Jealous

2 0 0
                                    

[Kecemberuan ku berbaris bersamaan dengan rasa iri]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Kecemberuan ku berbaris bersamaan dengan rasa iri]

Revan pergi ke toko bunga yang letaknya tak jauh dari kampusnya. Sesampai disana,  ia pun masuk kedalam toko tersebut dan disambut hangat oleh wanita paruh baya yang berusia sekitar 40 tahun.

"Selamat datang anak ganteng! mau beli bunga apa?"

"Saya mau beli bunga Peony, bu."

"Ohh bunga Peony ada disana, kita punya banyak varian warnanya. Ada warna pink, putih, merah dan ungu. Silahkan dipilih mau warna apa."

"Saya bingung mau pilih warna apa jadi saya pilih semuanya aja deh. Masing-masing  2 tangkai aja ya, bu. "

"Baik, saya bungkus dulu ya nak ganteng." Wanita pemilik toko bunga itu mulai membungkus bunga peony dengan sangat rapih dan terampil.

"Ngomong-ngomong, bunga peony ini untuk siapa? Apa kamu mau nikah atau mau menyatakan cinta? Biasanya yang beli bunga Peony itu pasti untuk pernikahan atau menyatakan perasaannya pada orang yang ia sukai. Karena bunga ini melambangkan simbol pernikahan dan juga keberuntungan dalam pernikahan. Selain itu bunga ini diyakini memiliki makna dalam urusan cinta."

"Tadinya itu saya disuruh membeli bunga oleh orang tua saya agar didalam kamar saya ada bunga vas yang terpajang. Tapi Bunga ini malah membuat saya jadi terus teringat dengan orang yang sedang saya sukai. Saya belum tahu apa-apa tentang bunga ini makanya saya kaget setelah mendengar penjelasan dari ibu."

"Jarang ada perempuan yang suka bunga peony, kebanyakan dari mereka itu menyukai bunga mawar. Semoga bunga ini membawa takdir yang baik dalam hubungan kalian. Ini bunganya, dan ini total harganya nak." Revan mengambil bunga peony yang sudah terbungkus cantik menjadi buket bunga dan memberikan beberapa lembar uang pada wanita pemilik toko itu.

"Ini uangnya bu, terimakasih banyak!"

"Sama-sama nak ganteng, sampai bertemu kembali dan semoga harimu indah selalu!" Revan membungkuk badannya dengan sopan dan memberikan senyuman yang manis sebagai tanda pamit.

Ketika dirumah, Revan menaruh bunga peony itu kedalam vas yang telah disediakan oleh ibunya dan menaruh vas berisi bunga peony dimeja belajar miliknya.

"Bunganya cantik sama seperti Fawnie."

~°~

Dalam beberapa hari, ujian tengah semester akan datang. Fawnie mempersiapkan diri dengan belajar agar bisa mengerjakan ujian dengan mudah. Ketika ia sedang fokus mengerjakan tugas matematika dari guru, tiba-tiba teman sekelasnya memberikan amplop yang sepertinya berisikan surat. Fawnie merasa heran dan bingung, ia bukan sekretaris kelas tapi kenapa temannya memberikan surat ini padanya? Hari ini dikelasnya tidak ada yang tidak hadir, semuanya hadir lalu ini surat apa? Tapi diamplopnya bertuliskan "Untuk Fawnie"

Fawnie membuka amplop itu lalu mengambil surat yang ada didalamnya, ia membuka lipatan surat sampai menjadi sebuah lembaran yang benar.

"Dari siapa itu, Faw?" Tanya Audrey yang merupakan chairmate Fawnie, Fawnie hanya mengedikan bahu lalu berkata "Tidak tahu".

DesideriumTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang