Tuan Hujan

9 0 0
                                    

[ Aku mengagumimu seperti rintikan hujan yang singgah untuk mengikis luka ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ Aku mengagumimu seperti rintikan hujan yang singgah untuk mengikis luka ]

Ramalan cuaca hari ini mengatakan bahwa hari ini akan datang hujan gerimis, musim hujan telah tiba. Orang lain menganggap bahwa hujan itu pembawa bencana tapi entah kenapa Fawnie tidak menganggap seperti itu karena bagi Fawnie, hujan itu adalah sebuah anugerah dari tuhan walaupun hujan bisa saja menjadi pembawa bencana untuk alam. Tetapi datangnya hujan juga membawa keberuntungan, bukan hanya membawa bencana saja.

Gadis itu menyukai hujan, bahkan seseorang pun ada yang menjulukinya sebagai Nona Hujan karena ketertarikan dirinya pada Hujan.

"Kira-kira ramalan cuaca hari ini benar atau tidak, ya?" Batin Fawnie.

Saat ini gadis itu tengah didalam kelasnya, tidak ada guru yang masuk untuk mengajar karena mereka sedang melaksanakan rapat untuk membahas ujian tengah semester yang akan diselenggarakan tak lama lagi.

Fawnie memakai earphone, menikmati musik favoritnya yang berjudul "Sofia" penyanyinya ialah Clairo. Lantunan musik itu terus menggema di indera pendengarannya.

Ketika sedang menikmati musik favoritnya, Fawnie tiba-tiba teringat akan kejadian semalam. Sepertinya ia mulai tertarik dengan Revan, karena mereka menemukan kesamaan dalam diri mereka. Fawnie tidak menyangka bahwa laki-laki itu menyukai Hujan juga sama seperti dengannya.

Ting

Rara

Faw, jangan lupa ya nanti pulang sekolah ikut kita ke caffe.

Fawnie

Okay!

Fawnie mendapat pesan dari Rara, para sahabatnya ingin mengunjungi caffe yang baru buka. Letaknya tak jauh dari sekolahnya, orang-orang yang sudah pernah mengunjungi caffe itu memberikan rating yang baik. Mereka bilang, menu-menu disana itu enak, pelayanannya juga sangat bagus ditambah tema caffenya yang berbeda dari caffe pada umumnya. Entah tema apa yang membuat caffe itu disukai banyak orang, terkadang hal yang banyak disukai oleh orang lain belum tentu disukai olehnya.
Selera orang memang berbeda-beda, tetapi bukan berarti mereka yang memiliki selera berbeda itu bisa dikategorikan sebagai 'pick me'.

Sepulang sekolah, para gadis-gadis langsung pergi ke caffe itu. Sesampainya disana, mereka dibuat kagum oleh caffenya. Caffe itu bertemakan bunga, Fawnie tidak menyangka jika ada caffe yang bertemakan bunga seperti ini. Ada banyak sekali jenis bunga dan tanaman hias lainnya, Fawnie mengeluarkan ponsel dari saku rok seragamnya lalu mulai mengambil gambar di caffe itu. Ia lebih tertarik dengan bunga dan tanaman hias disana ketimbang mencoba memesan menu makanan dan minuman yang disediakan.

DesideriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang