Arya Algreea,seorang pemimpin dari sebuah perkumpulan besar.untuk saat ini tujuan hidup nya adalah mempertahankan keluarga nya yang sudah berada di ujung kehancuran karna mamanya berselingkuh dengan seorang lelaki yang ia ketahui bernama Hendra.nam...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kini semua murid sudah berkumpul di area parkiran sekolah.Terlihat anggota osis yang sedang sibuk membagikan kalung penanda siswa SMA garuda,dan khusus untuk siswa siswi kelas X yang ikut di berikan tanda merah pada tasnya dan juga ia di beri gelang penanda,serta warna tali kalung tanda pengenal yang berbeda.
"Diberitahukan kepada seluruh siswa agar berkumpul dengan anggota tim nya masing masing"semua yang mendengar arahan dari pak kepsek langsung mengindahkannya.
"Baiklah,dengarkan bapak baik baik,satu bus akan diisi oleh 7 tim,kalian bisa lihat bus kita,di depannya terdapat angka 1,2,dan seterusnya.dengan arti bus pertama untuk tim 1 sampai 7,bus kedua untuk tim 8 sampai 14,dan begitu seterusnya .bapak harap kalian semua sudah memahami arahan yang bapak berikan tadi di jam istirahat.jadi sekali lagi bapak peringatkan jangan pernah memisah dari tim,apapun alasannya,jika memang ada hal yang mendesak maka izin kepada ketua tim masing-masing,dan bapak amanatkan kepada ketua tim agar memantau anggota timnya,jangan sampai ada yang terluka,apalagi terjadi hal hal buruk lain yang tidak diinginkan"tegas pak kepsek.
"Paham semua?!"
"Paham pak....."
"Baiklah,silahkan masuk kedalam busnya masing masing tanpa saling berebut bangku "ucap pak kepsek dan langsung diindahkan oleh para siswa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kok di tekuk mulu ra muka nya?"tanya Aldea.
"Kenapa gue setim sama dia sih de?"ucap Ayra yang tertuju pada Arya.
"Bukan Lo doang"sahut Arya lalu memasang earphone di telinganya.
"Panjang telinga Lo"kesal Ayra yang membuka sebuah novel untuk dibaca.
"De,"panggil khanessa dari bangku belakang lalu Aldea menoleh.
"Perasaan gue nggak enak"bisiknya.
"Bawa happy aja ness,anggap Lo bukan ke Lawu"ucap Aldea yang tersenyum hangat.
"Ya deh"ucap khanessa.
"Kak,ini"ucap Aldea yang memberikan sebuah berkas pada Satya.
"Oh iya, thanks"ucap Satya.
"Woy Aldea!!...gausah caper Lo sama Satya"ucap ratu dari jajaran bangku belakang yang membuat hampir semua siswa menoleh kearahnya.
"Sorry gue nggak murah kayak Lo"jawab Aldea dengan suara yang lantang tanpa menoleh kearah lawan bicaranya.
"Jaga omongan Lo ya?!"ucap ratu yang emosinya terpancing.
"Kenyataan kan"remeh Aldea.
Mendengar itu sontak ratu bangkit dari duduknya lalu berjalan menghampiri Aldea,dan langsung menjambak rambut Aldea begitu saja,sehingga Aldea mendorong ratu hingga terjatuh.semua hanya diam melihat itu.
Ratu segera bangkit dari jatuhnya dan ingin membalas perbuatan Aldea namun pergerakannya terhenti saat mendengar ucapan Ayra.
"Duduk!...wahai Kaka ratu yang terhormat"ucap Ayra dengan tekanan yang ada pada setiap kalimatnya sembari ia menatap nyalang kearah ratu.
"Silahkan"pinta Ayra
Ratu yang kesal sekesal kesalnya memilih kembali duduk di bangkunya.
"Capek banget liat tuh anak"gumam Ayra.
"Ehem.."tegur Arya yang berdehem.
Ayra pun hanya memutar bola matanya malas.
"Ra,btw Lo belum ada cerita ke gue"ucap Aldea gantung.
"Soal apa?"tanya Ayra.
"Bokap Lo marah soal tawuran"jawab Aldea.
"Udah pasti lah de,udah di gampar gue,hancur jugak hubungan gue sama kakak kakak gue"jelas Ayra.
"Ra... terkadang gue heran liat dunia ini"gumam Aldea.
"Kenapa?"tanya Ayra.
"Gue udah nggak punya orang tua lagi,dan itu rasanya sakit banget,apalagi kalo liat orang lain bareng keluarga nya...nggak ada lagi yang merhatiin gue...dan disisi lain Lo ngerasain yang lebih sakit dari gue,nyokab Lo nggak ada,dan gue tau itu sakit,apalagi di tambah bokap Lo yang memang masih ada,tapi malah ngasih luka terbesar di hidup Lo...."jelas Ayra.
"Kita orang yang berbeda dengan porsi yang berbeda"jawab Ayra enteng.
"Mungkin emang gitu cara bokap gue sayang ke gue,agak berbeda dari yang lain"ucap Ayra lagi.
"Ra...apa yang bokap Lo lakuin itu udah diluar batas wajar"jelas Aldea.
"Ya gue bisa apa?,emang ini yang terbaik mungkin"ucap Ayra.
"Yang terbaik gimana sih ra?,marah itu memang masih bentuk sayang,gue akui....tapi kalo main fisik,......gue tolak mentah mentah kata sayang itu...apalagi Lo cewek ra, harusnya bisa dong ngomong baik baik aja"jelas Aldea.
"Itu yang gue permasalahin,bokap bisa kok lembut ke kakak kakak gue,tapi ya emang ke gue nya aja enggak....lembut sih,baik......tapi dulu"ucap Ayra yang tersenyum kecut.
"Ya, harusnya bokap Lo tobat dari perbuatannya lah,jelas jelas nyokab Lo meninggal karena itu kan?....kecuali emang bokap Lo masih kemakan sama omongan selingkuhan nya"ucap Aldea.
"Gue masih nyari orang nya de..."ucap Ayra.
"Gimana kalo Minta bantuan Bella aja ra?"usul Aldea.
"Gausah lah"tolak Ayra.
"Ya biar cepat kelar masalah nya ra..."ucap Aldea.
Ayra malah terkekeh.
"Itu dia de,gue lagi nggak mau cepat cepat nemuin orang itu,gue mau main santai aja...kalo kita ngandalin Bella buat cari orang itu,yang ada dalam hitungan jam doang udah ketemu tuh orang...kan nggak dapet petualangan detektif nya"ucap Ayra yang malah bercanda.
"Bercanda Mulu nih,lagi di bawa serius jugak"kesal Aldea.
"Nggak usah di bawa serius,ntar stres.."ucap Ayra yang memejamkan matanya.
"Berat juga hidup Lo"batin Arya yang mendengar perbincangan antara Ayra dan Aldea walau dengan mata yang tertutup.
************ Nih,cuman 828 kata.sikit aja ya,udah mau pulang ke pondok soalnya.
See you next time semua.author mau mondok dulu,di tunggu ya update nya abroorcandy.
Jangan kemana mana,jangan lupa kasih vote dan komentar ya...kalo ada typo, tolong sebarin juga ke mereka yang belum tau.
