6.BUNUH DIRI

17 7 0
                                    

Pagi yang cerah dan terasa hangat kerena matahari yang sudah timbul cahayanya memasuki sebuah jendela kamar seorang gadis.

Gadis itu pun terbangun dari tidurnya yang lebih tepat disebut bangun dari pingsannya.gadis itu adalah putri dari Hendra Biranda Zalvanka dan Fika Andea Ralia.

Perlahan ia membuka matanya,semalam ia pingsan karna kepalanya pusing akibat banyak menangis dan terbentur ke ujung ranjang nya..Ayra mendudukkan dirinya di atas tempat tidur,matanya sembab dan penampilan nya sangat kacau dan berantakan.ia melihat jam sudah pukul 07.30.ia tersenyum tipis namun lebih berkesan kecut bagi para penglihatnya.hari ini ia benar benar tidak akan sekolah dan akan begitu dua hari ke depan.hendra papanya memang tidak pernah bermain main dengan ucapannya..mata Ayra menangkap sebuah hidangan makanan yang ada di meja dekat meja belajarnya.ia beranjak mendekati hidangan itu,lalu ia mendapati sebuah surat di dekat hidangan itu,ia membacanya.

"Non...ini udah nibi siapin sarapan buat non,jangan lupa di makan ya non,bibi nggak mau non sakit....oh ya,di meja dekat balkon juga udah bibi siapin cemilan kesukaan nya non,minumnya jugak ada...yaudah ya non...maaf bibi nggak bisa bantu"

Ayra hanya tersenyum tipis membaca surat yang berasal dari bi indah, pembantunya.
Hidupnya tidak terlalu buruk,karna ia masih memiliki bibindah yang slalu baik padanya.bahkan terkadang Ayra dapat merasakan sosok mamanya pada diri bi indah.

Namun,Ayra yang kini tidak memiliki selera makan,ia lebih memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

20 menit berlalu, akhirnya Ayra keluar dari kamar mandi.karna tidak ada rencana keluar rumah ia hanya mengenakan celana pendek berwarna Dongker serta kaos putih polosnya.

Sangat membosankan,Ayra membuka handphone nya dan mendapati banyak panggilan tak terjawab serta chat yang terus masuk dari teman temannya.ia tidak menghiraukannya,ia tau,pasti teman temannya kin sedang khawatir dengan kondisi Ayra karena tidak masuk sekolah dan tidak bisa dihubungi.

Ayra akhirnya membuka chat dari Aldea.

Ayra hanya membaca chat itu tanpa niat membalasnya.

"Maaf"gumamnya.

************

"Gimana de?,udah ada balasan?"tanya khanessa.

"Cuman di read chat gue"jawab Aldea.

"Chat gue,di baca jugak enggak"gumam nalya.

"Jadi ini gimana?,dari tadi pak GEO masih belum mulai pelajaran loh"ucap Bella.

Hening.itulah yang terjadi,mereka bingung harus melakukan apa kali ini, mereka khawatir dengan kondisi Ayra dan disaat yang sama mereka takut pak GEO malah semakin marah besar.

"Pak"panggil Dina yang tiba tiba mengangkat tangan kanan nya.

"Din,Lo mau ngapain?"tanya khanessa berbisik.

Inilah dia,Dina Marrisa Alhana yang sering kali bertindak tanpa konfirmasi terlebih dahulu.

"Iya, kenapa Dina?"tanya pak GEO menanggapi.

"Saya udah hubungi Ayra pak,dia nggak masuk hari ini karna sakit,dia juga kelupaan ngabarin pihak sekolah"jelas Dina.

Pak GEO terlihat menyelidiki ucapan Dina dengan menatap Dina,dan pintarnya Dina hanya memasang wajah datar nya yang akhirnya berhasil membuat pak GEO percaya dengan ucapannya.

"Baiklah, kita mulai pelajaran hari ini"ucap pak geo yang bangkit dari duduknya dan mulai menjelaskan pelajaran buat hari ini.

Akhirnya Aldea dan yang lainnya merasa lebih lega,namun mereka masih khawatir dengan kondisi Ayra saat ini.

Abroorcandy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang