4.1

946 73 10
                                    


Hosh...

Hahh....

Helaan napas lelah terdengar dari dua sosok remaja yang terlihat dari penampilan mereka begitu kacau ditambah dengan luka yang ada disana sini semakin memperparahnya.

"Bagaimana kita harus melaporkan kejadian ini kepada Hokage-sama ? " salah satu remaja yang memakai topeng kucing menatap pada rekannya yang memakai topeng Gagak itu mengangguk sebagai balasannya.

"Informasi ini sangat penting dan Hokage harus mengetahuinya" ujar remaja bertopeng Gagak membenarkan ucapan dari rekan nya, tampa basa basi mereka segera ber sunshin langsung ke gedung Hokage .

Sementara itu..

Tampak beberapa bocah sedang mengumpul ditaman bermain , sebagian dari mereka terlihat bermain dan ada sebagian juga hanya duduk dan berbicara.

"Oy kalian berempat kesini berhenti berbicara hal yang rumit untuk seumuran anak anak" celetuk seorang bocah dengan dua tato segitiga di pipinya menatap kesal pada keempat temannya itu.

"Kami tidak berbicara hal yang rumit " seru bocah dengan surai hitam dengan merah diujung nya menatap jengah pada kiba yang menunjukkan wajah bodoh nya.

"Hanya saja otak mu saja yang terlalu bodoh untuk memahami nya kiba " sahut Naruto membetulkan ucapan sangat kakak pada kiba. Sebuah perempatan imajiner terlukis di dahinya mendengar ucapan pedas Naruto, apa iya dia sebodoh itu sampai tidak mengerti apa yang tengah dibahas oleh keempatnya.

"Apa maksud mu Baka Naruto HA! "

"Naruto benar kau memang payah dasar maniak anjing " celutuk Sasuke alhasil membuat kiba pundung dipojokan dengan awan hitam tampak bergemuruh diatas nya.

"Sungguh bahkan Sasuke juga " gumam nya tak percaya jadi seberapa bodohnya dirinya itu huhuhu.

Angin tiba tiba saja berhembus membuat Naruto menoleh menatap kearah langit sore yang tampak menunjukkan sinar orange nya namun dibalik keindahan nya ia merasakan firasat buruk entah pada siapa.

Puk!

Sebuah tepukan lembut menyadarkan nya, sepasang manik safir itu menatap pada pelaku penepukannya yang tengah menatap penasaran pada dirinya.

"Ada apa? " tanya Sasuke namun dibalas gelengan oleh nya dan helaan napas dari Sasuke kalau Naruto sedang tak ingin berbagi perasaan nya.

"Hari sebentar lagi malam ayo pulang, kaa-san pasti sedang menunggu kalian " ucapnya berjalan terlebih dahulu mengingat ibunya yang mungkin tengah menunggu kepulangan nya dan juga Naruto dan Menma.

"Oh ya aku hampir lupa jika kita akan menginap dirumah Sasuke malam ini " seru menma dengan pose menggaruk tengkuk yang Naruto yang tak gatal itu, ia hanya mendengus geli padahal pikir nya Menma sendiri yang mengusulkan hari ini menginap dirumah Sasuke dan sekarang bagaimana ia melupakan nya hah.... Sudah lah.

Mereka menikmati jalan jalan sesekali bercanda dengan Menma sebagai korban dari kejahilan Naruto hari ini hingga tak terasa sampai lah pada per komplekan Uchiha yang terasa asri dengan ditanami pohon disana sini.

Didepan nya sebuah rumah sedikit besar dari yang lain dan bergaya tradisional itu.

Stret...!

"Tadaima! " ujar ketiganya ketika masuk kedalam rumah milik kepala Uchiha itu .

"Okaeri "sahut seorang wanita dengan sebuah senyuman cantik nya ditambah sebuah apron bewarna biru membuat mereka bisa menebak apa yang tengah dilakukan oleh wanita cantik seusia Kushina itu.

" cuci kaki dan tangan kalian setelah ini kita akan makan malam bersama "titah nya sebelum kembali lagi kedapur

" ha'i " jawab ketiga.

NARUTO:DIMENSIONS TRAVELLER    (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang