9.Hidup atau Mati?

12 6 0
                                    

Ella arfaga,salah satu anggota candy yang bersekolah di SMA Nusantara,kini ia tengah berlari di koridor rumah sakit sembari menggendong tubuh ketua nya yang tak sadar kan diri.aldea serta anggota lainnya pun ikut berlari mengikuti langkah ella.

Kini tubuh Ayra sudah di letakkan diatas ranjang Sorong rumah sakit dan di bawa ke dalam ruang UGD.

Di dalam sana seorang dokter lelaki sedang sibuk dengan alat alat medis nya untuk menyelamatkan Ayra yang berada di fase kritis.

Berbeda dengan Dinda yang sudah tersadar dan hanya mendapat beberapa luka ringan saja.

Semua anggota candy sedang khawatir dengan kondisi Ayra.mereka tengah menunggu kabar Ayra di depan ruang UGD.anggota candy yang berkisar 270 orang itu sebagian besar nya menunggu kabar di luar rumah sakit,karna jumlah mereka yang tidak bisa dikatakan sedikit itu hanya akan membuat rumah sakit pengap jika mereka berkumpul di satu titik sempit.

22 Agustus.

Ayra sedang berusaha melawan masa kritis di dalam ruangan bernuansa putih tersebut.denyut nadi Ayra melemah,ia seolah sedang melawan maut yang datang hendak menjemput nya.untuk bahagia bersama mamanya mungkin.

Tirai pada pintu kaca ruang UGD yang sedikit tersingkap berhasil membuat Aldea dan yang lainnya dapat melihat dokter yang tengah menangani Ayra di dalam sana.wajah Ayra cukup pucat,bahkan dokter yan menangani nya juga terlihat berkeringat.

"Ra...Lo harus kuat.."lirih Aldea yang berhasil meneteskan air mata nya.

"Dia pasti kuat de.."gumam Dina.

"Ayra itu kuat..dia pasti sehat"monolog Bella.

"Ra...plis sadar..."gumam khanessa.

"Lo pasti bisa Ra..kalo Lo nggak bisa ..Lo harus bisa"ucap nalya yang tersenyum penuh harapan lalu ia duduk disalah satu bangku tunggu rumah sakit.

Suara nyaring yang menyakitkan telinga terdengar sangat mengusik perhatian semua yang berada di dalam ruang UGD tersebut.dojter itu menatap ke arah monitor nya yang menampilkan jelas sebuah garis zig zag yang mulai berjalan lurus.

"Siapkan alat pemompa jantung sus!"ucap dokter itu.

Tanpa perlu pengulangan kata,suster itu telah memberikan alat pemompa jantung itu pada sang dokter..mereka anggota inti candy menatap dengan jelas hal itu yang membuat mereka merasa semakin panik tidak tertolong.namun,sebelum alat pemompa jantung itu mengenai kulit Ayra,tirai itu malah di tutup rapat oleh seorang suster yang menyadari bahwa tirai itu tersingkap.

"Ayraa ...."teriak Aldea histeris melihatnya.

"Ayra bangun......!!!!"teriak Aldea yang mendorong dengan sangat keras pintu UGD itu.

"De tahan dulu De...kalo Lo kayak gini yang ada Lo ngerusak konsentrasi mereka yang ada di dalam "tegas Dina yang menarik Aldea menjauh dari pintu ugd itu.

Nalya dan Bella yang duduk di bangku rumah sakit sudah tidak dapat lagi menahan tangis mereka,mereka menangis sembari menunduk,mengingat jelas kondisi Ayra saat mereka temukan di gudang tadi.

Berbeda dengan khanessa yang sesekali membenturkan kepalanya ke dinding dengan tangis nya yang hampir pecah,walau tidak kuat itu tetap saja dapat di dengar suaranya oleh yang lain.

"Bodoh!!!!"pekik khanessa yang di susul oleh suara Isak tangis nya..

"Bodoh!!!...kenapa gue ego dan ninggalin Ayra?!!!!"teriak khanessa dalam tangis nya.

Bella bangkit dari duduk nya,ia mendekati khanessa dan memeluknya erat.mereka berada di posisi yang sama,hancur.swkuat mungkin Bella menenangkan khanessa yang memang cara berfikirnya lebih pendek di banding mereka di anggota inti candy . khanessa memang masih bersifat terlalu kekanak-kanakan walau cara bertarung nya sangat handal.

Abroorcandy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang