggeleng, "enggak Jean mau makan aja"

Rey tersenyum mendengar jawaban dari remaja mungil itu, "kemarin Hanan sama Nathan tidur larut atau gimana? Kelihatannya ngantuk banget" tanya Rey pada Jean.

"Jean gak tau soalnya kemarin kak Nathan suruh tidur duluan" jawab Jean dan dibalas anggukan.

~~~~~~~~~

Kembar Diratama dan Jean sudah sampai dari tadi sore, namun karena perjalanan yang cukup jauh membuat ketiga remaja itu masih tertidur di ruang santai lebih tepatnya hanya Kembar Diratama.

Jean mengamati setiap ruangan dengan rasa bosan, karena kembar Diratama masih berkelana di alam mimpinya. Dari tadi siang juga Jean belum makan begitu pun pada kedua putra kembar Dira itu.

Jean melangkah ke dapur berniat ingin memasak untuk dirinya sendiri, lalu membuka kulkas melihat apa bahan makanan masih ada. Setelah itu Jean mengetuk jari nya di meja berniat berpikir ingin memasak apa dengan sambal yang masih ada di kulkas.

Jean menjentikkan jari setelah menemukan makanan yang akan di buat nya. "Buat nasi goreng aja gak ribet kan" ragu Jean.

Jean mengambil bahan bahan yang bakal dia potong nantinya namun pergerakan nya terhenti ketika seorang pemuda memegang pergelangan tangan kanan Jean.

"Lo mau buat nih dapur hancur hangus" ucap Hanan datar.

Jean menggeleng, "E- enggak"

"Kalau lapar lu bisa bangunin gua atau Nathan bukan malah masak sendiri" ucap Hanan namun tidak dibalas oleh Jean.

"Ngerti gak?!" tanya Hanan kesal.

"I- iya" gugup Jean karena melihat wajah Hanan yang tampak kesal dan marah itu.

"Yaudah sana duduk di meja makan biar gua yang buat" tutur Hanan sedikit lembut.

Jean melangkah menuju meja makan namun langkahnya terhenti karena Hanan kembali membuka suara. "Lo mau makan apa?" tanya Hanan.

"Nasi goreng" jawab Jean dan di balas anggukan oleh Hanan.

Tidak memakan waktu lama Hanan membawa sebuah piring berisi makanan yang diminta oleh Jean serta susu sebagai minuman nya. Hanan menduduki bangku meja makan yang berada tepat di depan remaja mungil itu sembari bermain ponsel.

Sedangkan Jean dia hanya menatap makanan dan minuman itu sesekali melihat Hanan yang hanya diam tanpa mau membuka suara atau jahil seperti biasa. Hanan yang menyadari hal itu lantas menatap balik remaja mungil itu.

"Kenapa?" tanya Hanan.

"Abang gak makan" tanya Jean balik.

Hanan menggeleng,"enggak Lo nya aja gua udah kenyang" jawabnya dengan wajah yang biasa saja.

Jean tidak membalas ucapan Hanan membuat sang empu menghela nafas sabar. "Kenapa? makanan nya gak seenak buatan Nathan ya" tanya Hanan.

"Enggak enggak" tukas Jean menggeleng dengan cepat.

Melihat jawaban Jean yang terdengar panik itu lantas mengelus kedua pipi Jean. "Lo kenapa hm?"

"Justru Abang yang kenapa" batin Jean.

Jean cukup tau bahwa Hanan sedang dalam menahan emosi agar tidak mengimbaskan ke dirinya walau sebenarnya Jean penasaran kenapa namun pertanyaannya di pikiran nya hanya mampu terucap dalam hati.

"Jean gapapa, yaudah Jean mau makan di ruang tengah aja" ucap Jean pergi namun Hanan memberhentikan langkahnya.

"Udah sini aja kalau lo makan diruang tengah entar berserakan lagi ujung ujungnya gua yang kena marah Nathan" sarkas Hanan dengan cepat.

Jean memutarkan bola matanya malas, apa Hanan pikir dia bocah 1 tahun yang masih makan berserakan. Tapi Jean tetap menuruti perkataan Hanan dan duduk di tempat tadi.

Hanan yang melihat itu mengelus rambut hitam milik Jean tersenyum, "enak gak" ujar Hanan.

"Eum sedikit"

"Sedikit apa?" tanya Hanan penasaran.

"Sedikit asin" jawab Jean tersenyum kikuk.

Hanan mengangguk dengan cepat, "kalau git-" ucap Hanan yang sudah di sela oleh Jean lebih dulu.

"T- tapi tetap enak kok bang" ujar Jean takut takut.

Hanan mengelus pipi Jean lembut, "kamu kenapa sih aneh dari tadi"

"Bukannya Jean selalu aneh ya" ucapnya polos.

~~~~~~~~~~

Hari semakin larut begitu pun langit malam yang kini menutupi bintang dan bulan itu, Nathan yang menyadari itu lantas menarik tangan Jean untuk segera tidur.

"Ayo tidur Jean" ajak Nathan menarik pergelangan tangan Jean lembut.

"Tidurnya nanti aja Jean masih mau lihat bang Hanan main game" ujar Jean yang mendapatkan gelengan oleh Nathan.

Nathan memberi sebuah kode dari tatapan matanya pada Hanan untuk segera mematikan ponsel miliknya. Jean yang melihat itu lantas mencebik kesal dan pergi lebih dulu menuju kamar.

Nathan tersenyum gemas melihat tingkah Jean lalu menyusul langkah Jean sebelum itu Nathan juga mengingatkan Hanan untuk tidak tidur larut malam.

"Han jangan terlalu larut Lo tidur gak baik buat kesehatan" ucap Nathan dan di balas anggukan.

Nathan melangkah menyusul Jean, sedangkan Hanan dia hanya melihat itu lalu kembali menatap ponsel.

💌08*********
Apa yang saya inginkan harus saya dapatkan!
        00.01

Hanan yang melihat pesan dari sang ayah mengusap wajah nya kasar lalu meletakkan ponsel itu ke sembarang arah.

"Brengsek" umpatnya pelan agar Nathan dan Jean tidak mendengar nya.

Gimana nih sama part ini, komen dong atau sekedar vote aja saya juga udah senang dan makasih buat para pembaca yang udah dukung aku melalui vote comment serta ikuti akun aku. Buat yang belum aku juga terimakasih dan selalu setia menunggu dukungan para readers.

Terimakasih....



Medan Dan Kembar Diratama || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang