Liburan

198 18 0
                                    

Hari sangat indah begitu juga cuacanya, sudah tiga hari kembar Diratama menikmati liburannya begitu juga dengan Jean adik sepupu mereka yang menginap di rumah itu.

Jean sudah bangun lebih dulu dan sekarang dia sedang bermain seorang diri. Berlari sambil memegang mainan berbentuk pesawat itu lalu tangan nya menggerakkan mainan itu seolah olah sedang terbang.

Dira terkekeh pelan melihat keponakan nya itu, "bangun bangun udah main aja sana bangunin abangnya bilang jangan tidur aja" ujar Dira.

"Jean udah bangunin eh malah kena tabok tangan bang Hanan" jawabnya kesal.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu rumah terdengar dengan segera Jean berlari kecil lalu berteriak.

"Biar Jean aja yang bukaaa!" teriak Jean.

"Jangan lari lari Jean nanti jatuh Lo" tutur Dira lembut.

Jean memutar knop pintu itu melihat lelaki tinggi tersenyum lalu mengendong dirinya menuju Dira. Pria itu menoel hidung Jean lalu mencubit pipi Jean.

"Kamu siapa hm bocah kecil" tanya Rey.

pria itu adalah Rey yang datang dan langsung mengendong bocah imut itu,
"Jean keponakan tersayang bunda Dira kalau om siapa" jawab Jean antusias.

"Om Rey temannya tante Dira" jawabnya lembut.

"Loh Rey ada apa datang kesini anak anak belum pada bangun cuman bocil itu doang yang udah bangun" ejek Dira mengelus pipi gembul Jean.

"Aku niatnya mau ngajak liburan ke pantai kamu libur kan hari ini"

"Iya aku libur kalau gitu aku siapin perlengkapan nya nanti aku bangunin anak anak buat siap siap juga"

"Yaudah sambil kamu siap siap aku mau main bareng sama nih bocah"

"Iya jagain jangan sampai nangis loh"

Rey mengangguk, "ayo kita ke ruang depan"

Rey dan Jean berada di ruang keluarga dengan Jean yang sudah diturunin dari gendongan itu.

"Ke pantai Jean ikut ya" celetuk nya tiba tiba.

"Pasti dong itu"

"Yeaaaay ke pantai"

"Gemes banget sih kamu anak siapa sih"

"Anak bunda Dira" asalnya.

Rey tertawa, "bilangin ah sama mamahnya. Jean lebih milih bunda" godanya.

"Bilang aja memang Jean anak bunda Dira kok terus bang Hanan sama kak Nathan anaknya mamah"

"Iya iya kamu anaknya bunda dah"

~~~~~~~~~~~~

Di perjalanan menuju pantai Rey mengemudi mobil dengan sesekali melihat ke arah belakang untuk mengetahui apa yang dilakukan oleh ketika remaja berbeda usia itu, sedangkan Hanan remaja itu malah melanjutkan tidurnya di mobil berbeda dengan Nathan yang sedang membaca serta headset yang melekat di telinga.

Sedangkan Jean dia menyenderkan kepalanya ke Nathan melihat apa yang dibaca oleh seorang Nathan.

"Kakak baca apa?" tanyanya.

"Kenapa kamu mau baca juga hm" tuturnya lembut.

Rey yang melihat itu tersenyum ternyata sifat Dira yang lemah lembut menurun pada Nathan. 

"Jean mau main ponsel kak" mintanya.

"Gak baik main ponsel di mobil nanti  kepalanya bisa pusing mending tidur aja sini" ucap Nathan menepuk pahanya.

"Jean tetap mau main hp" tukasnya.

Nathan menghela nafas sabar menghadapi sifat keras kepala sang adik, "yaudah kakak kasih main hp tapi kalau nanti kamu sakit kepala terus gak bisa menikmati pantai bareng jangan salahkan kakak ya" ucapnya agar mengerti.

Jean menggeleng, "yaudah main hp nya besok besok aja" jawabnya.

"Anak pintar yaudah sini tidur"

Jean menurut lalu menidurkan kepalanya di paha Nathan. Jean memejamkan kedua matanya menikmati usapan lembut dari seorang Nathan.

Rey lagi lagi dibuat kaget dengan sifat kedua putra Dira itu yang berbeda. Nathan yang lemah lembut dan juga selalu memberi pengertian dengan caranya sendiri. Sedangkan Hanan pemuda yang selalu mengedepankan sopan santun terutama dalam memanggil orang yang lebih tua jadi bukan hal aneh lagi jika Hanan selalu menegur atau memarahi Jean yang kebiasaan memanggil yang lebih tua tidak sopan, tegas dan tidak bisa dibantah jika sudah marah namun dia juga suka bercanda bareng bersama sang adik.

"Didikan mu sungguh luar biasa" batin Rey.

"Dir aku yakin suatu saat anak anakmu akan mengatakan bahwa kau sudah berhasil menjadi ibu terbaik bagi mereka" batinnya lagi.

