Langkah kaki riang terdengar menuruni anak tangga di ikuti oleh seorang remaja bersurai hitam dengan keadaan baru bangun tidur.
"Ohayou tou-chan, kaa-chan "
" Ohayou Nee-chan , Nii-chan "
Sapa keduanya bersamaan ketika sampai diruang makan yang mana disana ada Minato yang tengah membaca koran dan Kushina yang sedang memasak.
"Ohayou mou kalian berdua " balas Minato , tersenyum kepada kedua nya .
"Ne kalian berdua tidak sibuk kan hari ini? " tanya Kushina setelah meletakkan masakannya menatap Minato dan Obito bergantian, kecuali Naruto yang memandang begitu penasaran apa yang ingin disampaikan Kushina.
"hari ini aku sedikit sibuk dengan sandaime, dan ada beberapa berkas yang harus kukerjakan, tapi Obito kurasa tidak ada misi untuk nya hari ini " ujar Minato setelah meletakkan koran nya, ia mengambil bagian milik nya sambil menatap Obito yang hanya mengangguk sebagai balasannya karena fokus dengan makanan nya pun Naruto juga begitu, masakan ibunya terlalu enak sehingga ia tak memperdulikan apa yang tengah dibicarakan oleh para orang dewasa itu.
"Baiklah kalau begitu setelah ini temani aku ketempat Mikoto-chan, ne Obito"
"Baiklah jika itu mau mu Nee-chan" ujar Obito melanjutkan makanan nya, sesekali melihat Naruto yang begitu hikmat menikmati makanan nya dengan pipi tembem bersemu merah khas anak kecil, tapi diantara hal itu Obito seperti nya merasakan sesuatu yang ia lupakan setelah Kushina bilang ingin bertemu sahabat nya entah apa itu , ia tak peduli setidaknya dirinya bisa mengambil kesempatan bermain dengan Naruto.
.
.
.
.
"Jadi dia yang kau bilang itu Kushina-chan, benar benar mirip dengan mu "
Kushina tertawa kecil mendengar pendapat sahabat nya setelah melihat putranya, Naruto yang kini tengah bersama Obito dan putra sulung sahabat nya Itachi.
Keduanya terlihat berbicara dan tertawa menikmati waktu yang jarang bisa mereka lakukan, sambil ditemani pekikan senang dari bocah pirang jabrik itu melihat kehebatan dari Itachi yang sebenarnya sudah diketahui oleh Naruto, namun ia memilih untuk menikmati masa yang tak pernah ia rasakan waktu ia kecil dulunya."Nii-chan! "
Sebuah pekikan kecil membuat ketiganya menoleh takala seorang bocah berlari dan menubruk Itachi dengan pelukan posesif nya disusul dengan langkah seorang pria bertampang datar kearah mereka.
Bocah dengan surai hitam Raven dan bentuk rambut seperti pantat ayam itu memandang sinis pada Naruto yang memandang terkejut dirinya.
"Hey Obito-nii siapa bocah kepala durian itu? "
Sebuah perempatan imajiner muncul saat Naruto mendengar panggilan kepala durian dari Sasuke kepada nya,
"siapa yang kau bilang kepala durian dasar pantat ayam huh..! "Ujar Naruto dengan ketus, menatap sengit Sasuke , baik didunia nya maupun dunia lain Sasuke tetap saja menyebalkan baginya, seperti tak ada yang berubah yang benar saja pikir nya kesal." pantat ayam, hey lihatlah dirimu dengan rambut yang seperti durian dan warna kuning menyilaukan mata huh! "
"Apa!, dasar teme pantat ayam kau !!! "
Teriak tak terimanya diacuhkan saja oleh bocah itu yang semakin kesal jika bukan karena permintaan Minato untuk menyembunyikan kekuatan mungkin ia akan menembakkan rasengan nya pada bocah songong seperti Sasuke ini.Obito segera memisahkan antara dua bocah itu, entah apa yang terjadi jika semakin dibiarkan, begitu pula dengan Itachi, ia bahkan menggeleng heran dengan kedua nya yang baru saja bertemu namun sudah bertengkar itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
NARUTO:DIMENSIONS TRAVELLER (HIATUS)
Avventurakarena pecahnya dimensi ruang dan waktu membuat Naruto yang saat itu telah mengalahkan Kaguya terseret masuk kedalam dimensi ruang dan waktu , dan berakhir ia terjebak didalam sebuah dimensi dan bertemu dengan orang orang yang begitu ia ingin kan. ...