22 November 202X. Universitaet van Ridders bertabur cahaya dari lampu-lampu yang menghiasi setiap sisi bangunannya. Pintu raksasa di gedung utama kampus terbuka lebar menyambut kedatangan mahasiswa dan para tamu yang berhamburan penuh wajah berseri-seri. Tempat yang biasanya tidak terjamah dalam keseharian kini terlihat hidup dengan dibangunnya tenda-tenda berdagang, berbagai jenis kedai menjadi buah mata selain panggung yang berguncang dalam kemeriahan dan musik lantang.
Malam yang lama ditunggu-tunggu telah tiba. Sambutan hangat berbunyi 'WELCOME TO NIGHT OF KNIGHTS' menjulang gagah dalam bentuk spanduk pada pagar gedung Olahraga dan Fakultas Ilmu Kebudayaan van Ridders. Banyak anak muda ditemukan mengenakan rompi berwarna shadow blue dengan tulisan 'RIDDER STAFF' dan di leher mereka menggantung sebuah lanyard berwarna senada di mana identitas mereka tercantum.
Berbagai seniman tampil di atas panggung membawakan keahlian unik mereka masing-masing. Dimulai dari band, penyanyi solo, tarian tradisional dan modern, hingga pertunjukan teater kecil-kecilan, semuanya berhasil menstimulasi adrenalin di dalam gedung olahraga megah yang dapat menampung kapasitas lebih dari 1500 orang tersebut.
In the troubling days, for the never-smiling you
I give my utmost love in hopes for the dazzling tomorrow
Come and take my hand
Even the days that you hid inside, wanting to forgetNyanyian semerbak lantang di dalam gedung, berpadu dalam melodi yang membuat semua orang terngiang-ngiang akan lirik bahasa asing yang sedang dibawakan.
Rambut bergelombang nan gelap Arina terurai indah di bawah kerlipan lampu hias acara, sosoknya memandangi keramaian penonton dari kejauhan. Walaupun berperan sebagai panitia, Arina tidak bisa menahan diri untuk tidak ikut berdendang dengan suasana.
Kedua kaki si nona melompat-lompat, tangannya menari di udara. Untuk sejenak saja Arina dapat melupakan permasalahan duniawi sebagai seorang gadis muda berusia 22 tahun, entah itu yang berhubungan dengan pendidikan atau kegiatan paranormalnya.
"The things I want to believe but I can't no matter what I do, they'll repeatedly appear, and every time, I'll get angry and cry..." Lirik tersebut diteriakkan sekeras mungkin oleh Arina dan teman-temannya, mengikuti instruksi sang penyanyi untuk turut melantunkan salah satu lagu terbaik pada abad ke-21.
Di sampingnya terdapat Zhefanya, Fadil, dan Dirga. Mereka berdansa di bawah sorot lampu bagaikan pelangi. Euforianya mencapai angkasa, Arina dan teman-temannya bahkan tidak ingat bahwa mereka masih mengenakan rompi yang menandakan seorang panitia dan masih harus bertugas dalam waktu dekat.
Namun, siapa yang peduli? Mereka adalah anak muda yang sedang merajut memori.
Ketika melempar pandangan ke atas ke samping, tanpa sengaja Arina menemukan sosok Vikal, sedang berdiam di belakang pagar pembatas dengan segelas minuman di tangannya. Vikal mengenakan setelan rapi berwarna serba hitam, membuat Arina berpikir bahwa Vikal adalah sosok yang membosankan.
Namun, jika dibandingkan dengan mahasiswa yang lain, Vikal memang terlihat berbeda, dalam artian berkelas, pergi ke acara amal pun mengenakan setelan kemeja putih yang rapi dan celana yang membuat sosoknya terlihat semakin maskulin serta tinggi.
Arina hanya tersenyum kepada diri sendiri dan menganggap bahwa pemuda yang dilihatnya adalah orang asing, tidak pernah hadir di dalam hidup Arina.
Sejak tragedi di mana Arina kehilangan kesadarannya tepat di hadapan Vikal, Arina tidak lagi nekat membawa Vikal ke dalam permasalahan mistisnya dan melupakan idenya untuk mencari tahu kebenaran di balik sosok Sander yang selalu muncul seperti manusia saat Vikal berada di dekatnya. Interaksi di antara mereka secara instan diputus oleh Arina sebagai bentuk dari rasa tahu diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/358936777-288-k209315.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
To Be: Rebound ✔️ [TERBIT]
FantasíaIni cerita tentang Arina Chandani Rahmi dan musuh terbesarnya: cermin, kamera, foto atau apapun yang dapat memantulkan bayangan persona cantik sang nona. Kebenciannya terhadap bayangan tercipta saat Sander-si hantu Belanda berusia 200 tahun yang men...