~~~~~~~~~

Berjam jam akhirnya perjalanan menuju pantai sampai juga. Ketiga pemuda itu menuju tepian pantai bermain pasir atau menulis nama orang di pasir tersebut.

"Abang ayo main ke tengah pantainya" ajak Jean.

"Ayo" jawab Hanan mengendong tubuh lebih mudanya itu.

"Bentar kalian gak mau foto di tepi pantai untuk kenang kenangan"

Keduanya mengangguk lalu berpose setelah itu mereka berdua pergi dengan Nathan yang menatap foto itu tersenyum.

"Apa kamu sangat menyukai hal yang berbau kamera" tanya Rey pada Nathan.

Nathan menggeleng, "tidak" jawabnya bohong lalu pergi meninggalkan Rey.

"Ternyata benar benar susah buat Nathan agar dekat denganku" ucap Rey pelan sehingga Nathan tidak dapat mendengar nya.

"Oh iya saya kesini bukan berarti menerima om tapi ini karena bunda" ketusnya.

Rey tersenyum, "saya tau kamu belum bisa nerima saya secepat itu"

"Sampai kapan pun saya tidak akan pernah terima om" tukasnya pergi.

Rey menatap Nathan yang menuju Dira itu, "aku yakin pasti bisa memang agak susah tapi semangat Rey" ucapnya menyemangati.

"Ayo makaan!" teriak Dira.

Rey dan kembar Diratama serta remaja mungil itu sangat menikmati makanan buatan Dira itu setelahnya melanjutkan bermain lagi. Hari semakin sore langitnya juga sudah mulai menunjukkan indahnya senja, Nathan memfoto langit senja itu dan sesekali tersenyum melihat hasil potretannya.

"Waah! cantik" pekik Jean

"Cantik kan, Jean suka senja juga kayak Kak Nathan" ujar Nathan

Jean menggeleng, "enggak Jean sukanya dunia galaxy"

"Emang galaxy itu apaan?" tanya Nathan pura pura tidak tau.

Jean mengedikkan bahu tanda tidak tau, "Jean gak tau" jawabnya.

Nathan mengusak surai hitam itu gemas, "yaudah ayo pulang" ajak Nathan menarik tangan Jean.

Sedangkan Hanan dirinya masih menatap langit senja itu lalu melangkah berjalan menuju keempat orang itu, sambil sesekali memikirkan hal hal yang tidak mungkin terjadi hanya karena keinginan yang berbeda.Tapi gimana hal yang sedari tadi dia pikir kan bakal terjadi.

Entahlah hanya takdir yang tau, yang kita  perlu hanya menjalankan hari ini tanpa harus memikirkan hari kedepannya. Cukup jalani hari ini dengan baik dan penuh semangat serta positif tanpa harus memikirkan hari hari selanjutnya.

Terima kasih.....

Medan Dan Kembar Diratama || Nct DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang