Hanan menatap jalanan yang sepi itu mengingat hal kemarin ketika baru pulang dari bermain bersama dengan Revan.
Flashback on
Hanan berjalan menunduk dan sesekali menendang batu kerikil yang ada di jalan itu. Namun karena berjalan dengan tatapan menunduk membuat dia menabrak seorang pria tinggi berjas hitam itu.
"Maaf pak" ucap Hanan mendongakkan kepala.
"Iya tidak apa apa" jawab pria itu membersihkan jasnya lalu menatap pemuda tersebut.
"KAMU!!" ucap pria itu kaget
Pria itu menangkup muka pemuda di depan nya, "ini ayah nak ternyata kamu udah sebesar ini"
Hanan menepis kasar tangan pria itu lalu mundur menjaga jarak sedikit, "Maaf saya tidak kenal dengan anda ayah saya sudah lama meninggal" tukas Hanan lalu berlari.
Flashback of
Mengingat hal itu membuat benci nya kepada pria itu semakin besar. Setelah meninggalkan dia dan sang adik tanpa membiayai nya membuat sang bunda harus bekerja keras namun dengan santai pria tersebut menunjukkan wajah nya di depan seorang Hanan.
Hanan mengusap wajahnya kasar, "sialan kenapa gua harus ketemu dia sih brengsek" umpat nya
"Hanan" panggil seseorang menepuk pundak Hanan dia adalah Nathan yang baru keluar dari kelas menuju halte bus tempat sang saudara menunggu.
"Oh udah siap lo piket kelas nya"
Nathan mengangguk, "lo kenapa?"
"Gua gapapa udah ayo pulang" jawab Hanan merangkul sang adik.
"Kalau ada masalah cerita"
"Gua beneran gapapa" ucap Hanan meyakinkan sang adik kembar.
~~~~~~~~~~~~~
Selama berjalan menuju rumah keduanya tampak tidak berbicara sampai Nathan jengah melihat keadaan yang hening dan dingin seperti ini.
"Lo kenapa sih" tanya Nathan namun tidak di jawab oleh sang empu
"HANAN!!!" teriak nya
"A- apa" kaget Hanan
"Lo dari tadi diam kenapa?"
"Gua gapapa mending lo pulang duluan ke rumah soalnya gua mau ke rumah Revan" ucapnya.
"ya udah jangan pulang terlalu sore kayak kemarin ngerti gak lo"
Hanan mengacak rambut sang adik, "iya yaudah sana pulang duluan"
Nathan melangkah menuju rumah sedang kan Hanan menatap ponselnya kesal dan marah ternyata benar dugaan nya kalau nomor itu adalah nomor ponsel sang ayah.
💌08*********
Ayah ingin bertemu di cafe dekat sekolah mu ayah tunggu
17.12
Hanan melangkah kembali menuju cafe dekat sekolah nya itu. Dan memasuki cafe itu lalu duduk di depan pria itu. Mengalihkan pandangannya ke arah lain agar tidak melihat orang yang merupakan ayah kandungnya itu.Sebenarnya Hanan sangat malas dan enggan untuk bertemu ayahnya itu. Tapi karena dia juga ada hal yang ingin di ucapkan pada sang ayah mau tidak mau dia datang bertemu pada pria yang berstatus ayahnya itu.
"Kamu sudah sebesar ini ternyata wanita itu bisa merawat mu dengan baik" ucapnya tersenyum.
"Bisa langsung ke intinya saja kenapa anda mengajak saya bertemu"
"Tentu saja ingin bertemu dengan putraku" ucap nya.
"Maaf saya tidak merasa pernah memiliki seorang ayah seperti anda"
KAMU SEDANG MEMBACA
Medan Dan Kembar Diratama || Nct Dream
De TodoMedan Dan Kembar Diratama tentang kehidupan Kembar Diratama di sebuah kota Medan tempat kelahiran wanita yang melahirkan serta menjaga mereka seorang diri tanpa adanya peran sang ayah, bagaimana kisah dan kehidupan mereka? No bxb!! °jernih hasil dar...